Adanya rasa takut diabaikan dan penolakan seringkali memicu ketakutan akan keintiman. Munculnya rasa takut ini bisa jadi dipicu karena adanya rasa trauma, sehingga sulit sekali untuk membangun atau mempertahankan sebuah hubungan.
Adanya gangguan kecemasan juga dapat menjadi pemicu munculnya rasa takut karena adanya rasa khawatir serta rendahnya harga diri. Selain itu ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan keintiman, diantaranya:
Takut didominasi: Munculnya rasa takut akan sebuah hubungan membuat Anda takut dikendalikan atau didominasi. Muncul juga rasa ketakutan akan adanya krisis identitas saat menjalin sebuah hubungan. Ketakutan-ketakutan ini biasanya muncul karena adanya Riwayat keluarga yang tidak memiliki batasan terlalu dekat secara emosional.
Takut ditinggalkan: muncul rasa kekhawatiran jika nantinya teman-teman atau pasangan akan meninggalkan Anda. Kekhawatiran ini mungkin saja muncul karena adanya wali atau panuran yang pernah meinggalkan Anda.
Takut ditolak: adanya penolakan di masa lalu mungkin saja menimbulkan rasa takut jika tidak ada yang akan menerima Anda. Rasa takut ini bisa muncul karena adanya penolakan dari orang tersekat, misalnya saja orangtua atau pasangan yang tidak bisa menerima Anda apa adanya.
Gangguan kecemasan: Gangguan kecemasan sosial juga dapat menimbulkan rasa takut untuk ditolak serta dihakimi dalam sebuah hukuman. Selain itu Anda bisa saja mengalami phobia sosial seperti takut berinteraksi hingga disentuh.
Faktor risiko dan trauma masa kecil: adanya trauma yang dialami saat kecil membuat hilangnya kepercayaan pada orang yang Anda cintai.
Beberapa kondisi ini diantaranya seperti kurangnya hubungan emosional dan tara orangtua dengan anak, ketidak mampuan orangtua untuk merawat anak baik secara fisik dan mental, keluarga yang saling mendukung satu sama lain, namun tidak memiliki batasan peran yang jelas. Selain itu aa beberapa kondisi lain yang menyebabkan munculnya ketakutan akan keintiman, dantaranya:
Kelhilangan orangtua: kehilangan peran orangtua baik akrena meninggal, perceraian, atau kasus penjara menyebabkan adanya rasa takut untuk ditinggalkan. Saat dewasa nanti, dapat menyebabkan anak mengalami kecemasan dan ketakutan untuk mempertahankan hubungan romantis.
Orangtua dengan gangguan mental: memiliki orangtua dengan gangguan mental memaksa anak untuk membentuk keterikatan yang sehat dalam sebuah hubungan karena suasana hati orangtua mereka yang berubah-ubah.
Mengalami pelecehan: seorang anak yang mengalami pelecehan baik secara emosional dan verbal seringkali memiliki ketakutan akan dimarahi saat dewasa nanti. Pelecehan fisik dan emosional yang terjadi saat kecil seringkali menimbulkan rasa trauma untuk memulai hubungan.
Bagaimana Ketakutan Keintiman Mempengaruhi Hubungan?
Seseorang yang mengalami ketakutan akan keintiman seringkali menjauhkan diri dari oranglain dan merusak hubungan yang telah terjalin. Akibatnya hubungan yang telah terjalin dapat rusak. Hal ini tentu saja berbahaya karena seseorang membutuhkan hubungan yang sehat untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.
Seseorang dengan ketakutan intim juga mengalami kesulitan untuk menunjukkan kasih sayang dan terhubung secara emosional. Mereka juga cenderung menghindari sebuah hubungan yang serius. Anda harus segera menghubungi layanan professional jika kondisi ini mengganggu kehidupan dan aktivitas Anda sehari-hari.
Baca Juga :
9 Tanda Anda Terhubung Secara Emosional dengan Pasangan Anda
5 Alasan Pentingnya Membangun Hubungan Emosional dengan Pasangan Anda
Facebook Comments