Diet ketogenik adalah diet yang paling populer dan salah satu yang paling banyak dicari di Google. Jika Anda ingin membakar lemak, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak ini dapat membantu Anda. Pada tahap awal diet ini, tubuh Anda mungkin mengalami beberapa efek samping – termasuk ruam keto. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan semua yang perlu Anda ketahui tentang ruam keto dan cara mengatasinya. Terus gulir.

Apa Itu Ruam Keto? Apa Penyebabnya?

Perubahan pola makan yang drastis seringkali menimbulkan efek samping, dan diet ketogenik pun demikian. Ruam keto atau Prurigo Pigmentosa adalah bentuk peradangan kulit atau dermatitis yang langka. Ruam ini terasa gatal dan tidak nyaman, dan sebagian besar muncul di bagian atas tubuh Anda.

Ruam ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1971 oleh Nagashima, sehingga disebut juga sebagai penyakit Nagashima.

Para peneliti belum yakin apa penyebab pasti ruam keto. Namun, mereka mengamati bahwa ruam keto sering kali disertai gejala ketosis, suatu proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh saat menjalani diet ketogenik.

Oleh karena itu, untuk memahami ruam keto, kita perlu memahami tentang ketosis dan apa yang terjadi pada tubuh saat ketosis terjadi.

Tujuan diet keto adalah membuat tubuh memasuki ketosis, suatu proses metabolisme.

Biasanya, sel-sel tubuh membakar glukosa (dari karbohidrat) untuk mendapatkan energi. Tubuh berada dalam ketosis ketika tidak memiliki cukup glukosa untuk dibakar sebagai energi. Karena diet ketogenik menghilangkan semua bentuk karbohidrat, tubuh membakar lemak yang tersimpan, alih-alih gula, untuk mendapatkan energi. Akibatnya, tubuh juga memproduksi keton, sejenis asam.

Penumpukan keton dalam darah menyebabkan ketosis. Kondisi ini dapat menyebabkan kondisi lain yang dapat mengancam jiwa.

Ketosis tidak hanya terjadi pada orang yang menjalani diet ketogenik, tetapi juga terjadi pada penderita diabetes dan kadar insulin rendah. Tingkat ketosis yang ekstrem dapat mengakibatkan diabetes tipe 1 dan suatu kondisi yang disebut ketoasidosis (ketika kadar gula darah dan keton sangat tinggi).

Selain kondisi-kondisi ini, ketosis juga dapat menyebabkan ruam keto. Dalam sebuah studi kasus, seorang perempuan Tionghoa-Amerika berusia 43 tahun mengalami gejala ruam keto tiga minggu setelah menjalani diet ketogenik. Ruam tersebut membaik setelah seminggu, kemudian kambuh dan melanjutkan pola yang sama.

Dalam kasus lain, seorang gadis berusia 16 tahun mengalami ruam gatal di leher dan badannya dalam waktu satu bulan setelah menjalani diet ketat untuk menurunkan berat badan. Ketosis adalah salah satu penyebab ruam ini. Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun mengalami ruam keto saat menjalani diet ketogenik.

Selain faktor internal, beberapa faktor eksternal juga dapat memperparah ruam keto. Gejala-gejala ini meliputi keringat, trauma kulit, paparan panas, dan alergen. Ada beberapa gejala ruam keto.

Tanda dan Gejala Ruam Keto

Ruam keto tampak seperti benjolan merah yang menonjol pada kulit atau muncul sebagai papula yang gatal. Lokasi paling umum untuk ruam keto adalah tubuh bagian atas, dan sebagian besar muncul di leher, punggung, dan dada.

Ruam keto seringkali tidak terdiagnosis dan sebagian besar salah didiagnosis. Hal ini karena ruam ini menyerupai kondisi kulit lainnya, seperti dermatitis kontak, papilomatosis, atau terlihat mirip dengan reaksi obat. Setelah sembuh, ruam biasanya meninggalkan bercak cokelat tua pada kulit Anda.

Pilihan pengobatan untuk ruam keto masih diperdebatkan. Hal ini karena alasan atau penyebab sebenarnya dari reaksi kulit ini masih belum diketahui. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu Anda mengatasinya.

Mungkinkah Mencegah Ruam Keto?

Seperti yang telah disebutkan, jika Anda menjalani diet keto, ruam akan hilang dan kembali lagi, serta terus mengikuti pola ini. Kondisi ini akan kambuh meskipun telah mengonsumsi obat-obatan dan tindakan pencegahan.

Belum jelas apakah ruam keto dapat dicegah sepenuhnya. Namun, Anda dapat menghindari beberapa pemicu potensial dengan mengikuti tips berikut:

1. Lakukan secara perlahan

Jangan langsung menghentikan konsumsi karbohidrat. Lakukan secara perlahan. Biarkan tubuh Anda menyesuaikan diri dengan jumlah karbohidrat yang rendah sebelum Anda menghilangkannya dan memasuki ketosis.

2. Atasi Tanda-tanda Awal Ruam

Tingkatkan asupan karbohidrat segera setelah Anda melihat ruam muncul di tubuh bagian atas. Jangan biarkan ruam bertambah parah. Setelah hilang, Anda dapat mengurangi asupan karbohidrat.

3. Atasi Kekurangan Nutrisi

Saat menjalani diet keto, pastikan tubuh Anda tidak kekurangan nutrisi penting. Mulailah mengonsumsi suplemen vitamin setelah berkonsultasi dengan dokter.

Jika Anda mengikuti langkah-langkah ini selama minggu-minggu awal memulai diet keto, tubuh Anda akan siap menghadapi peningkatan kadar keton di tahap selanjutnya. Ini akan mengurangi kemungkinan efek negatif dan ruam.

Baca Juga :

5 Manfaat Kulit Pisang Untuk Kulit dan Rambut

<strong>All About Rebonding Rambut: Apa Itu, Cara dan Risikonya</strong>

8 Manfaat Daun Salam Untuk Kesehatan

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

6 Cara Mengobati Ruam Keto dan Meredakan Gejalanya

Ruam keto seringkali muncul ketika seseorang melakukan diet