Mengkonsumsi mi instan memang seringkali digemborkan tidak sehat, tetapi tetap saja, kita tidak bisa memisahkan makanan cepat saji ini dari diet sehar-hari kita. Mi buatan pabrik yang sangat praktis, cepat, dan lezat ini terutama akan kita konsumsi ketika kita sedang butuh makanan cepat, mudah dibawa-bawa, serta murah. Karena telah dimasak, dikukus dan dikeringkan sebelumnya, kita hanya tinggal merebusnya atau merendam dalam air panas. Tetapi, apakah sebenarnya mi instan berbahaya bagi kesehatan kita?

Nutrisi mi instan

Walaupun ada banyak variasi mi instan, akan tetapi sebagian besar memiliki satu hal yang mengirip: bahan-bahannya. Mi instan biasanya memiliki jumlah kalori rendah, serta serat dan protein, tetapi lemak serta karbohisrat dan sodium yang tinggi. Ada beberapa merk yang dipasarkan sebagai opsi lebih sehat, seperti yang whole grain atau dengan jumlah sodium dan lemak lebih rendah.

Rendah serat dan protein

Dengan jumlah kalori sekitar 300an, mie instan memiliki pasta yang lebih atau sama tingginya dengan pasta-pasta lain. Sayangnya, sebagian besar energi ini tidak hadir dari protein, yang merupakan sumber protein baik untuk diet membentuk tubuh yang ideal. Protein diperlukan untuk membuat kita merasa kenyang. Sedangkan, sebagian besar kalori pada mi instan didapatkan dari lemak dan karbohidrat. Apalagi, sebagian orang tidak kenyang hanya dengan sebungkus mie instan, sehingga biasa mengkonsumsi dua bungkus. Ini akan melipatgandakan jumlah konsumsi karbohidrat dan lemak, serta bisa membuat kalori berlebih.

Mikronutrisi penting

Walaupun rendah nutrisi utama seperti protein dan serat, mi instan bisa memberikan kita beberapa nutrisi lain, seperti zat besi, mangan, folat dan vitamin B. Beberapa merk dan varian juga mengandung nutrisi tambahan. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi mi bisa mengurangi resiko anemia. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi mi instan biasanya memiliki tingkat konsumsi tiamin 31% lebih tinggi, dan 16% untuk riboflavin.

Mi Instan mengandung MSG

Sebagian besar mi menngandung MSG, tambahan makanan yang biasa digunakan untuk meningkatkan rasa makanan terproses. Walaupun MSG dianggap aman dikonsumsi, MSG masih harus dituliskan dalam label bahan makanan. Beberapa studi mengaitkan MSG dalam jumlah ekstra tinggi dengan penambahan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, pusing-pusing, dan nausea. Akan tetapi, mengkonsumsinya dalam jumlah sedang tidak akan berpengaruh pada berat badan.

Ada juga studi yang mengungkapkan bahwa MSG bisa mempengaruhi kesehatan otak secara negatif, menyebabkan kematian sel otak dewasa. Tetapi, riset ini masih dini karena ada penelitian lain yang membuktikan dampaknya tidak begitu besar, karena bahkan sebagian besar MSG tak bisa menyeberangi darah otak.

Pola makan yang tidak sehat

Yang paling utama, mengkonsumsi mi instan bisa dijadikan indikasi pola makan yang tidak sehat. Sesekali mengkonsumsinya adalah sebua hal wajar. Akan tetapi, makan mi instan rutin bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang tidak memiliki pola diet yang baik. Keinstanan dan kesiapsajian mi intsan membuat seseorang tida harus susah-susah memasak untuk makan. Padahal, banyak nutrisi penting yang bisa kita dapatkan hanya dari sayur, buah, dan sumber-sumber protein lain.

Baca juga Jangan Sampai Dietmu Membuat Tubuh Kekurangan Nutrisi; Kenali Tanda-tandanya Semenjak Dini

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Sudahkah Anda Mencoba 4 Variasi Kimchi Ini?

Kimchi adalah salah satu makanan Korea yang digemari