Menyempurnakan rutinitas perawatan kulit adalah proses panjang yang melibatkan beberapa kali percobaan dan kesalahan. Setelah bertahun-tahun memilih dan memilah produk untuk kulit, Anda akan menemukan produk yang paling cocok untuk kulit Anda. Setelah menemukan produk yang cocok untuk Anda, Anda harus berhati-hati untuk tidak menggunakan produk tersebut secara berlebihan dan akhirnya merusak kulit Anda.
Hal ini terutama berlaku jika Anda menyukai efek eksfoliator kimia seperti AHA dan BHA pada kulit Anda tetapi belum tahu cara menggunakannya dengan aman. Satu sesi aplikasi, jika dilakukan dengan tidak benar (mungkin Anda menggunakan lebih banyak produk atau membiarkannya lebih lama dari yang disarankan), satu sesi aplikasi dapat menyebabkan luka bakar kimia!
Cara Mengidentifikasi Luka Bakar Kimiawi Akibat Perawatan Kulit
Luka bakar kimia akibat produk perawatan kulit bisa serius, tetapi mengetahui gejalanya dapat membantu Anda membedakan antara luka bakar dan reaksi kulit lainnya seperti purging atau iritasi. Berikut cara mengenali luka bakar kimia:
- Kemerahan: Ini adalah tanda umum, tetapi pada luka bakar kimia, kemerahan biasanya lebih intens dan dapat menyebar ke area yang lebih luas.
- Sensasi Tersengat atau Terbakar: Jika Anda mengalami sensasi terbakar yang tajam dan tidak nyaman yang tidak segera mereda, itu bisa menjadi tanda luka bakar kimia
- Melepuh: Lepuh yang terbentuk pada kulit adalah tanda yang jelas dari luka bakar kimia. Ini berbeda dengan iritasi, di mana kemerahan dan kekeringan lebih umum terjadi.
- Mengelupas atau Terkelupas: Setelah reaksi awal, kulit mungkin mulai mengelupas atau terkelupas, yang merupakan tanda luka bakar yang lebih serius.
- Bengkak: Area yang terkena mungkin membengkak, terutama jika luka bakarnya parah.
- Perubahan warna: Dalam beberapa kasus, luka bakar kimia dapat menyebabkan bintik-bintik hitam atau bercak yang mungkin tidak cepat memudar. Membedakan Luka Bakar Kimiawi dari Reaksi Kulit Lainnya:
Membedakan Luka Bakar Kimiawi dari Reaksi Kulit Lainnya
- Purging: Ini terjadi ketika produk baru mempercepat laju pergantian kulit, yang menyebabkan munculnya jerawat. Tidak seperti luka bakar kimia, purging biasanya terjadi di area yang sudah berjerawat dan akan membaik seiring waktu (sekitar 4-6 minggu).
- Iritasi: Iritasi kulit sering kali menyebabkan kemerahan, gatal, atau sensitivitas, tetapi tidak menyebabkan kulit melepuh, terbakar, atau ketidaknyamanan ekstrem seperti luka bakar kimia. Iritasi biasanya dapat diatasi dengan menghentikan penggunaan produk dan menggunakan perawatan kulit yang menenangkan.
Luka bakar kimia membuat kulit tampak merah, meradang, dan sensitif terhadap sentuhan. Jika Anda bersalah karena menggunakan produk perawatan kulit secara berlebihan, yang menyebabkan kulit Anda mengalami luka bakar kimia yang parah, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Luka Bakar Kimiawi di Wajah
- Hentikan perawatan kulit yang keras:
Bagaimana cara mengatasi luka bakar kimia di wajah akibat perawatan kulit? Bila kulit Anda bereaksi buruk, langkah pertama adalah berhenti menggunakan bahan aktif perawatan kulit yang kuat seperti retinol, asam salisilat, atau asam glikolat. Bahan-bahan ini dapat memperparah luka bakar. Alih-alih, beralihlah ke rutinitas sederhana yang berfokus pada menenangkan kulit Anda. Tetaplah membersihkan dengan lembut dan melembapkan dengan ringan tanpa menggunakan perawatan atau eksfoliator yang keras.
- Melembabkan & Memperbaiki
Luka bakar kimia merusak lapisan pelindung kulit, yang dapat menyebabkan kulit kering, kencang, dan iritasi. Untuk membantu kulit Anda pulih, penuhi kebutuhan hidrasi dengan menggunakan pelembap nonkomedogenik dengan bahan-bahan yang memperbaiki kulit seperti asam hialuronat, gliserin, ceramide, atau squalene. Formula ini tidak akan menyumbat pori-pori dan cukup lembut untuk menenangkan kulit sensitif sekaligus mengembalikan kadar kelembapan. Bagaimana cara mengatasi luka bakar kimia akibat perawatan kulit? Fokus pada hidrasi dan nutrisi.
- Gunakan Bahan yang Menenangkan
Kulit Anda membutuhkan kelegaan setelah luka bakar kimia, dan bahan yang menenangkan adalah kuncinya. Cari produk yang mengandung bahan penenang seperti aloe vera, centella asiatica, atau ekstrak licorice. Ini mengurangi kemerahan dan iritasi sekaligus mempercepat penyembuhan. Pilih formula dengan bahan minimal untuk menghindari stres lebih lanjut pada kulit Anda.
- Lindungi Kulit yang Terbakar dengan Tabir Surya
Kulit yang sedang dalam masa penyembuhan sangat sensitif terhadap kerusakan akibat sinar matahari, sehingga perlindungan terhadap sinar matahari menjadi suatu keharusan. Mengoleskan tabir surya spektrum luas secara teratur akan mencegah iritasi lebih lanjut dan mendukung pemulihan. Cari formula ringan yang tidak akan menyumbat pori-pori atau menyebabkan lebih banyak peradangan sekaligus tetap menawarkan perlindungan yang kuat. Jadi, bagaimana cara menghilangkan luka bakar kimia di wajah? Lindungi dari kerusakan lebih lanjut dengan tabir surya.
- Kapan Harus Menemui Dokter Kulit
Jika luka bakar tampak parah atau tidak membaik dengan perawatan yang lembut, saatnya berkonsultasi dengan dokter kulit. Mereka dapat meresepkan perawatan yang menenangkan untuk mengurangi peradangan dan mencegah jaringan parut. Akan sangat membantu jika Anda mendapatkan panduan tentang cara menggunakan bahan aktif dengan aman di masa mendatang untuk menghindari terulangnya kerusakan. Bagaimana cara mengobati luka bakar wajah akibat krim? Terkadang, solusi terbaik adalah saran profesional.
Baca Juga :
Cara Alami Menyembuhkan Luka Bakar
Terkena Luka Bakar? Inilah Cara Vitamin D Bisa Bermanfaat
Atasi Luka Bakar Akibat Terkena Catokan Dengan Cara Ini
Facebook Comments