Satu hal terburuk yang diajarkan oleh era cinta romantis adalah bahwa setiap perempuan harus menemukan soulmate yang pada nantinya akan membuat hidupnya bahagia selamanya. Sang ksatria idaman ini akan bisa menjawab semua kebutuhan dan keinginanmu, bahkan seringkali tanpa kamu harus mengkomunikasikannya. Jika ini adalah yang kamu percaya, maka kabar buruk, fantasi seperti ini tak punya tempat di dalam dunia nyata.

 

Tak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa melengkapi semua kebutuhanmu, tidak pula sang soulmate.

Ke mana pun kamu mencarinya, kamu tak akan menemukannya. Kamu tak akan bisa mendapati karakter seperti ini pada kekasihmu, pada sahabatmu, pada keluargamu, bahkan pada dirimu sendiri. Kamu punya berbagai kebutuhan berbeda (fisik, emosional, spiritual dan intelektual) dan berharap ada satu orang yang bisa memenuhi segalanya sangat mustahil. Tak ada satu manusia tunggal yang bisa jadi solusi instan untuk semua pencarian dan masalah-masalahmu.

Mungkin kekasihmu sangat hebat dalam memberimu dukungan emosional dan pintar memasakkan makanan favoritmu serta enak diajak bicara. Tapi bukan berarti dia harus bisa menjadi pelatih kebugaranmu, membantumu menyelesaikan tugas kerjaanmu, atau menjadi rekan kolaborasi dalam proyek-proyek senimu. Apa pun yang dibawa kekasihmu ke dalam hidupmu, jika ia berhasil memenuhi 50% saja dari semua kebutuhan-kebutuhanmu secara konsisten, maka artinya kamu sudah mendapatkan jackpot. Dan mendapatkan keberuntungan seperti itu sangatlah sulit, dan tak seharusnya kamu meminta lebih.

Jadi apa yang harus kamu lakukan untuk menambal sisanya?

Identifikasilah kebutuhan-kebutuhan dalam hidupmu. Apa yang paling dasar? Mulailah dengan refleksi diri. Apa yang bisa membuatmu paling bahagia? Hari-hari apa yang kamu ingat sebagai indah dan sempurna? Apa kesukaan dan hobimu yang belum kamu prioritaskan sampai saat ini? Apa yang ingin kamu kejar?

Ambil kertas dan tumpahkan semua uneg-unegmu. Kenali dirimu. Kemudian, pahamilah bahwa kamu adalah satu-satunya orang di dunia ini yang bertanggungjawab terhadap pemenuhan semua kebutuhanmu. Karena bukan kewajiban pasanganmu untuk mengingatkanmu diet. Bukan kewajiban keluargamu dan sahabat-sahabatmu untuk menyelesaikan masalah-masalah karirmu. Kebutuhanmu adalah tanggungjawabmu.

Tulis di kertas kebutuhan-kebutuhan mana saja yang bisa kamu lakukan sendiri (seperti bikin program latihan atau jalan-jalan ke taman), yang bisa kamu lakukan bersama pasanganmu (seperti percakapan dalam dan menstimulasi atau berwisata ke tempat-tempat romantis), dan yang harus kamu dapatkan dari orang lain (seperti ikut klub diskusi buku atau belajar menjahit).

Setelah kamu berhasil mengidentifikasikannya, ciptakan rencana-rencana untuk meraih gol-golmu dan memanjakan dirimu, buat dirimu bahagia.

 Ingatlah, menjadi bahagia adalah hadiah terbesar yang bisa kamu berikan pada orang-orang yang menyayangimu.

Jadi berhentilah berharap pasanganmu bisa memuaskanmu dalam semua hal dan membuat hidupmu bak kisah-kisah dongeng, dapatkan pemenuhan kebutuhanmu dari orang-orang yang berbeda, dan berjuanglah untuk dirimu sendiri. Mencintailah tanpa tuntutan dan eksprektasi.

Karena pada dasarnya, sebuah hubungan adalah kesepakatan dua individu merdeka untuk berjalan bersama dan saling menyangga, namun tetap memiliki masing-masing hidupnya.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar