Kesehatan organ kewanitaan selalu menjadi dilema yang tak kunjung berakhir. Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai perawatan daerah sensitif tersebut, sedangkan informasi yang ada juga tidak terlalu banyak. Terkadang untuk bertanya atau berkonsultasi pada dokterpun kita segan dan malu. Akhirnya semakin banyak mitos-mitos yang beredar mengenai perawatan organ kewanitaan. Ladies, bukan saatnya lagi terus menjadi katak dalam tempurung. Ini mitos-mitos mengenai organ kewanitaan yang menurut para dokter salah besar.

1. Keputihan selalu berati masalah

Jangan buru-buru cemas jika kamu mengalami keputihan atau mengeluarkannya dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Keputihan sangatlah wajar dialami oleh setiap wanita. Terutama pada masa subur atau menjelang datang bulan. Jika kuantitasnya tiba-tiba berubah, kamu juga tifak perlu buru-buru takut dahulu. Terkadang hormon yang sedang meningkat bisa memicu produksi lendir di organ kewanitaan. Selama keputihan tersebut tidak berbau, berwarna dan terasa gatal maka tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.

2. Organ kewanitaan harus dibersihkan dengan menyeluruh

Memang benar bahwa kebersihan organ kewanitaan sangat penting dijaga. Tetapi bukan berati kamu harus membersihkan hingga ke dalam dengan sabun atau rempah-rempah agar berbau harum. Bagian tersebut memang tidak dirancang untuk berbau semerbak seperti kulit luarmu. pH di dalam sana harus dijaga agar tetap alami dan seimbang agar simbiosis bakteri dan lainnya tetap seimbang. Ketidakseimbangan yang disebabkan oleh produk-produk pembersih malah bisa memicu infeksi. Jaga kebersihan dengan menggunakan sabun lembut oada bagian luar saja dan sering mengganti pakaian dalam. Usahaka bagian tersebut selalu kering agar tidak terjadi infeksi jamur dan bakteri lainnya, terutama sehabis mandi dan buang air kecil.

3. Pakaian yang kamu pilih tidak terlalu berpengaruh pada organ kewanitaan

Mitis ini sangatlah salah, karena sebenarnya kesehatan organ kewanitaan sangat tergantung pada pakaian dalam yang kamu kenakan sehari-hari. Pakian dalam dari bahan satin memang yerlihat seksi namu sama sekali tidak menyerap keringat sehingga rawan menyebabkan infeksi jamur. Begitu juga dengan celana jeans ketat dan bahan lateks,sebaiknya tidak terlalu sering kamu kenakan, apalagi ubtuk aktivitas padat seharian. Jangan pernah menggunakan pantiliner dan pemvalut lebih dari 5 jam karena akan menyebabkan infeksi dan iritasi pada organ pribadimu tersebut.

4. Makanan tidak berpengaruh pada kesehatan kewanitaan

Konsumsi gula dan alkhohol yang berlebih ternyata besar pengaruhnya pada organ kewanitaan dan infeksi jamur. Semakin banyak mengkonsumsinya semakin besar pula resiko terkena infeksi. Organ kewanitaan harus terjaga kelembapannya dengan cara banyak minum air dan vitamin. Pola makan yang cenderung didominasi sayur dan buah juga sangat bermanfaat bagi organ sensitif tersebut. Selain itu cranberry dan makanan kaya probiotik juga sangat baik untuk menghindari terkena penyakit yang berhubungan dengan saluran air seni.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,