Mengimbangi gaya hidup sekarang yang sarat aktivitas, mengkonsumsi multivitamin adalah hal yang sangat wajar dilakukan. Selain terdengar praktis dan efektif, banyak orang berpndapat bahwa mengkonsumsinya sudah cukup sebagai suplemen utama. Dengan beragam kandungan dan khasiat yang ditawarkan, multivitamin menjadi komoditi utama dalam bisnis suplement.

Padahal tidak semua orang memerlukan tambahan vitamin dalam kesehariannya. Di saat kita kekurangan nutrisi yang tidak dapat di penuhi melalui mengatur pola makan, multivitamin mungkin akan sangat membantu. Namun, hal ini juga sangat bergantung pada kandungan yang terdapat di dalamnya.

Standard Multivitamin

Semua suplemen racikan vitamin yang sudah di teliti secara medis dan ilmiah dan 100% menuruti Recommeded Daily Intake (RDI) atau standart konsumsi yang dianjurkan masuk dalam kategori ini. Beberapa komposisi seperti magnesium dan kalsium akan terlalu besar secara fisik untuk dimasukkan dalam sebuah kapsul. Hasilnya seluruh kebutuhan tubuh tidak akan terpenuhi hanya dengan mengkonsumsinya. Sebenarnya mengubah pola makan akan lebih efektif daripada mengkonsumsi suplemen ini. Terkecuali bagi orang yang malnutrisi atau tinggal di gurun dan daerah kurang pangan lainnya. Banyak orang menganggap mengkonsumsi multivitamin akan bermanfaat untuk diet dan menjaga kebugaran tubuh, padahal belum ada bukti-bukti ilmiah yang mendukung pendapat ini.

Eksperimental Multivitamin

Biasanya suplement ini mengandung nutrisi dan vitamin yang dianjurkan oleh RDI 100%, ditambah dengan bahan-bahan “aktif” seperti antioksidan atau bahan lain yang tidak jelas. Mengkonsumsi multivitamin jenis apabila tidak dibutuhkan malah berpotensi terhadap kangker atau penyakit lainnya. Menurut penelitian terbaru, zat-zat antioksidan biasanya diambil dari bahan kaya vitamin E.  Vitamin ini malah berbahaya jika dikonsumsi lebih dari 400 IU dalam sehari. Zat lain seperti vitamin C akan larut bersama pembuangan tubuh jika berlebihan, dan zat lain seperti likopen tidak akan efektif bila dikonsumsi dalam bentuk ekstrak. Suplemen eksperimental seperti ini malah akan membahayakan kesehatan bila diminum dalam dosis yang terlalu banyak atau malah hanya menghabiskan biaya saja karena dibuang oleh tubuh.

Surplus Multivitamin

Ini adalah racikan vitamin yang biasanya tidak mengacu kepada presentase RDI. Biasanya, ekstrak tumbuhan seperti bawang putih, rempah-rempah, atau buah-buahan juga ditambahkan. Golongan ini sebenarnya bukanlah multivitamin tapi hanya sekedar suplemen makanan. Jika produk tersebut tidak mendata secara rinci persentase kandungan, akan lebih baik tidak dikonsumsi secara berkala. Biasanya belum ada riset medis dan ilmiah yang mendasari racikan tersebut dan hasilnya mungkin akan malah merugikan kesehatan. Penelitian mendasar terhadap masing-masing bahan tidak bisa menjadi acuan karena ada kemungkinan vitamin akan bereaksi lain jika dikombinasikan dengan kompisis yang berbeda.

Oleh karena itu, sebelum membeli dan memilih untuk mengkonsumsi multivitamin, sebaiknya mengerti kondisi tubuh dan kandungan yang terdapat didalamnya berdasarkan RDI. Mengkonsumsi produk-produk alami dengan jumlah yang tepat akan jauh membuahkan hasil dari pada racikan yang belum jelas.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,