Ketika kamu berusaha menurunkan berat badan, maka sudah sewajarnya kamu tidak mengonsumsi beberapa makanan favoritmu. Donat? Selamat tinggal. Es krim? Selamat tinggal juga. Tetapi, ketika kamu menjalani diet ketogenik, dimana kamu tidak lagi mengonsumsi biji-bijian, gula sungguhan maupun buatan, maka ini bisa dibilang kontrol diri yang agak ekstrim. Meski demikian, diet ketogenik yang merupakan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat menarik banyak perhatian hari-hari ini. Diet ini berfokus pada lemak, protein dengan jumlah sedang, dan hanya 20 gram karbohidrat sehari, atau setara dengan satu buah apel. Jadi, bukan hanya menghindari pasta, kamu juga harus menghindari buah kecuali beri-berian, susu rendah lemak, protein bar, alkohol, dan saus.

Diet ketogenik menimbulkan perubahan besar bagi tubuhmu, baik positif maupun negatif. Apa saja?

Penurunan berat badan yang cepat

Pada dasarnya, diet keto bekerja dengan mengubah sumber bahan bakar primer tubuhmu. Ketika kamu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, tubuhmu akan menyimpan kelebiha lemak tersebut pada ototmu sebagai glikogen untuk digunakan sebagai energi, beserta cairan ekstra. Lalu, ketika kamu membatasi konsumsi karbohidrat, maka tubuhmu menggunakan simpanan glikogen di otot untuk energi. Ketika simpanan glikogent tersebut digunakan, maka kamu juga akan kehilangan cairan yang disimpan bersama dengan glikogen tersebut. Karena itulah, pada awalnya, kamu jadi kehilangan banyak berat badan, padahal sebagian besar hanya berasal dari air.

Penurunan massa otot

Jika kamu terus-menerus melanjutkan diet ketogenik, maka tubuhmu akan memasuki tahapan ketosis. Ini adalah ketika kamu mulai membakar lemak yang tersimpan sebagai bahan bakar, dan akhirnya meembuatmu jadi semakin banyak mengalami penurunan berat badan. Namun, ketika kamu menghilangkan lemak, kamu juga biasanay akan kehilangan jaringan otot juga. Ini karena karbohidrat berperan sebagai sebagai pensintesis lemak. Protein memang biasa disebut-sebut karena kemampuannya membangun dan memperbaiki otot. Tetapi, banyak studi yang membuktikan bahwa menambahkan karbohidrat beserta protein setelah berolahraga akan menghasilkan lebih banyak pertumbuhan otot yang lebih baik. Selain itu, jika kamu tidak amakn kalori dalam jumlah cukup, tubuhmu akan merespon dengan memecah jaringan otot, dan ini bukanlah hal yang baik.

Tidak memiliki energi

Merasa terus lelah? Bukan perasaanmu saja. Seiring dengan tubuhmu yang menyesuaikan perubahan sumber bahan bakar, maka tubuhmu juga tidak akan jadi efisien lagi dalam mengubah sumber-sumber energinya. Akibatnya, kamu menjadi kelelahan. Selain itu, mengurangi kalori juga merupakan sumber dari kelelahan pada awal. Tubuhmu akan perlu waktu untuk beradaptasi dengan kurangnya kalori yang masuk sebagai bahan bakar.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,