Siapa yang perlu mempertimbangkan terapi pasangan? Siapa pun, terlepas dari status hubungan mereka (berpacaran, bertunangan, menikah, berpisah, atau bercerai), orientasi seksual, ras, atau usia, dapat mempertimbangkan terapi pasangan. Faktor-faktor ini, beserta dinamika individu yang terlibat dalam hubungan, dapat menghadirkan tantangan unik yang perlu ditangani oleh terapis berlisensi.
Jika Anda terjebak dalam pola yang tampaknya tidak dapat Anda hentikan – ini bisa menjadi pertanda baik bahwa memiliki seorang profesional yang netral dan tidak memihak bisa sangat bermanfaat.
Namun, jangan menunggu hingga situasi memburuk dan keadaan menjadi di luar kendali Anda. Terapi juga dapat berfungsi sebagai tindakan pencegahan, dan dalam banyak kasus, bisa lebih efektif, karena kita tidak perlu mengurai simpul besar yang telah mengencang dan tumbuh selama bertahun-tahun. Yang dibutuhkan hanyalah bersikap proaktif, bukan reaktif.
Orang yang mengalami masalah berikut khususnya dapat memperoleh manfaat dari terapi pasangan:
1. Kurangnya Komunikasi
Kesalahpahaman memang umum dalam hubungan. Namun, kesalahpahaman menjadi tidak terkendali ketika terjadi miskomunikasi atau lebih buruk lagi – tidak ada komunikasi. Hal ini dapat memperparah pertengkaran dan menyebabkan kepahitan dan kebencian. Kebanyakan pasangan perlu belajar bagaimana berbicara satu sama lain saat berselisih pendapat tanpa tersinggung. Jadi, pasangan yang sering merasa sulit untuk bersepakat sebaiknya mempertimbangkan terapi pasangan agar mereka dapat menangani situasi tersebut secara dewasa.
2. Masalah Kepercayaan
Kita semua memiliki rasa tidak aman, tetapi jika kita tidak mengatasinya, hal itu dapat menimbulkan masalah dalam hubungan. Banyak hubungan yang berakhir karena masalah kepercayaan. Pertanyaannya adalah, mengapa Anda tidak memercayai pasangan Anda? Apakah perilakunya mencurigakan? Apakah mereka menunjukkan tanda-tanda tidak dapat diandalkan? Atau apakah rasa tidak aman yang mengakar atau rasa takut ditinggalkan yang menyebabkan ketidakpercayaan ini? Pertanyaan-pertanyaan ini hanya dapat dijawab ketika Anda bekerja sama sebagai sebuah tim. Konseling pasangan memberi Anda ruang aman untuk mengeksplorasi dan menangani masalah-masalah tersebut.
3. Hak Asuh Anak
Konseling perkawinan penting ketika Anda berencana untuk berpisah atau bercerai. Konseling ini membantu Anda beradaptasi dengan perubahan dalam hubungan. Memiliki seorang profesional yang berkualifikasi untuk mengarahkan percakapan dan memberikan umpan balik yang objektif dapat berperan penting dalam perpisahan yang damai. Hal ini terutama penting ketika pasangan sedang memperebutkan hak asuh anak mereka. Dalam situasi ini, konseling dapat membantu orang tua dalam mengasuh anak bersama dan menjauhkan anak-anak dari konflik orang dewasa. Terapi biasanya dilakukan secara terpisah (pasangan tidak duduk di ruangan yang sama) dan fokusnya adalah pada anak – melakukan apa yang terbaik dan paling bermanfaat bagi anak-anak.
4. Perselingkuhan
Perselingkuhan dapat menyebabkan rasa dendam yang mendalam dalam suatu hubungan. Seringkali, orang-orang menutup mata terhadap pasangan mereka yang berselingkuh, yang dapat merugikan masa depan hubungan. Meskipun telah mengetahui perselingkuhan tersebut, masih banyak pertanyaan seputar pengalaman tersebut yang perlu dikaji oleh pasangan tanpa kehilangan kesabaran atau ketenangan. Konseling pernikahan menawarkan alat dan strategi yang diperlukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Konseling ini juga dapat membantu Anda menentukan apakah Anda ingin tetap bersama atau berpisah.
5. Kecemburuan
Kecemburuan adalah salah satu emosi manusia yang paling kuat. Kecemburuan merupakan faktor pendorong di balik banyak kejahatan nafsu. Kuncinya adalah menghentikannya sejak dini! Pasangan yang mengalami kecemburuan intens yang mencari konseling tepat waktu dapat menyelesaikan banyak kesalahpahaman. Jika kedua belah pihak yang terlibat berusaha untuk saling memahami, mereka dapat mengembangkan hubungan yang kuat.
6. Pengasuhan Anak
Terapi pasangan dapat menjadi alat yang sangat baik bagi pasangan untuk mengatasi masalah terkait pengasuhan anak. Banyak orang memiliki gagasan yang bertentangan tentang cara membesarkan anak. Jika masalah ini tidak diselesaikan, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu. Masalah dalam pengasuhan anak bersifat unik bagi setiap pasangan, tetapi dapat dengan mudah diselesaikan dengan strategi dan wawasan dari terapis.
7. Kecanduan
Judi, narkoba, alkohol, pornografi – ada banyak sekali jenis kecanduan di luar sana. Kecanduan dapat menciptakan kekacauan dalam suatu hubungan. Meskipun membutuhkan terapi di tingkat individu, penting untuk mencari bimbingan sebagai pasangan juga. Lagipula, kecanduan salah satu pasangan juga memengaruhi pasangan lainnya. Rehabilitasi dari kecanduan semacam itu membutuhkan banyak perawatan, pengertian, kesabaran, dan perhatian. Hal ini bisa sangat sulit bagi pengasuh atau pasangan yang bukan pecandu. Konseling pasangan dapat membantu memberikan dukungan yang tepat kepada individu yang bersangkutan.
8. Narsisme
Narsisme adalah salah satu dari beberapa sifat kepribadian yang merusak yang membutuhkan terapi. Jika pasangan Anda narsis, Anda wajib mencari konseling bersama mereka. Orang dengan gangguan kepribadian ini bisa sangat manipulatif, menuntut, dan mengontrol. Gaslighting adalah teknik manipulatif umum lainnya yang digunakan dalam hubungan semacam itu. Hal ini merusak kepercayaan diri pasangan, yang terus-menerus meragukan diri mereka sendiri. Seorang terapis dapat membantu pasangan narsis melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Terapi sebagai pasangan juga dapat menyelesaikan masalah tersebut atau setidaknya menawarkan semacam penyelesaian.
9. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Baik pelaku maupun korban kekerasan dalam rumah tangga membutuhkan terapi. Terapi pasangan adalah pilihan yang tepat bagi mereka untuk membicarakan masalah mereka. Terapis dapat membantu menavigasi situasi yang rumit ini, di mana kedua individu tidak kehilangan rasa hormat dan martabat.
Catatan: Sebagian besar terapis memandang kekerasan dalam rumah tangga sebagai tanda bahaya dan tidak akan menyarankan terapi pasangan dalam kasus seperti itu. Sebagian kecil terapis mungkin masih melanjutkan untuk menghentikan kekerasan tersebut. Namun, ini adalah area kerja yang sensitif, membutuhkan pelatihan khusus, dan tidak semua terapis terlatih untuk hal ini.
10. Masalah Seksual
Memiliki masalah seksual dalam suatu hubungan adalah hal yang wajar. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan tersebut dapat berubah tergantung pada kondisi emosional, hormonal, fisik, dan mental masing-masing. Penting untuk mengomunikasikan perbedaan-perbedaan ini dan bekerja sama demi hubungan yang sehat. Terapis dapat membantu Anda terbuka tentang topik-topik sensitif ini tanpa menghakimi, marah, dan dendam.
11. Utang
Kesulitan keuangan atau perbedaan dalam kebiasaan keuangan dapat menciptakan keretakan di antara pasangan. Salah satu pasangan bisa menjadi penabung sementara yang lain boros. Hal ini sangat umum dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk membahas detail keuangan atau properti secara transparan. Pasangan secara sah (di banyak negara bagian) berbagi tanggung jawab keuangan seperti pinjaman, hipotek, dan utang. Jadi, penting untuk memiliki pandangan yang sama dengan pasangan Anda mengenai keputusan keuangan yang penting. Konseling menawarkan lingkungan yang aman untuk membahas masalah-masalah ini dan bahkan membantu mengatasi masalah-masalah mendasar seperti kurangnya kepercayaan, kecanduan, atau perselingkuhan.
12. Ketidakcocokan
Tidak ada pasangan yang benar-benar cocok! Mereka mungkin memiliki minat yang sama, tetapi perbedaan pendapat dalam banyak hal tidak dapat dihindari. Itulah mengapa penting untuk mempelajari cara menegosiasikan setiap perselisihan atau perselisihan secara damai. Terapi pasangan menyediakan jalan keluar terbaik untuk mengungkapkan keluhan apa pun dan membantu pasangan mencapai kompromi. Terapi ini juga membekali mereka untuk menghadapi pertengkaran di masa mendatang dengan kedewasaan dan pengertian.
13. Duka
Duka yang belum terselesaikan perlu disalurkan dengan cara yang sehat. Jika tidak, hal itu dapat menyebabkan masalah dalam hubungan. Kehilangan orang yang dicintai, terutama seorang anak, bisa menjadi pengalaman traumatis. Hal ini seringkali dapat menimbulkan keretakan di antara pasangan. Seorang terapis dapat membantu Anda berdua memproses kesedihan Anda sehingga Anda dapat mendamaikan perbedaan apa pun.
Anda dapat menjalani sesi rutin atau sesi pemeriksaan jika Anda hanya ingin memperbaiki hubungan atau membumbui pernikahan Anda. Untuk masalah yang lebih mendalam seperti membangun kepercayaan, pemulihan dari kecanduan, atau trauma emosional, frekuensi sesi ditentukan oleh terapis. Semuanya bergantung pada kesediaan pasangan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
Facebook Comments