Astringent dan toner adalah produk pembersih berbahan dasar air yang hampir identik. Namun, keduanya memiliki komposisi dan formula yang sedikit berbeda. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, tergantung pada jenis kulit Anda. Apa sebenarnya perbedaan antara astringent dan toner? Mana yang cocok untuk jenis kulit Anda? Temukan jawaban atas semua pertanyaan Anda di artikel ini. Baca terus.

Toner dan Astringent: Apa Bedanya?

Bahan-bahan merupakan faktor pembeda utama antara toner dan astringent.

  1. Toner

Toner mengandung gliserin, glikol, atau humektan lainnya. Humektan ini membantu mengikat air pada kulit Anda untuk menenangkannya dan menjaga pH-nya. Toner berfungsi untuk mempersiapkan kulit Anda untuk serum dan pelembap. Toner membersihkan semua sisa kotoran dan pengotor dari kulit Anda yang tidak dapat dibersihkan oleh pembersih wajah Anda. Toner juga membantu produk perawatan kulit meresap lebih dalam ke dalam kulit Anda.

Toner juga dapat mengandung ekstrak herbal, antioksidan, dan niasinamida, tergantung merek dan formula yang Anda gunakan.

  1. Astringen

Astringen adalah produk berbasis alkohol. Astringen mengandung konsentrasi alkohol yang tinggi (terutama alkohol terdenaturasi atau alkohol SD). Astringen dirancang untuk menghilangkan minyak berlebih dari kulit Anda dan sisa-sisa kotoran serta pengotor yang tertinggal setelah pembersihan. Saat ini, tidak semua astringen mengandung alkohol. Ada astringen bebas alkohol yang tersedia di pasaran, tetapi tidak terlalu efektif dalam menghilangkan minyak berlebih, yang merupakan fungsi utama astringen.

Astringen juga dapat mengandung asam salisilat dan bahan-bahan lain, tergantung merek yang Anda gunakan. Bahan-bahan ini dapat membantu melawan jerawat.

Astringen menyesuaikan keseimbangan pH kulit Anda dengan mengurangi lapisan asamnya. Oleh karena itu, astringen harus digunakan dengan bijak.

Baik toner maupun astringen memiliki fungsi spesifik, dan Anda perlu memilih salah satunya berdasarkan jenis kulit Anda. Produk mana yang tepat untuk Anda? Cari tahu di bagian selanjutnya.

Toner atau Astringent: Mana yang Tepat untuk Kulit Anda?

Toner cocok untuk semua jenis kulit. Dengan kata lain, siapa pun dapat menggunakan toner, terutama mereka yang memiliki kulit kering dan sensitif.

Saat ini, toner tidak hanya berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan hidrasi kulit. Toner juga mengandung bahan-bahan tambahan yang menargetkan masalah kulit tertentu, seperti hiperpigmentasi, penuaan, minyak berlebih, dan jerawat. Oleh karena itu, apa pun jenis kulit Anda, Anda dapat memilih toner berdasarkan masalah kulit Anda.

Astringent diformulasikan untuk kulit berminyak dan berjerawat. Beberapa astringent mengandung bahan-bahan, seperti witch hazel, untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan bahan-bahan lain untuk memperkecil pori-pori dan mengontrol minyak. Namun, saat menggunakan astringent pada kulit Anda, Anda perlu sangat berhati-hati. Lihat bagian selanjutnya untuk memahami cara menggunakan produk-produk ini dengan benar.

Cara Tepat Menggunakan Toner dan Astringent

Toner dan astringent sebaiknya digunakan pada wajah tepat setelah membersihkan wajah dan sebelum menggunakan pelembap. Ini dikenal sebagai rutinitas CTM (Cleansing, Toning, Moisturizing), yang merupakan rutinitas perawatan kulit dasar yang harus diikuti setiap orang.

Saat menggunakan toner dan astringent:

  • Basahi kapas atau bantalan kapas.
  • Tuangkan sedikit produk ke dalamnya.
  • Usapkan dengan lembut ke seluruh wajah Anda, kecuali area mata.

Beberapa toner tersedia dalam botol semprot. Anda dapat menyemprotkannya ke wajah dan menepuk-nepuk kulit dengan lembut agar produk terserap secara efektif. Anda juga dapat menuangkan sedikit toner atau astringent ke tangan Anda (yang bersih) dan menepuk-nepukkannya ke seluruh wajah.

Menepuk-nepuk adalah teknik populer yang digunakan di Korea dan Jepang. Para pengikut tren K-beauty dan J-beauty berpendapat bahwa menepuk-nepuk produk pada kulit memungkinkan penyerapan bahan-bahan yang lebih baik. Saat Anda menepuk-nepuk produk, Anda tidak perlu meregangkan atau menarik kulit dengan jari seperti saat memijat atau menggosoknya. Menepuk-nepuk adalah cara terbaik untuk mengaplikasikan produk yang bertekstur cair dan sangat ringan.

Toner dan astringen adalah dua komponen penting dalam rutinitas kecantikan dan perawatan kulit Anda. Ini karena keduanya membantu mengangkat sisa-sisa kotoran dari wajah dan mempersiapkan kulit untuk langkah selanjutnya. Namun, apakah berbahaya jika menggunakannya secara berlebihan? Dapatkah keduanya menyebabkan efek samping yang serius? Gulir ke bawah untuk mencari tahu.

Efek Samping

Menggunakan toner terlalu banyak mungkin tidak menjadi masalah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, toner tidak mengandung bahan-bahan keras dan sangat melembapkan. Oleh karena itu, toner mungkin tidak menyebabkan jerawat atau iritasi kulit (kecuali jika Anda alergi terhadap salah satu bahan di dalamnya).

Astringen harus digunakan dengan hati-hati karena dapat membuat kulit sangat kering. Karena merupakan produk berbasis alkohol, penggunaan yang berlebihan dapat mengikis lapisan pelindung kelembapan alami kulit dan mengganggu keseimbangan pH-nya. Penggunaan astringen yang berlebihan juga dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, dan jerawat.

Pilih astringent atau toner berdasarkan jenis kulit dan masalah yang ingin Anda atasi. Kami harap kami telah menjawab kebingungan Anda tentang kedua produk ini. Jika Anda masih ragu, silakan ajukan pertanyaan Anda di kolom komentar di bawah, dan kami akan segera menghubungi Anda.

Baca Juga :

REVIEW: Sariayu Refreshing Toner

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

8 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Mencuci Wajah

Cara Anda mencuci muka tentu berpengaruh. Seringkali, kita