Abandonment issues dapat berdampak buruk pada kesehatan mental Anda. Hal ini dapat menyebabkan masalah interpersonal dalam suatu hubungan. Abandonment issues ini berakar kuat pada pengalaman traumatis seperti kehilangan orang yang dicintai, penelantaran di masa kecil, dan pelecehan mental, fisik, atau verbal. Rasa takut akan penelantaran dapat membuat seseorang merasa rentan, takut, dan tidak diinginkan. Perasaan ini berkembang menjadi rasa tidak aman yang dapat menyebabkan masalah dalam hubungan. Teruslah membaca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyebab abandonment issues, faktor risiko dan diagnosisnya.

Penyebab Abandonment Issues

Memahami alasan yang mendasari abandonment issues sangat penting untuk mengatasinya. Pengalaman masa lalu seperti trauma masa kecil, kehilangan orang terkasih, atau perceraian orang tua dapat menimbulkan rasa tidak aman yang mendalam di masa dewasa. Pengaruh utama lainnya meliputi gaya keterikatan, kualitas kepribadian seperti harga diri rendah, dan masalah kesehatan mental. Mencari terapi atau konseling profesional dapat berperan penting dalam mengatasi masalah yang mendalam ini dan memfasilitasi pertumbuhan.

Faktor Risiko

1. Trauma

Peristiwa traumatis dalam hidup seseorang merupakan penyebab utama rasa takut akan penelantaran. Anak-anak yang pernah mengalami kehilangan figur orang tua karena kematian atau perceraian, yang menyebabkan trauma, rentan terhadap abandonment issues.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam perceraian orang tua yang penuh konflik mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD). Peningkatan risiko PTSD ini juga dapat disebabkan oleh kekerasan antar-orang tua.

2. Stres

Stres akibat penyakit atau masalah kesehatan yang menyita banyak pikiran merupakan penyebab umum abandonment issues pada orang dewasa. Tingkat stres yang tinggi dapat memperburuk fobia penelantaran seseorang.

3. Kepribadian

Kepribadian memainkan peran penting dalam kecemasan dan ketakutan akan penelantaran. Mereka yang memiliki gaya keterikatan tidak aman lebih rentan terhadap abandonment issues.

4. Pengabaian

Pengabaian dari pengasuh, orang tua, figur orang tua, atau teman sebaya dapat memainkan peran besar dalam penderitaan yang disebabkan oleh ketakutan akan penelantaran dan fobia sosial lainnya.

5. Riwayat Fobia dan Kecemasan dalam Keluarga

Jika seorang anggota keluarga memiliki riwayat fobia akibat kecemasan atau kondisi mental lain seperti depresi dan gangguan kepribadian menghindar, hal ini juga dapat menyebabkan abandonment issues.

6. Komunikasi yang Buruk

Perasaan yang tak terucapkan, harapan yang tak terucapkan, dan salah tafsir atas tindakan atau perilaku akan semakin memburuk jika tidak diungkapkan secara terbuka. Keheningan dan ketidakjelasan pasangan memicu rasa tidak aman dan dapat menyebabkan ketakutan yang mendalam akan penolakan atau penelantaran.

7. Tantangan Hubungan

Tantangan hubungan seperti beban keuangan atau perselingkuhan dapat merusak rasa percaya dan aman bagi seseorang yang memiliki abandonment issues. Hal ini dapat memicu ketakutan primitif untuk ditinggalkan sendirian atau menimbulkan rasa tidak stabil.

Sulit untuk mendiagnosis rasa takut ditinggalkan sebagai masalah yang berdiri sendiri. Namun, rasa takut ditinggalkan berakar dekat dengan gangguan kepribadian menghindar, gangguan kepribadian ambang, dan kecemasan.

Diagnosis

Gangguan kepribadian menghindar melibatkan rasa takut akan pengabaian, yang menyebabkan individu terisolasi secara sosial. Mereka merasa tidak mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat dan menghindari interaksi sosial secara sadar maupun tidak sadar karena takut dihakimi dan dikritik oleh masyarakat.

Gejala pertama gangguan kepribadian ambang adalah rasa takut akan pengabaian dan perubahan suasana hati yang ekstrem karena mereka tidak ingin sendirian. Hal ini menyebabkan mereka menjadi manja dan bertransisi ke dalam hubungan yang tidak stabil. Mereka juga dapat melakukan perilaku menyakiti diri sendiri atau menjadi antisosial.

Masalah kecemasan merupakan spektrum masalah kesehatan mental, mulai dari kecemasan umum, gangguan panik, kecemasan perpisahan, dan fobia.

Masalah kecemasan dapat muncul dalam berbagai cara, dan gejalanya dapat berbeda pada setiap orang. Beberapa manifestasi umum meliputi ketegangan otot, sakit kepala, masalah gastrointestinal, keringat berlebih, dan kesulitan tidur.

Terapis mendiagnosis seseorang dalam salah satu dari tiga kondisi tersebut setelah beberapa tes psikologis berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik (DSM) Gangguan Mental, sebuah alat yang digunakan oleh psikolog untuk mendiagnosis berbagai masalah terkait kesehatan mental. Hal ini diikuti dengan penanganan berupa terapi.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

17 Tanda Abandonment Issues  dan Cara Mengatasinya

Takut akan kesepian, yang bisa berupa fobia atau