Chemistry dan ketertarikan fisik penting untuk suatu hubungan, dan seks adalah cara untuk menunjukkan betapa tertariknya Anda kepada pasangan. Seks juga mengekspresikan cinta dan kasih sayang. Namun, ketertarikan fisik bersifat sementara dan memudar seiring waktu. Keinginan untuk berhubungan seks juga dapat menurun. Untuk romansa yang langgeng, pasangan harus bergantung pada faktor-faktor penting lainnya untuk mempertahankan ikatan mereka.

Jadi, bisakah Anda menjalin hubungan tanpa seks? Tidak, dan ya.

Tidak, karena kebutuhan seks seringkali ditentukan oleh hormon dalam tubuh kita. Misalnya, wanita menunjukkan kebutuhan seks yang lebih besar selama fase ovulasi dan gairah seks mereka menurun selama siklus menstruasi. Demikian pula, kadar testosteron dalam tubuh pria menentukan kebutuhan dan hasrat seksual pria. Namun, hormon bukanlah faktor pendorong utama suatu hubungan.

Ya, karena seks lebih dari sekadar aktivitas fisik. Berhubungan seks melepaskan neuropeptida oksitosin yang juga dikenal sebagai ‘hormon kepercayaan’, yang meningkatkan kepercayaan di antara pasangan. Selain itu, perasaan puas setelah aktivitas yang menyenangkan dikatakan berlangsung hingga dua hari bagi beberapa pasangan. Semakin lama perasaan puas setelah aktivitas seksual, semakin besar pula kepuasan yang diperoleh dari suatu hubungan.

Secara keseluruhan, seks menawarkan manfaat tertentu dan keintiman fisik mempererat ikatan seiring waktu.

Mengapa Seks Penting dalam Hubungan?

Seks membuat Anda terhubung dengan pasangan dan menawarkan berbagai manfaat fisik dan psikologis. Mari kita lihat beberapa di antaranya untuk memahami pentingnya seks dalam hubungan.

1. Meningkatkan kesejahteraan umum

Menurut penelitian, pasangan yang melakukan hubungan seks mingguan menunjukkan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan yang hanya berhubungan seks sebulan sekali.

2. Menjaga kesehatan jantung

Seks meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, menurunkan kecemasan dan depresi, serta menurunkan tekanan darah. Pria dan wanita yang melakukan hubungan seks yang memuaskan cenderung tidak mengalami masalah jantung.

3. Meredakan nyeri

Seks adalah aktivitas fisik yang memicu pelepasan endorfin, yang dapat membantu meredakan nyeri tubuh. Individu yang sering mengalami sakit kepala atau migrain dapat merasakan sedikit kelegaan dengan orgasme atau seks.

4. Meredakan stres

Endorfin dan oksitosin dilepaskan saat berhubungan seks. Endorfin adalah neurotransmiter otak yang memberikan rasa nyaman, sementara oksitosin adalah hormon cinta. Bersama-sama, hormon-hormon ini dapat menurunkan hormon stres tubuh yang disebut kortisol.

5. Meningkatkan kualitas tidur

Penelitian menunjukkan bahwa orgasme melepaskan oksitosin dan hormon prolaktin serta menekan kortisol, sehingga pria dan wanita dapat menikmati tidur yang lebih nyenyak.

Apakah Seks Lebih Penting bagi Pria atau Wanita dalam Hubungan?

Selama bertahun-tahun, pria diyakini memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi daripada wanita, sehingga mereka memiliki hasrat yang lebih kuat untuk berhubungan seks. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar.

Gairah seksual atau libido pada pria dan wanita dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti gaya hidup, riwayat kesehatan, pengobatan, dan kadar hormon. Kecocokan seksual dengan pasangan, kesehatan mental, stres, dan depresi juga memengaruhi libido. Kebutuhan akan seks mungkin berkorelasi dengan gender, tetapi tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa hal tersebut lebih penting bagi salah satu faktor tersebut.

Penelitian menemukan

Berlatih senam Kegel membantu wanita pascamenopause mendapatkan gairah, orgasme, dan kepuasan seksual yang lebih baik.

Baca Juga :

Rutinitas Kesehatan Seksual: Mengapa Anda Membutuhkannya?

5 Cara Mempraktikkan Kebersihan Pasca Berhubungan Seks

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

7 Tanda Hubungan Interdependen, Apakah Anda dan Pasangan Memilikinya

Hubungan interdependen didefinisikan oleh aspek-aspek seperti saling mendukung,