Makanan tertentu tidak secara langsung menyebabkan pembekuan darah, tetapi pola makan Anda tetap merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko Anda secara keseluruhan. Makanan tertentu juga dapat berinteraksi dengan antikoagulan, obat pengencer darah yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Makanan yang harus dihindari bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami pembekuan darah biasanya meliputi hal-hal berikut.
1. Makanan Ultra-Olahan
Makanan yang sangat diproses dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kondisi yang memicu pembekuan darah. Studi menunjukkan bahwa asupan makanan ultra-olahan cukup meningkatkan risiko tromboemboli vena (VTE), gumpalan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan di vena.
Bagaimana Anda tahu jika suatu makanan mengalami proses ultra-olahan? Banyak makanan di supermarket diproses secara tinggi. Hal ini membantu makanan tersebut bertahan lebih lama di rak, tetapi juga direkayasa agar rasanya lebih enak. Makanan-makanan ini cenderung dikemas secara berlebihan, meskipun daftar panjang bahan-bahan yang sulit diucapkan juga merupakan tanda-tandanya.
Contoh makanan ultra-olahan meliputi:
- Roti
- Sereal
- Kue
- Kue Kering
- Keripik
- Makanan Beku
2. Makanan Tinggi Natrium
Asupan natrium yang tinggi secara langsung berkaitan dengan peningkatan risiko pembekuan darah. Natrium merangsang sekresi faktor-faktor yang meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah. Selain itu, gumpalan darah merupakan salah satu kemungkinan komplikasi dari tekanan darah tinggi, atau hipertensi. Gumpalan darah yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi bahkan dapat menyebabkan stroke. Asupan natrium yang tinggi dapat mengganggu fungsi pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah.
Diet rendah natrium yang dikenal sebagai Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) sering direkomendasikan bagi penderita hipertensi. Meskipun beberapa penelitian masih beragam, studi telah menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap diet DASH berkaitan dengan penurunan risiko VTE.
Contoh makanan tinggi natrium meliputi:
- Mi ramen
- Sup kalengan
- Bumbu seperti kecap dan saus tomat
- Daging olahan
- Beberapa jenis keju
- Makanan cepat saji
3. Makanan kaya vitamin K
Vitamin K merupakan nutrisi esensial, dan merupakan bagian dari pola makan sehat secara keseluruhan. Namun, mereka yang mengonsumsi warfarin—yang terdapat dalam obat bermerek Jantoven dan Coumadin—mungkin disarankan untuk memperhatikan asupan vitamin K mereka. Makanan kaya vitamin K, seperti sayuran berdaun hijau, dapat membuat obat pengencer darah tertentu kurang efektif, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah.
Namun, ada beberapa kesalahpahaman tentang hal ini. Vitamin K tidak berinteraksi dengan semua pengencer darah, kecuali yang mengandung warfarin. Mereka yang mengonsumsi warfarin tidak boleh sepenuhnya menghindari makanan kaya vitamin K. Disarankan agar orang yang mengonsumsi warfarin menargetkan jumlah vitamin K yang sama setiap hari daripada tiba-tiba mengurangi atau menambah asupannya.
Makanan kaya vitamin K biasanya meliputi sayuran berdaun hijau, seperti:
- Brokoli
- Kubis
- Asparagus
- Teh hijau
4. Lemak Jenuh dan Lemak Trans
Banyak rekomendasi diet untuk mengurangi risiko penyakit jantung juga berlaku untuk mengurangi risiko pembekuan darah. Hal ini berlaku untuk lemak “jahat” seperti lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan meningkatkan kolesterol.
Lemak jenuh berkontribusi pada penumpukan plak arteri, penyempitan pembuluh darah, dan memengaruhi faktor pembekuan darah sehingga memicu pembekuan darah. Para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan menghindari lemak trans untuk mengelola diabetes dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Lemak jenuh meliputi:
- Daging sapi dan lemak sapi
- Minyak kelapa
- Makanan yang dipanggang
- Makanan yang digoreng
Lemak trans meliputi:
- Margarin
- Makanan yang dipanggang
- Gorengan
- Adonan
- Pizza beku
5. Gula rafinasi
Gula berasal dari sumber alami—buah-buahan mengandung gula alami, misalnya. Namun, gula rafinasi diproses secara berlebihan, dan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan kardiovaskular. Studi menunjukkan bahwa gula tambahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sementara gula alami yang ditemukan dalam buah dan sayuran tidak.
Gula rafinasi menyebabkan peradangan pada usus dan, ketika diserap ke dalam aliran darah, meningkatkan risiko pembekuan darah di pembuluh darah. Mungkin ada hubungan serupa antara satu jenis pemanis buatan dan pembentukan bekuan darah, menurut sebuah studi yang melibatkan pasien stabil yang menjalani evaluasi jantung elektif. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi eritritol dapat meningkatkan risiko trombosis, gumpalan darah yang menempel pada dinding pembuluh darah.
Makanan berikut sering mengandung gula rafinasi:
- Minuman manis seperti soda, jus, dan minuman olahraga
- Permen
- Kue
- Kue kering
- Sereal dan granola
- Es krim
- Beberapa yogurt
6. Buah dan jus buah tertentu
Jeruk bali dan jus jeruk bali dapat mengganggu berbagai obat, termasuk pengencer darah tertentu. Beberapa kandungan alami dalam jeruk bali dipecah menjadi zat kimia yang berinteraksi dengan beberapa pengencer darah, sehingga memengaruhi efektivitasnya.
7. Alkohol
Menghindari alkohol biasanya merupakan ide yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Hal ini terutama penting bagi mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau antikoagulan tertentu. Alkohol mengencerkan darah, meningkatkan risiko pendarahan. Alkohol juga dapat mengganggu kerja obat, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah.
Facebook Comments