Terapi pasangan seringkali diremehkan. Istilah ini secara keliru dikaitkan hanya dengan pasangan yang berada di ambang perpisahan. Masalah hubungan seringkali mengharuskan pasangan untuk mencari bantuan. Baik Anda sedang berpacaran maupun menikah, wajar jika mengalami konflik, dan Anda juga harus mencari bantuan saat membutuhkannya. Oleh karena itu, berbicara dengan terapis Anda secara teratur tentang perselisihan dan keluhan sangatlah penting. Anda dapat memperbaiki hubungan Anda dengan mengevaluasi masalah Anda dan menyusun rencana tindakan. Meskipun ada banyak jenis terapi, tiga pendekatan yang paling umum untuk konseling pasangan adalah sebagai berikut:
1. Metode Gottman
Jenis terapi ini berfokus pada penyelesaian konflik melalui komunikasi, alih-alih mengkritik atau menghalangi pasangan. Terapi ini juga tidak menganjurkan sikap defensif atau merendahkan pasangan. Dr. John Gottman membahas metode ini secara rinci dalam bukunya yang berjudul ‘7 Prinsip Membuat Pernikahan Berhasil’.
2. Terapi Berfokus Emosional (EFT)
Metode ini melibatkan perhatian pada status emosional dan kebutuhan satu sama lain. Terapi ini menyarankan bahwa orang-orang yang terlibat dalam hubungan harus membangun hubungan emosional atau ikatan keterikatan yang membuat mereka merasa aman satu sama lain.
3. Terapi Hubungan Imago
Fokus utama terapi ini adalah melibatkan pasangan dengan mendengarkan mereka agar mereka merasa dipahami. Terapi ini melibatkan pengulangan dialog dalam percakapan, terutama saat terjadi konflik. Terapi ini dikembangkan oleh pasangan suami istri – Harville Hendrix dan Helen LaKelly Hunt – dan diterbitkan dalam buku berjudul ‘Getting the Love You Want’.
Pendekatan alternatif untuk konseling pasangan meliputi terapi perilaku dan konseling discernment.
- Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif (CBT) membantu Anda mengatasi emosi dan perasaan negatif. Terapis membantu Anda memahami hubungan antara pikiran, perasaan, emosi, dan tindakan Anda. Terapi ini selanjutnya dikategorikan menjadi terapi pasangan perilaku (BCT), terapi pasangan perilaku tradisional (TBCT), dan terapi pasangan perilaku integratif (IBCT).
- Konseling Discernment
Jenis konseling ini berguna ketika salah satu pasangan tidak tertarik dengan konseling. Terapis membantu Anda mencapai titik temu bersama atau bahkan membantu pasangan dengan tujuan atau agenda yang berbeda.
Selain itu, sebuah studi meta-analisis dilakukan untuk menganalisis efektivitas terapi pasangan perilaku dan terapi pasangan yang berfokus pada emosi. Studi ini terdiri dari 33 studi dengan 2730 partisipan, dan disimpulkan bahwa kedua terapi memiliki tingkat efektivitas sedang dalam membantu pasangan meminimalkan tekanan dalam hubungan mereka, di mana terapi perilaku memiliki dampak yang sedikit lebih baik daripada terapi emosional.
Ini adalah beberapa metode yang umum digunakan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan komunikasi. Teruslah membaca untuk mempersiapkan diri jika Anda mempertimbangkan terapi pasangan.
Apa yang Diharapkan dalam Terapi Pasangan?
Sebagian besar terapi pasangan dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai hubungan. Terapis akan mencatat riwayat pribadi Anda, status hubungan, kesehatan seksual, catatan medis (psikologis), dan latar belakang keluarga dasar.
Jika Anda memiliki masalah tertentu, terapis dapat memandu Anda berdua dalam percakapan, dan akan melakukan intervensi kapan pun diperlukan. Dalam kasus yang lebih kompleks, konselor akan menyoroti masalah yang mendasarinya. Mereka juga akan membantu Anda mengatasi masalah ini dengan memberikan latihan untuk meningkatkan kesehatan seksual, mental, dan emosional Anda.
Sesi biasanya berlangsung sekitar 45 menit hingga satu jam. Jumlah sesi rata-rata adalah 12, tetapi ini tergantung pada kebutuhan individu pasangan dan kebijaksanaan terapis.
Bersiaplah untuk berpikiran terbuka saat Anda menghadiri sesi semacam itu. Usahakan untuk menjaga hubungan baik dengan terapis. Ingatlah bahwa mereka ada di pihak Anda. Kesediaan untuk bekerja sama sangat penting agar hal ini berhasil.
Ada beberapa faktor yang perlu diingat saat memilih terapis. Kualifikasi, kredensial, bidang keahlian, pengalaman, testimoni, lokasi, biaya, dan cakupan asuransi mereka adalah beberapa hal dasar yang dapat Anda pertimbangkan. Anda juga dapat mencoba beberapa terapis hingga menemukan satu yang membuat Anda berdua merasa nyaman.
Mengapa Pasangan Menunda Menerima Terapi?
Kebanyakan pasangan tidak proaktif dalam hal menerima terapi. Kesalahpahaman umum yang terjadi adalah bahwa pasangan dengan masalah serius membutuhkan terapi. Kesalahpahaman ini seringkali menghalangi pasangan untuk mencari pengobatan sejak dini.
Seringkali, masalah hubungan dianggap sebagai sesuatu yang akan hilang seiring waktu. Oleh karena itu, konflik dan masalah yang belum terselesaikan seringkali diabaikan hingga berubah menjadi ancaman serius bagi hubungan. Pada saat itu, masalah menjadi lebih berbahaya dan sulit diselesaikan.
Terkadang pasangan menunda terapi karena mereka pikir itu akan membuka kotak Pandora masalah! Orang dengan masalah kesehatan mental atau kecanduan sering kali menunda mendapatkan bantuan karena mereka merasa tidak memiliki masalah atau tidak ingin menerima perawatan.
Situasi umum lainnya adalah ketika salah satu pasangan bersikap mengontrol, mendominasi, atau melakukan kekerasan. Terapi pasangan dapat mengancam dinamika hubungan tersebut, sehingga pasangan yang dominan mungkin enggan mencari konseling. Terapi ini juga dapat mengungkap semua masalah dan kerentanan dalam hubungan, yang dapat memalukan atau merendahkan individu tersebut.
Setiap hari, masalah bertambah, sehingga sangat sulit bagi pasangan untuk hidup harmonis. Hal ini berdampak signifikan pada kesehatan mental dan emosional pasangan.
Oleh karena itu, penting untuk memulai terapi sesegera mungkin. Melakukan sesi konseling secara teratur merupakan ide yang baik.
Semua orang dapat memperoleh manfaat dari terapi pasangan. Tidak ada masalah hubungan yang terlalu kecil untuk terapi pasangan. Jika Anda dan pasangan ingin menyelesaikan masalah besar atau sekadar memperbaiki hubungan, terapi pasangan adalah tempat yang tepat untuk memulai.
Setiap hubungan memiliki konflik, tetapi Anda dapat menyelesaikan berbagai masalah dalam hubungan romantis melalui psikoterapi. Terapi pasangan membantu memecahkan masalah antara pasangan dalam pernikahan atau hubungan. Terapi ini melibatkan konseling emosional bagi pasangan yang menghadapi konflik dan kesalahpahaman. Jika Anda memiliki masalah dalam hubungan, menghadiri sesi konseling rutin adalah ide yang bagus. Konselor profesional yang berpengalaman dapat membantu Anda menyelesaikan konflik, mengekspresikan perasaan Anda dengan lebih baik, dan meningkatkan hubungan. Selain itu, proses ini dapat membantu mengembangkan kasih sayang dan keintiman antara Anda dan pasangan.
Facebook Comments