Apa pun yang dibilang oleh iklan produk area kewanitaan, vaginamu memang seharusnya bau. Sama seperti ususmu, vagina memiliki mikrobiomanya sendiri yang dipenuhi dengan bakteri dan ragi, banyak di antaranay yang sangat membantu. Dan, karena itu, susunan organism di vaginamu sangar personal. Yang ada pada milikmu memang tidak sama dengan wanita lain, sehingga tak heran bau vagina tiap wanita pun berbeda-beda. Meski demikian, tetap saja ada kala ketika bau vagina lebih kuat dari biasanya dan ini mungkin pertanda sesuatu yanr berbeda, atau bahkan masalah terjadi, terutama jika aroma tak biasa tersebut diiringi dengan gejala seperti gatal.

Apa saja bau vagina yang tidak biasa dan bagaimana artinya?

Amis

Bau vagina yang amis dan seperti ikan biasnaya disebabkan oleh bacterial vaginosis (BV), jenis infeksi bakteri yang paling umum terjadi pada wanita berusia antara 15 hingga 44 tahun. Infeksi ini bisa terjadi ketika pH alami vagina menjadi tidak karu-karuan karena pertumbuhan bakteri jahat yang terlalu subur. Para doktr masih belum pasti apa yang menyebabkan ini terjadi, tetapi ini bukanlah jenis penyakit menular seksual atau penyakit yang berbahaya. Artinya, ini tak terlalu berbahaya. Namun, untuk menghilangkan bau ini, kamu bisa menyeimbangkan kembali keasaman vaginamu dengan cairan atau obat penyeimbang pH yang banyak dijual di pasaran. Namun, jika ini tidak menghilangkan bau amis dalam waktu sekitar seminggu, maka kamu mungkin mengalami trikomoniasis, yang untungnya bisa diobati dengan mudah dengan antibiotik.

Bau Ragi

Kebanyakan infeksi ragi tidak bau, tetapi seringkali, cairan kental berwarna kuning seperti keju yang merupakan penyebab gatal mengganggu ini memiliki bau yang agak mirip dengan bau bir atau ragi, meskipun tidak kuat. Jika kamu melihat area vaginamu memerah atau seperti terbakar, atau kamu merasa sakit ketika buang air kecil, inilah mungkin penyebab bau vagina yang seperti ragi. Para wanita yang menderita diabetes mungkin akan lebih sering melihat ini karena ragi hidup dari gula, dan mereka yang diabetes cenderung memiliki glukosa lebih banyak pada sekresi vagina mereka. Jika kamu merasa mengalami ini, segera temuilah dokter.

Busuk

Jika kamu memakai tampon dan meninggalkannya di dalam vaginamu selama beberapa hari, maka ini bisa bau busuk atau seperti bangkai. Bau ini terjadi karena adanya pertumbuhan bakteri yang tidak terkendali pada sebuah area yang terbatas. Jika dibiarkan lama, bakteri ini bisa menyebabkan sindroma beracun, yang jarang terjadi tetapi berbahaya.

Logam

Darah dari menstruasimu bisa membuat bau vagina seperti tembaga atau logam karena mengubah pH alamiah vaginamu. Bau ini akan pergi setelah darah menstruasimu tidak lagi mengalir. Tetapi, jika setelah menstruasi masih belum juga menghilang, kamu bisa menggunakan air dan cuka obat yang beredar di pasaran. Jangan menggunakan sabun dengan bau-bauan karena ini malah bisa membuat pH-mu semakin tak seimbang.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,