Anak yang menjalani diet bebas susu mungkin kehilangan nutrisi penting. Namun, Anda dapat menawarkan diet bebas susu yang seimbang untuk mengurangi risiko tersebut. Berikut ini adalah beberapa makanan yang merupakan alternatif nutrisi susu untuk balita dan anak-anak.
- Alternatif susu nabati
Seorang anak mungkin tidak dapat minum susu karena alergi susu, tetapi mereka dapat mengonsumsi susu kedelai yang difortifikasi, susu beras, susu gandum, susu rami, susu almond, susu mete, susu rami, dan santan jika mereka tidak alergi terhadap salah satu dari makanan ini.
- Daging, unggas, dan ikan
Daging tanpa lemak, unggas, dan ikan merupakan sumber protein dan mikronutrien berkualitas tinggi yang sangat baik, seperti kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, zat besi, seng, dan kalium. Anda dapat menawarkan makanan ini kepada anak Anda sebagai bagian dari diet yang seimbang.
- Sayuran dan buah-buahan yang kaya kalsium
Kangkung, bayam, brokoli, okra, dan bayam adalah beberapa sayuran kaya kalsium yang dapat menambah warna, rasa, tekstur, dan nutrisi berharga pada diet anak Anda. Demikian pula, rhubarb, blackberry, dan buah kiwi dapat menjadi sumber kalsium alternatif yang sehat yang berfungsi sebagai pengganti produk susu.
- Kacang-kacangan
Makanan ini menyediakan protein, lemak sehat, dan mikronutrien penting, seperti zat besi dan seng. Anda dapat memberikannya kepada anak Anda sebagai bagian dari diet seimbang.
- Makanan yang diperkaya
Makanan yang diperkaya, seperti sereal dan minuman kesehatan yang diperkaya, dapat ditambahkan ke dalam diet anak. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter anak yang dapat merekomendasikan sereal atau minuman kesehatan yang diperkaya berdasarkan usia anak Anda.
- Roti tanpa susu
Roti dan produk biji-bijian yang dibuat tanpa susu atau produk turunan susu juga merupakan pilihan yang aman dan bergizi. Mengonsumsi biji-bijian utuh membantu anak-anak tumbuh dan berkembang, dan memberikannya kepada mereka sejak dini mendorong kebiasaan makan sehat yang bertahan seumur hidup.
Mengonsumsi diet seimbang memastikan bahwa anak mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang optimal. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk memastikan anak Anda menerima diet seimbang dan rencana makan yang dipersonalisasi untuk mencegah kekurangan sekaligus mengelola alergi mereka.
Komplikasi Alergi Susu pada Anak
Meskipun banyak yang bisa mengatasinya, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi jangka pendek dan jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat. Anak-anak dengan alergi susu mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi berikut.
Pasokan nutrisi penting yang tidak mencukupi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam kasus seperti itu, bersama dengan diet yang seimbang, suplementasi nutrisi mungkin diperlukan untuk beberapa waktu guna memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terganggu.
Alergi pada anak-anak dapat terjadi karena makanan lain, seperti kacang tanah, telur, dan kedelai. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan alergi susu lebih mungkin mengembangkan alergi makanan lainnya. Misalnya, 50% bayi dengan alergi susu sapi mungkin juga mengalami reaksi silang dengan protein kedelai, catat American Academy of Pediatrics (AAP).
Kolitis alergi: Kondisi peradangan ini memengaruhi bayi dan anak-anak prasekolah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh reaksi kekebalan terhadap protein susu sapi. Tanda-tanda umum termasuk tinja berdarah dan nyeri perut.
Gizi yang buruk, karena tidak adanya susu dalam makanan, dapat diatasi melalui makanan alternatif. Orang tua dari anak-anak dengan alergi susu harus waspada terhadap adanya alergi lainnya.
Baca Juga :
Tanda-tanda Kamu Alergi Terhadap Sabun Mandi
Facebook Comments