Masalah dalam kehidupan rumah tangga memang menjadi hal yang wajar. Saat hidup bersama pasangan, apalagi saat mengasuh buah hati, tentu akan ada perbedaan pendapat dan argumen yang bisa memicu suasana tak nyaman di rumah.

Terlepas dari tantangan dan masalah yang ada, semestinya kamu dan pasangan bisa mencari solusi dan memperbaiki situasi. Namun, terkadang sulit mencari tahu apakah kamu hanya sedang mengalami masa krisis atau masa sulit dalam pernikahan, atau kamu memang sedang terjebak di pernikahan yang tak membahagiakan.

Menurut para ahli, berikut tanda-tanda pernikahanmu tidak bahagia :

  1. Tidak berhubungan seks 

Libido setiap orang memang berbeda, tetapi jika kamu dan pasangan jarang berhubungan seksual, misalnya dari beberapa kali dalam seminggu, menjadi hanya sekali dalam sebulan, atau bahkan tidak berhubungan seks berbulan-bulan, maka hal ini tidaklah sehat. Salah satu dari kalian kemungkinan besar merasa “tidak diinginkan”, “tidak dicintai” atau merasa “ditolak” oleh pasangan.  dan tidak diinginkan. 

Perlu diingat, pernikahan bisa langgeng dan harmonis jika kamu dan pasangan mengombinasikan keintiman fisik dan emosional yang kuat. Dalam hal ini, hubungan seksual yang penuh kasih sayang menjadi penting untuk dilakukan.

  1. Kamu mulai membayangkan skenario perceraian

Jika kamu selalu membayangkan skenario perceraian, membayangkan kehidupanmu apabila bercerai dengan pasangan, ini bisa jadi tanda bahwa pernikahanmu tidak baik-baik saja. Terlebih, jika imajinasi atau bayangan akan perceraian terasa membahagiakan untukmu, ini artinya kamu memang sudah tidak ingin hidup bersama pasangan. 

  1. Kesepian sepanjang waktu

Pernahkah kamu merasa kesepian atau merasa sendirian bahkan ketika pasanganmu sedang duduk disampingmu? Jika hal ini kerap terjadi, artinya pernikahanmu tidak bahagia. Momen seperti ini akan membuatmu merasa bahwa pasanganmu tidak terlibat dalam kehidupanmu. Kamu mungkin merasa pasanganmu lebih tertarik dengan dunianya sendiri daripada dunia pernikahan bersamamu. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan pernikahan kamu sedang berdiri di fondasi yang lemah. 

  1. Tak lagi merasa senang saat melihat pasangan

Ingatkah kamu saat-saat masih pacaran dulu? Kamu mungkin sudah  deg-deg-an saat menerima pesan dari pasangan yang akan menjemputmu di rumah untuk pergi kencan. Tapi, setelah menikah, yang terjadi justru kamu tidak merasa senang saat melihat pasangan di pagi hari. 

Ketika rasa senang sudah hilang, ketika tidak lagi ada humor di rumah yang bisa menghiburmu, maka bisa jadi pernikahan kamu memang tidak membahagiakan. Ada masalah yang perlu dicari dan dipecahkan bersama pasangan.

  1. Banyak menyimpan rahasia

Pasangan yang peduli dan saling mencintai akan menceritakan apa saja yang dilalui dalam sehari. Kamu menjadi orang yang paling tahu tentang apa yang dilakukan, dipikirkan, dan dirasakan oleh pasangan. Jika kalian sudah sering menyimpan rahasia, atau terlalu banyak merahasiakan berbagai hal satu sama lain, maka itu artinya pernikahan kalian tidak membahagiakan.

Menutup diri dari pasangan bisa mengindikasikan rasa tidak percaya dan rasa tidak aman. Padahal, jika kamu dan pasangan saling mencintai, seharusnya kalian bisa terbuka tentang apa saja tanpa ada yang harus ditutupi. Karena, rumah tangga yang kalian bina adalah milik berdua dan harus dihadapi bersama-sama.

Itulah beberapa tanda yang bisa mengindikasikan bahwa kehidupan pernikahanmu tidak bahagia. Jika kesulitan mengatasi masalah dan memperbaiki hubungan, kamu dan pasangan bisa meminta pertolongan terapis atau psikolog. Dengan demikian, kalian bisa lebih terbuka dan semakin mengenal satu sama lain.

Baca Juga :

7 Pemikiran dan Kebiasaan Buruk yang Membuat Hidup Kita Tidak Bahagia

Alasan Mengapa Banyak Kaum Muda dan Remaja Merasa Tidak Bahagia

Apakah Kamu Tidak Bahagia Karena Hubungan Cintamu?

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar