Puasa adalah praktik populer dengan banyak manfaat kesehatan. Namun, Anda harus terlebih dahulu mengetahui segala hal tentang praktik ini — termasuk efek samping dari puasa. Berikut adalah efek samping utama yang terkait dengan puasa:

1. Dapat Menyebabkan Hipoglikemia

Puasa meningkatkan risiko gula darah rendah, terutama bagi mereka yang menggunakan insulin atau sulfonilurea untuk mengelola diabetes. Karena obat-obatan ini dirancang untuk menurunkan kadar gula darah, puasa dapat mempersulit upaya menjaga gula darah tetap stabil. Wanita hamil, menyusui, anak kecil, lansia, dan individu dengan kondisi tertentu sebaiknya menghindari puasa.

2. Dapat Menyebabkan Defisiensi Nutrisi

Puasa jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi protein dan nutrisi, karena Anda tidak mengonsumsi makanan apa pun. Meskipun hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen, puasa yang berkepanjangan dapat menyebabkan malnutrisi dan beberapa masalah kesehatan lainnya dalam jangka panjang jika defisiensi tersebut tidak terdiagnosis.

3. Dapat Menyebabkan Masalah Jantung

Puasa sering kali mengakibatkan asupan energi yang tidak mencukupi dan dehidrasi yang dapat memengaruhi sistem kardiovaskular Anda. Orang dengan kondisi kronis seperti diabetes, penyakit jantung, riwayat stroke, penyakit ginjal, atau kanker lebih rentan terhadap risiko kardiovaskular, karena puasa dapat memperburuk kondisi ini atau menyebabkan komplikasi parah seperti serangan jantung atau stroke. Karena penelitian tentang bagaimana puasa memengaruhi individu dengan penyakit kronis masih terbatas, kehati-hatian disarankan, dan panduan medis sangat penting sebelum memulai program puasa apa pun.

4. Dapat Menyebabkan Gangguan Makan

Puasa yang ekstrem atau berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan makan atau perilaku makan yang buruk, terutama pada orang yang pernah mengalami masalah ini sebelumnya. Puasa dapat menyebabkan makan berlebihan atau perilaku restriktif dengan mengganggu sinyal lapar alami, yang menyebabkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan. Selain itu, stres psikologis yang ditimbulkan oleh diet ketat dapat memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mengeksplorasi hubungan antara puasa, ortoreksia nervosa (obsesi makan sehat), dan gangguan makan melalui survei yang dilakukan di Polandia terhadap 214 peserta berusia 16 hingga 65 tahun. Hasil menunjukkan bahwa individu yang berpuasa menunjukkan risiko lebih tinggi mengalami gejala ortoreksia dan gangguan makan dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa. Puasa diidentifikasi sebagai faktor risiko signifikan untuk gangguan makan.

Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam melakukan penyesuaian pola makan dan, jika diperlukan, berkonsultasilah dengan dokter.

Puasa yang tidak tepat dapat menyebabkan beberapa masalah seperti malnutrisi, rambut rontok, masalah kulit, sistem kekebalan tubuh yang lemah, masalah kesuburan, pengeroposan tulang, stroke, perubahan suasana hati, kram otot, palpitasi jantung, dan gula darah rendah. Kiat-kiat berikut akan membantu Anda memastikan Anda berpuasa dengan aman.

Pertanyaan Umum Tentang Puasa

  1. Bisakah berpuasa membuat Anda sakit?

Ya, puasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan lainnya.

  1. Apa yang tidak boleh dimakan setelah berpuasa?

Anda tidak boleh makan makanan cepat saji atau makanan jenuh lainnya secara berlebihan setelah berpuasa. Hal ini dapat memengaruhi kemajuan penurunan berat badan Anda dengan mengganggu defisit kalori yang telah Anda buat.

  1. Siapa saja yang tidak boleh berpuasa?

Penderita diabetes, masalah jantung, atau ginjal, atau sedang mengonsumsi obat untuk kondisi medis apa pun, sebaiknya menghindari puasa. Wanita hamil dan menyusui juga sebaiknya menghindari puasa.

  1. Berapa lama tubuh Anda mulai membakar lemak yang tersimpan saat berpuasa?

Faktor-faktor seperti berat badan dan jenis puasa memengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membakar lemak tubuh. Namun, secara umum, tubuh Anda diperkirakan mulai membakar lemak tubuh setelah 12 hingga 48 jam berpuasa.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Teh Matcha dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Semua orang memuji teh matcha untuk menurunkan berat