Setiap tahun, angka perceraian di Indonesia semakin meningkat. Data terakhir menunjukkan bahwa sebanyak kurang lebih 364 ribu pasutri mengajukan perceraian. Banyak faktor yang menjadi pemicu perceraian tersebut terjadi, salah satunya adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Selaras dengan data yang menunjukkan bahwa kasus KDRT ikut meningkat. Memulai untuk membangun rumah tangga bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Selain tanggung jawabnya yang besar, hidup bersama orang lain dan menyesuaikan gaya hidup yang mungkin saja sangat bertolak belakang akan menghasilkan dinamika rumah tangga yang berbeda-beda.

Mengetahui bahwa angka perceraian di Indonesia meningkat setiap tahunnya membawa pikiran kita pada bagaimana para pasutri tersebut menghadapi gejolak dinamika rumah tangganya? Seakan cinta tak lagi dalam genggaman, perceraian seolah menjadi satu-satunya jalan untuk menyelesaikan permasalah.

Guna menghindari perselisihan dan juga perceraian, berikut beberapa tips yang mungkin dapat dilakukan ketika kita sedang menghadapi masalah dengan pasangan.

1. Ketahui inti permasalah.

Siapa bilang kita tidak boleh marah atau kecewa atas suatu tindakan yang dilakukan pasangan kita? Semua itu sah untuk dilakukan, tetapi marah atau kecewa lah atas permasalahan yang ada, bukan atas pasangan kita. Usahakan untuk tidak mengungkit masalah yang telah lalu, dan usahakan untuk kenali dengan baik situasi yang tengah dihadapi. Semakin kita mengenali permasalahan yang ada, maka emosi kita pun akan semakin terkendali untuk menghadapinya.

2. Jangan takut untuk memulai.

Biasakan untuk tidak memendam rasa keingintahuan akan pasanganmu. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kita tahu bahwa pasanganmu tidak sedang bersusah payah sendiri. Jangan takut untuk bertanya ada apa, jangan takut untuk bertanya kenapa, dan jangan takut juga untuk memulai suatu obrolan. Perhatikan pula kata-kata yang kita gunakan karena bisa saja pertanyaan atau topik yang kita ajukan malah semakin memerkeruh suasana.

3. Singkirkan sisi egois.

Usahakan untuk melontarkan kata maaf. Terkadang pasangan hanya perlu sebuah pengakuan yang terucap lansung dan kemudian perseteruan pun selesai begitu saja. Kita sering saja lupa bahwa hal kecil bisa saja menjadi perkara yang besar, maka jangan sampai kita tersandung batu kecil di tengah jalan dan menyerah. Kita bisa juga memberikan ungkapan afeksi lain hanya untuk menenangkan pasangan kita seperti memberikan pelukan. Kita tidak boleh lupa bahwa dalam membangun suatu hubungan pasti ada waktunya kita harus berkorban, salah satu berkorban untuk menghilangkan sisi egois demi pasangan kita.

4. Munculkan keterbukaan.

Setiap manusia memiliki keunikannya sendiri-sendiri, sama halnya dengan pasangan yang lebih senang untuk memandam segalanya sendiri. Usahakan untuk tidak membiarkan hal itu terjadi. Kita bisa memulainya dari diri sendiri, awali dari kita yang sering menceritakan hal apa pun pada

pasangan. Dari hal yang tidak penting sampai yang sangat penting dan mungkin rahasia. Berangkat dari itu, sedikit demi sedikit kita bisa mengajak pasangan kita untuk ikut membagi ceritanya. Dengan adanya hubungan timbal balik itu, suatu keterbukaan antara pasangan akan tercipta.

5. Diskusi/Komunikasi.

Kita hidup bersama orang lain yang pasti berbeda dengan kita, dari hal yang terlihat seperti cara berjalan, hingga hal yang tak terlihat seperti cara berpikir. Adanya perbedaan tersebut tak lantas kita biarkan bergitu saja ketika kita dilanda perselisihan dengan pasangan kita. Dalam suatu hubungan berpasangan, dibutuhkan komunikasi dua arah, dimana keduanya harus memberi dan menerima. Aksi dan reaksi terjadi di sana. Usahakan untuk terus bicarakan dan diskusikan permasalahan yang terjadi untuk kelancaran dan kelanggengan hubungan. Faktanya, salah paham merupakan pemicu keributan yang paling sering terjadi dalam suatu hubungan. Demikian tips yang dapat diberikan. Tidak salah jika kita saling mengerti, mentoleransi, dan bahkan merubah diri kita untuk masa depan yang lebih cerah. Untuk apa kita mengharapkan orang lain untuk menjadi baik, sedangkan kita sendiri tidak melakukan perubahan menuju yang lebih baik?

Baca Juga Inilah 5 Penyebab Utama Terjadinya Perceraian. Sebaiknya Intropeksi Diri Dari Sekarang Kalau Tidak Mau Terjadi

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar