Pernahkah kamu berpikir bagaimana rasanya hanya mengkonsumsi makanan berbasis tanaman dan sama sekali tidak mengkonsumsi daging jenis apapun? Tanyalah kepada para vegan! Mungkin, kamu bahkan belum tahu, bahwa veganisme ini bukanlah sekedar sebuah pola diet, tetapi juga gaya hidup, karena, menjadi hewan, tetapi juga menjauhi total semua hasil olahan hewan dalam produk apa pun.

Kamu mungkin pernah mendengar diet vegetarian sebelumnya, tapi veganisme, walaupun agak mirip, tetaplah berbeda.  Kalau vegetarian hanya menjauhi daging saja, para vegan dengan total menghapus semua produk yang berasal dari hewan dan olahan turunan hewan dalam gaya hidup mereka sehari-hari. Dan ini, bukan hanya sekedar sumber makanan hewani, tetapi juga prosuk-produk konsumen lain seperti jaket kulit, tas kulit, dan makeup dengan elemen hewan.

Mengapa gaya hidup veganisme kini populer?

Vegan Society  yang pertama didirikan pada tahun 1944, akan tetapi, sebenarnya jejak-jejak veganisme telah ditemukan sejak tahun 500-an sebelum Masehi.  Pada saat ini, jejak-jejak yang ditemukan merujuk pada pola makan yang mirip dengan diet vegetarian, tetapi juga dengan elemen anti kekerasan hewan. Pada tahun 1806 M, gaya hidup veganisme menjadi lebih berkembang dan meraih banyak orang. Akan tetapi, veganisme yang kita keal sekarang dikembangkan tahun 1944 oleh Donald Watson. Selain pola makan sehat, diiringi pula dengan menghilangkan segala item dalam hidup yang berasal dari olahan hewan.

Kini, diet vegan telah dikenal banyak orang. Pasalnya, banyak yang telah menemukan bahwa veganisme adalah cara hidup yang sehat dan makanan berbasis tanaman bisa memberikn tubuh nutrisi esensial yang diperlukan tubuh untuk kesehatan dan umur panjang.  Beberapa orang terbiasa mengkonsumsi daging setiap hari, yang bisa membuat kita berpikir bahwa protein dan beberapa jenis nutrisi lain hanya bisa diperoleh dari daging. Namun, hal ini tidak benar. Walaupun vitamin B12 adalah adalah pengecualian, nutrisi lain bisa diperoleh dari diet vegan.

Jadi apa saja yang harus dijauhi dalam diet vegan?

  • Segala macam daging, termasuk daging sapi, kambing, babi, daging liar, dan jeroan.
  • Unggas, ikan-ikanan, dan hewan laut.
  • Produk-produk olahan susu seperti krim, mentega, susu, es krim dan
  • Segala jenis telur, terutama telur ikan, telur bebek, telur ayam.
  • Madu, royal jelly, dan sejenisnya.
  • Tambahan spesifik di produk-produk yang berasal dari hewan.
  • Gelatin dan produk yang diproduksi dari gelatin seperti permen.
  • Produk-produk yang mengandung kasein, laktosa, dan
  • Makanan-makanan yang mengandung L-Cysteine.
  • Pasta yang mengandung telur.

Karena veganisme bukan hanya jenis diet tetapi merupakan gaya hidup, karena itulah, menjadi seorang vegan bisa menjadi perjalanan yang keras. Bahkan, seorang vegan harus menghindari produk-produk sehari-hari seperti kursi kulit, produk kosmetik yang mengetes hewan, sabun dengan bahan susu, dan lain-lain.

Akan tetapi, penting untuk diperhatikan, bahwa prinsip veganisme adalah menghilangkan atau meminimalisir eksploitasi pada hewan sebisa mungkin. Jadi, apabila seorang individu masih belum bisa lepas dari beberapa produk hewan, seperti kekurangan B12, tidak bisa membeli makanan yang murni bebas bahan turunan hewan, atau butuh obat yang berasal dari bagian hewan, maka mengklaim diri sebagai seorang vegan tapi melanggar beberapa prinsip juga wajar dilakukan.

Baca juga 5 Cara Sederhana Untuk Mempercepat Metabolisme dan Membantu Program Dietmu Hingga Sukses

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,