Vaginosis bakterial adalah infeksi vagina yang umum terjadi pada wanita berusia 15 hingga 44 tahun. Kondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat di vagina. Meskipun terkadang vaginosis bakterial dapat hilang dengan sendirinya, Anda disarankan untuk segera mencari pertolongan medis guna mencegah komplikasi kesehatan seperti infertilitas atau keguguran. Dalam artikel ini, kami akan membahas bahan alami sederhana yang dapat Anda coba untuk meredakannya.
1. Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba. Sifat antimikroba ini dapat melawan bakteri jahat. Minyak kelapa juga dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri di dalam vagina Anda. Selain itu, minyak kelapa memiliki sifat menenangkan dan melembabkan yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan dan iritasi yang menyertai vaginosis bakterial.
Anda Akan Membutuhkan
- Minyak kelapa murni
Yang Harus Anda Lakukan
- Bekukan dua hingga tiga sendok teh minyak kelapa selama beberapa menit.
- Letakkan minyak kelapa semipadat di dalam vagina Anda.
- Biarkan mencair di dalamnya.
- Lakukan ini sekali sehari.
2. Cuka Apel
Cuka apel memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Ini dapat membantu melawan bakteri yang bertanggung jawab atas vaginosis bakterial. Cuka juga memiliki sifat antijamur dan antimikroba yang dapat melindungi Anda dari infeksi mikroba lainnya.
Anda Akan Membutuhkan
- Cuka apel
- Air mandi
Yang Harus Anda Lakukan
- Tambahkan cuka apel ke dalam air mandi.
- Berendamlah di bak mandi selama 15 hingga 20 menit.
- Lakukan ini sekali sehari untuk hasil yang efektif.
3. Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida diyakini sebagai disinfektan alami. Karena itu, hidrogen peroksida dapat membantu menghancurkan bakteri penyebab infeksi di vagina. Hidrogen peroksida menghilangkan gejala utama vaginosis bakterial, seperti keputihan berbau busuk, pada 89% wanita. Hidrogen peroksida juga membantu memulihkan bakteri vagina yang sehat dan kadar pH normal pada hampir semua kasus serta membersihkan bakteri berbahaya dan tanda-tanda infeksi pada semua peserta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hidrogen peroksida adalah alternatif yang aman, murah, dan efektif untuk pengobatan vaginosis bakterial tradisional.
Anda Akan Membutuhkan
- Hidrogen peroksida 3%
- Air
Yang Harus Anda Lakukan
- Campurkan air dan hidrogen peroksida dalam jumlah yang sama, lalu semprotkan campuran tersebut ke dalam vagina Anda.
- Tahan campuran tersebut di dalam vagina selama sekitar 3 hingga 4 menit, lalu tiriskan.
- Atau, Anda juga dapat merendam tampon dalam campuran tersebut dan meletakkannya di dalam vagina selama 30 menit.
- Lakukan ini sekali sehari selama 3 minggu.
4. Bawang Putih
Bawang putih mengandung allicin yang memiliki bau yang kuat dan memiliki sifat antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri. Karena itu, bawang putih juga dapat membantu menghancurkan bakteri yang menyebabkan vaginosis bakterial.
Anda Akan Membutuhkan
- Satu siung bawang putih
Apa yang Harus Anda Lakukan
- Konsumsilah satu siung bawang putih dengan makanan Anda.
- Lakukan ini beberapa kali sehari.
5. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang memiliki aktivitas antimikroba dan menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, kunyit dapat menjadi pilihan yang sangat baik untuk mengobati vaginosis bakterial. Selain itu, kunyit dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi berulang.
Anda Akan Membutuhkan
- 1 sendok teh bubuk kunyit
- 1 cangkir susu panas
Apa yang Harus Anda Lakukan
- Tambahkan satu sendok teh bubuk kunyit ke dalam secangkir susu panas dan aduk rata.
- Konsumsi campuran ini.
- Konsumsi campuran ini sekali sehari.
6. Jus Cranberry
Jus cranberry digunakan dalam pengobatan infeksi saluran kemih karena sifat antibakterinya. Sifat antibakteri cranberry dapat membantu melawan vaginosis bakterial secara alami.
Anda Akan Membutuhkan
- Jus cranberry tanpa pemanis
Apa yang Harus Anda Lakukan
- Konsumsi secangkir jus cranberry tanpa pemanis.
- Lakukan ini sekali sehari.
Catatan: Meskipun bahan alami di atas dapat membantu mengobati vaginosis bakterial, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan diagnosis yang tepat. Pengobatan ini mungkin cocok untuk kasus ringan yang gejalanya dapat ditangani dan Anda sebelumnya telah didiagnosis oleh dokter. Namun, jika ini adalah pertama kalinya Anda mengalami gejala vaginosis bakterial, carilah pertolongan medis. Selain itu, jika gejalanya menetap, memburuk, atau sering kambuh meskipun telah mencoba pengobatan rumahan, atau jika Anda sedang hamil, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang tepat guna mencegah komplikasi.
Baca Juga :
Pentingnya Melestarikan Bakteri Baik dalam Perut dan Cara Melakukannya
Jika Hidup Memberimu Lemon, Jadikan Pembersih Natural dan Anti Bakteri!
Facebook Comments