Merasa kepanasan atau gerah adalah hal yang umum terjadi, namun beragam faktor seperti faktor lingkungan dan gaya hidup bisa juga menyebabkan tubuh menghasilkan panas lebih banyak. Akibatnya tubuh akan selalu gerah dan kepanasan.

Tapi bagaimana jika tubuh selalu selalu merasa gerah atau kepanasan setiaps aat? Tentu bisa jadi ini adalah tanda tubuh mengeluarkan sinyal bahwa ada hal yang tidak beres. Lalu, apa saja penyebab tubuh selalu gerah dan kepanasan?

Diabetes

Dalam tubuh, terdapat hormon insulin yang bertugas untuk mengubah glukosa (gula) yang berasal dari makanan menjadi energi. Pada penderita diabetes, tubuh tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi insulin dalah jumlah cukup. Akibatnya glukosa tidak mampu di ubah menjadi energi, sehingga kadar glukosa dalam darah akan meningkat.

Jika dibiarkan kadar glukosa yang meningkat ini dapat menyebabkan komplikasi bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Rusaknya saraf dan pembuluh darah dapat membuat tubuh kesulitan untuk mendinginkan diri secara efektif.

Hipertiroidisme

Hipertiroidime menjadi salah satu tanda aktifnya hormon tiroid, karena ia memproduksi hormon tiroid dalam jumlah lebih banyak dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengapa begitu? Umumnya salah satu penyebabnya adalah adanya kondisi autoimun atau radang tiroid akibat asupan yodium yang berlebihan.

Gejala hipertiroidisme salah satunya adalah adanya kesulitan tubuh untuk menoleransi panas, termasuk lemah otot, kelelahan, hingga tremor pada tangan.

Kehamilan

Kehamilan juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa tubuh selalu merasa gerah setiap saat. 

Pertama, wanita hamil bisa jauh lebih sensitif terhadap suhu panas karena terjadinya perubahan alami tubuh untuk mengendalikan dan mengatur suhunya selama kehamilan.

Kedua meningkatnya berat badan selama kehamilan akan membuat rasio antara luas pemukaan dan massa tubuh mengalami penurunan. 

Ketiga, janin yang tumbuh dan semakin berkembang akan menghasilkan panas di dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh saat kehamilan. 

Menopause

Menopause sendiri terjadi saat menstruasi seseorang berhenti secara permanen. Pasca menopause, hormone estrogen dan progesterone akan mengalami penurunan. Saat kadar estrogen mengalami penurunan, akan muncul gejala seperti hot flases

Hot flashes sendiri adalah munculnya sensasi hangat di area tubuh seperti leher, dada, dan tubuh. Sensasi hangat ini diikuti dengan keluarnya keringat yang umumnya berlangsung selama lima menit. 

Anhidrosis

Anhidrosis sendiri adalah sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat mengeluarkan keringat. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, namun faktor yang paling umum terjadi adalah adanya kerusakan pada syaraf hingga tersumbatnya saluran keringat hingga dehidrasi.

Keringat sendiri berguna bagi tubuh untuk dapat mendinginkan dirinya sendiri. Melalui keringat inilah kelebihan panas akan dibuang. Saat tubuh tidak berkeringat, ia akan kesulitan untuk mendiringan dirinya sendiri dengan baik. Inilah yang menyebabkan tubuh selalu gerah sepanjang hari.

Demam

Demam terjadi saat suhu tubuh mengalami lonjakan hingga 100, 4 derajat Fahrenheit ke atas. Demam sebenarnya menjadi tanda tubuh melawan infeksi. Namun, demam juga dapat terjadi karena reaksi tubuh terhadap obat-obatan seperti vaksin dan lainnya.

Baca Juga :

tips diet menyambut musim panas

kepanasan

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Minuman Detoksifikasi Buatan Sendiri yang Mudah untuk Menurunkan Berat Badan dan Membersihkan Tubuh

Jika Anda butuh bantuan untuk menurunkan berat badan,