Bukan rahasia, kita  tahu bahwa internet dapat memiliki segudang efek negatif pada kehidupan kita. Di antara kerusakan yang dapat terjadi pada kesehatan mental, internet dengan cepat membuat generasi kita menjadi tidak sabar, antisosial, dan tidak sehat.  Internet juga bisa membuat ketagihan, tetapi kita tidak bisa menghindarinya: Internet menjadi sangat penting untuk hidup, pekerjaan, dan media komunikasi.

Mengapa kita perlu batasan online?

  1. Sangat penting untuk membuat batasan dalam hal siapa yang kita ikuti, jenis konten apa yang kita konsumsi, dan berapa banyak waktu yang kita habiskan di internet. Kita butuh batasan online untuk menghindari bahaya seperti peretasan. Kita perlu membuat penghalang dan melindungi data pribadi serta identitas kita dari orang asing secara online, seperti meningkatkan pengaturan privasi atau membatasi jumlah informasi pribadi yang tersedia di internet.
  2. Batasan diperlukan untuk menjaga kesehatan mental. Penelitian telah menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu di internet dapat dikaitkan dengan meningkatnya kecemasan dan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat dikaitkan dengan depresi.

 Bagaimana kita bisa membuat batasan online?

  1. Kita harus memutuskan batasan apa yang ingin dan mampu kita ciptakan. Proses ini berbeda untuk setiap orang. Ketika mengakses media sosial, kamu harus bertanya pada diri sendiri: Apa yang saya cari dari platform ini?  Apakah saya ingin berteman, membuat koneksi profesional, atau menemukan konten yang menghibur?
  2. Ciptakan batasan data pribadi dengan meningkatkan pengaturan privasi. Jaga kerahasiaan Twitter, Instagram, Facebook dan media sosial lain yang kamu punya. Ubah pengaturan privasi kamu untuk memastikan orang asing tidak dapat menghubungi kamu. Pisahkan email dan akun media sosial untuk pekerjaan dan untuk kehidupan sosial pribadi.

Banyak ahli mengatakan bahwa menghapus pemberitahuan dari layar beranda atau menghapus media sosial dari ponsel kamu untuk jangka waktu tertentu tidak hanya dapat mengurangi perasaan ketergantungan atau cadu ketika berselancar di internet tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kecemasan, dan membantu orang memprioritaskan kembali  interaksi pribadi.

Mengapa orang di dunia nyata cenderung berbeda dengan orang di dunia maya?

Coba akui, apakah diri kamu di dunia nyata berbeda dengan diri kamu di dunia maya?

Menurut artikel tahun 2015 oleh The Guardian, terdapat penelitian yang menunjukkan kepribadian orang dalam kehidupan nyata yang sering berbeda dari kepribadian mereka di sosial media atau dunia maya. Orang memiliki kemewahan sepenuhnya, puas dengan sesuatu sebelum mereka menekan ikon “kirim” pada foto atau tweet. Orang sering kali lebih berani di internet karena merasa terlindungi oleh penghalang layar. 

Untuk mengatasi perasaan kebingungan atau frustrasi seputar identitas online, banyak orang beralih ke bentuk media sosial pribadi yang dirancang untuk teman dekat.  Fungsi “simpan konsep” dan “arsip” di Twitter dan Instagram masing-masing juga memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan diri mereka secara online tanpa tekanan publik.

Cobalah untuk mengenali dirimu sendiri dan sesuaikan penggunaan media sosial dengan diri kamu. Gunakan secukupnya, pahami dan sadari kapan harus beraksi dan bereaksi, kapan harus berhenti dan kapan harus menjaga privasi.

Baca Juga :

https://www.tampilcantik.com/aman-dan-nyaman-ini-tips-belanja-skincare-secara-online/

https://www.tampilcantik.com/biar-kamu-gak-ditipu-ini-cara-membeli-produk-skincare-secara-online/

https://www.tampilcantik.com/istilah-istilah-dalam-kencan-online-yang-wajib-kamu-ketahui/

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Sudahkah Anda Mencoba 4 Variasi Kimchi Ini?

Kimchi adalah salah satu makanan Korea yang digemari