Dari waktu ke waktu, kita semua mengalami stres. Dalam banyak cara, sedikit stres bisa tergolong sehat. Bahkan, stres yang berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurut sebuah penelitian dari seorang profesior di University of Miami’s Miller School of Medicine. Namun, ketika stres ini kronis atau berlangsung lama, berminggu-minggu, bulan, atau tahun, misalnya, ini bisa berujung pada disregulasi atau perubahan negatif pada sistem kekebalan dan fungsi biologis lainnya. Perubahan seperti apa? Stres kronis menyerang kekebalan tubuhmu, sehingga tubuhmu kesulitan mempertahankan dirinya dari penyakit dan patogen. Selain itu, secara negatif fungsi sel juga terpengaruh. Gejala stres ini muncul dalam bentuk penyakit.

Apa saja penyakit yang sebenarnya adalah gejala stres yang harus kamu waspadai?

Gigi rusak atau retak

Ya, gejala stres psikologis bisa membuat gigimu menjadi tidak karuan. Kamu bisa menggertakkan gigimu ketika kamu stres, baik pada siang maupun malam hari ketika kamu tidur. Bahkan, fakta ini telah dipelajari dalam riset yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan asal Jepang dan dipublikasikan di Biomedical Research pada tahun 2011. Tim riset asal Jepang tersebut menemukan bawha orang-orang yang sering menggertakkan gigi mereka memiliki hormon stres yang tinggi pada ludah mereka, apalagi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan ini. Menggertakan gigi bisa membuat gigi menjadi retak, mendorong terbentuknya karang gigi, dan masalah-masalah gigi yang lain.

Naik berat badan

Stres jangka panjang juga bisa menyebabkan hormon yang menyebabkan kelaparan di tubuhmu, bernama glukokortikoid, menjadi meningkat. Ketika hormon-hormon ini baik, maka keinginanmu untuk makan menjadi meningkat pula. Jadinya, obesitas dan kenaikan berat badan yang keterlaluan menyerangmu. Stres juga bisa meningkatkan perasaan mengidam makanan-makanan berkalori tinggi, seperti kentang goreng dan kue-kue manis. Ini menyebabkan masalahnya menjadi jauh lebih buruk.

Tekanan darahmu tinggi

Satu lagi gejala stres yang paling umum adalah tekanan darah yang meroket. Ketika kamu stres, tubuhmu ada dalam insting fight or flight, atau berkelahi atau kabur. Inilah yang dulu membuat manusia mampu menjauhi atau melawan predator. Untuk membantumu bertahan dari situasi hidup atau mati, stres membantu meningkatkan sistem syaraf sympatismu, yang pada akhirnya bisa membuat tekanan darahmu naik. Jika tekanan darahmu naik, maka anggota gerak dan ototmu jadi siap untuk beraksi. Ini tidak akan jadi masalah dalam jangka pendek. Namun, seiring waktu, tekanan darah yang naik secara kronis akan membuat jantungmu menjadi kelebihan beban dan akhirnya bisa berujung pada kerusakan dan penymbatan arteri. Karena itulah, merupakan hal yang bijak untuk mewaspadai tekanan darah sebagai gejala stres sebelum menjadi semakin parah.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,