Berbeda dengan pendapat sebagian besar orang, tips parenting tidak menjadi semakin baik semakin tua umurnya.  Memang, ada beberapa tips mengasuh anak dari jaman dulu yang tak lekang masa dan masih relevan hingga sekarang. Akan tetapi, sebagian ternyata salah kaprah, dan telah terbukti konyol, bahkan bisa jadi berbahaya. Apa saja tips parenting dari jaman kakek-nenek kita yang tak bisa kita aplikasikan sekarang karena salah kaprah?

Memukul anak untuk mendisiplinkan

Di jaman dulu, memukul anak di area-area tertentu, terutama pantat, sering dianggap sebagai sesuatu yang benar. Orangtua di jaman dulu menganggap tips parenting ini berguna agar anak jadi disiplin dan penurut. Akan tetapi, tak ada bukti bahwa hukuman fisik bisa menghilangkan tingkah laku bermasalah. Yang ada, riset malah membuktikan bahwa menghukum anak secara fisik bisa mengakibatkan peningkatan agresi dan masalah-masalah kesehatan mental untuk anak. Ditambah lagi, anak jadi berpikir bahwa memukul adalah perbuatan yang baik.

Jangan kebanyakan menggendongi anak

Seringkali, ibu muda mungkin masih sering tips parenting ini: “Gendong bayimu seminimal mungkin, sering-seringlah dimiringkan, disusui, diganti popok, dihangatkan, tapi biarkan saja di kasur sendirian.” Dulunya, orang-orang percaya bahwa terlalu banyak memeluk, menggendong, dan menciumi bayi akan membuatnya manja. Padahal, studi membuktikan bahwa memberikan bayi kehangatan sentuhan bisa membuat berat badan bayi tumbuh sehat, mendongkrak perkembangan kognitif bayi, serta meredahkan tingkat hormon stress kortisol pada ibu.

Pakai tangan kanan untuk semua hal

Memang, merupakan sebuah norma dalam budaya untuk menunjukkan kesantunan dengan menggunakan tangan kanan untuk segala aktivitas baik, seperti makan, mengambil benda, atau bersalaman. Orangtua jaman dahulu, dan bahkan mungkin hingga sekarang, selalu menganggap bahwa anak kecil yang maksa suka menggunakan tangan kiri adalah anak nakal dan tidak sopan serta harus didisiplinkan. Karena itu, mereka berusaha keras mengubah kebiasaan ini. Padahal, kidal adalah sebuah fenomena normal yang berhubungan dengan bagian otak kanan yang lebih dominan. Bahkan, mereka yang kidal biasanya memiliki banyak bakat karena otak kanan biasa dikaitkan dengan kreativitas. Bahkan, pernah ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka yang kidal memiliki penghasilan rata-rata 21% lebih tinggi dibanding mereka yang biasa menggunakan tangan kanan.

Anak laki-laki tidak boleh menangis

Ini adalah salah satu tips parenting terburuk. Bukan hanya ayah,  para ibu juga seringkali melarang anak laki-lakinya menangis, memberitahu bahwa menangis itu hanya untuk anak cewek. Padahal, menangis adalah sebuah respons emosional yang alamiah bagi gender mana pun. Anak laki-laki pun juga memiliki emosi yang sama pekanya dengan anak perempuan. Maka tak heran, ketika anak laki-laki mengekspresikan emosi mereka melalui tangisan. Melarang mereka untuk mengekspresikan kesedihan adalah sebuah pola asuh yang buruk. Bahkan, hasil penelitian hari ini menunjukkan bahwa orangtua yang suportif terhadap emosi anaknya biasanya berhasil membesarkan anak-anak yang lebih pandai beradaptasi secara sosial dibanding mereka yang suka menghukum anaknya yang menangis atau berteriak karena emosi.

Baca juga Inilah Alasan-alasan Omong Kosong Pria yang Nggak Mau Memakai Cincin Nikah. Jangan Mau Percaya Ya!

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Sudahkah Anda Mencoba 4 Variasi Kimchi Ini?

Kimchi adalah salah satu makanan Korea yang digemari