Abrasi kulit adalah luka terbuka kecil yang disebabkan oleh lapisan atas kulit yang bergesekan dengan permukaan. Abrasi kulit sangat sering terjadi, dan sebagian besar goresan kecil sembuh dengan cepat. Di sisi lain, abrasi serius memerlukan perawatan yang cepat dan hati-hati untuk menghindari infeksi dan jaringan parut. Ingatlah untuk menyimpan salep antibiotik, perban, kain kasa, dan kain mikrofiber di kotak P3K Anda. Oleh karena itu, sebaiknya temui dokter jika lukanya serius dan Anda mengalami pendarahan. Lakukan langkah-langkah perawatan dasar setelahnya dan hindari keinginan untuk menggaruk koreng agar tidak meninggalkan jaringan parut.
Tanda-Tanda Infeksi yang Perlu Diwaspadai
Goresan dan abrasi ringan dapat sembuh dengan cepat. Namun, abrasi yang parah dapat terinfeksi jika tidak ditangani dengan benar. Jika Anda telah merawat luka Anda di rumah, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi berikut:
- Luka tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari perawatan di rumah
- Nyeri hebat pada area luka
- Abrasi tampak merah, bengkak, dan hangat saat disentuh
- Garis-garis merah di sekitar area luka
- Keluarnya nanah yang tidak biasa dan berbau busuk
- Demam
Meskipun Anda harus mengunjungi dokter jika mencurigai adanya infeksi, Anda tidak boleh mengambil risiko dengan abrasi yang tergores dan berpola. Segera kunjungi dokter jika:
- Luka lecet disebabkan oleh kecelakaan
- Anda mengalami pendarahan hebat
- Pendarahan tidak berhenti setelah ditekan selama beberapa menit
- Luka lecet terletak di wajah atau di sekitar mata dan luas
- Area terasa mati rasa
- Luka sayatan lebih dalam dari 0,6 cm
- Anda tidak dapat membersihkan dan merawat luka sendiri
- Luka lecet disebabkan oleh benda berkarat atau sangat kotor
Orang tersebut harus berhati-hati selama proses penyembuhan luka lecet untuk menghindari risiko infeksi dengan menghindari menyentuh area tersebut secara berlebihan atau mengontaminasinya. Selain itu, sebaiknya hindari penggunaan produk abrasif, seperti produk berbahan dasar alkohol atau iritan, pada area ini, yang dapat memperpanjang waktu penyembuhan. Jika seseorang berisiko tinggi terkena infeksi atau memiliki kecenderungan infeksi sekunder, mereka mungkin memerlukan antibiotik oral dan topikal dari dokter kulit.
Jika Anda belum menerima vaksinasi tetanus terbaru dalam 5 tahun terakhir, Anda harus mengunjungi dokter. Perawatan yang tepat juga membantu mencegah jaringan parut yang tidak diinginkan. Selain itu, Anda harus menghindari menggaruk dan memencet koreng karena dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko jaringan parut. Dalam beberapa kasus, luka kecil, seperti goresan atau jerawat, dapat berubah menjadi abrasi jika tidak dibersihkan dan ditangani dengan benar. Meskipun Anda tidak boleh memencet jerawat dan koreng yang lebih kecil, jika Anda tidak sengaja melakukannya, pastikan untuk menutupinya dengan perban berperekat. Kuku Anda dipenuhi bakteri dan dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, memencet koreng akan menghambat proses penyembuhan luka.
Cara Mencegah Abrasi Kulit
- Kenakan pakaian tertutup, seperti celana panjang, kemeja lengan panjang, dan atasan. Kenakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, kacamata pengaman, sepatu tertutup, dan kacamata, saat bekerja di luar ruangan dan berolahraga.
- Kenakan helm dan bantalan pelindung untuk siku, lutut, dan tangan saat berolahraga untuk menghindari trauma kulit.
- Pastikan vaksin tetanus atau booster Anda sudah diperbarui.
- Berhati-hatilah saat memegang peralatan tajam dan perlengkapan dapur untuk menghindari goresan yang tidak disengaja.
- Periksa rumah dan tempat kerja Anda untuk mengetahui risiko dan potensi bahaya.
- Pastikan kotak P3K Anda terisi penuh dengan salep antibiotik, perban, kain kasa, dan kain mikrofiber.
Baca Juga :
Perbedaan HydraFacial dan Mikrodermabrasi
Memahami Kebutuhan Unik Kulit Berdasarkan Jenis Kulit Anda
Menjelajahi Manfaat Lulur Kopi untuk Perawatan Kulit Setiap Jenis Kulit
Facebook Comments