Kadar ASI atau kolostrum mungkin rendah selama beberapa hari pertama karena faktor-faktor seperti operasi caesar, stres, atau pendarahan setelah melahirkan. Namun, jumlah yang Anda hasilkan akan tetap cukup untuk bayi Anda. Jumlah ASI dapat meningkat sekitar hari ketiga hingga kelima, tergantung pada frekuensi menyusui Anda.

Grafik menunjukkan nilai produksi ASI setelah melahirkan hingga hari pertama hingga kedelapan. Hari pertama dan kedua menghasilkan pasokan ASI yang rendah, tetapi kadarnya meningkat sejak hari ketiga.

Beberapa makanan dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan pasokan ASI, baik karena profil nutrisinya atau sifat kimia bawaan yang merangsang produksi ASI. Di antaranya adalah sayuran berdaun hijau, biji-bijian utuh, biji rami, kacang almond, labu, adas, dan makanan kaya protein.

Makanan-makanan berikut dalam diet pascapersalinan dapat meningkatkan produksi ASI, meningkatkan komposisi ASI, dan menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu menyusui. Anda dapat berkonsultasi dengan konsultan laktasi yang dapat membantu Anda memilih makanan penambah ASI serta merekomendasikan berbagai tindakan lain untuk meningkatkan produksi ASI.

1. Oatmeal

Oatmeal merupakan makanan gandum utuh dengan profil nutrisi yang luas karena mengandung karbohidrat, serat, protein, vitamin, dan mineral. Oatmeal dapat menjadi makanan atau sarapan yang lezat dan sehat bagi ibu menyusui. Selain itu, oatmeal juga termasuk salah satu makanan yang meningkatkan produksi ASI dengan meningkatkan kadar hormon oksitosin. Anda dapat menggunakan oatmeal untuk menyiapkan berbagai makanan, seperti kue kering, kue, roti, dan bubur. Namun, jika Anda menderita anemia, diabetes, penyakit celiac, sensitivitas gluten, atau penyakit usus, sebaiknya hindari mengonsumsi oat.

2. Wortel

Wortel adalah sayuran akar kaya serat yang dapat menambah warna dan nutrisi penting pada diet menyusui Anda. Anda dapat memakan wortel mentah beserta kulitnya dalam salad dan sandwich atau memasaknya dengan makanan lain. Mengonsumsi wortel secara teratur akan memberikan nutrisi dan juga dapat meningkatkan produksi ASI Anda. Fitoestrogen yang terdapat dalam wortel dapat bertanggung jawab atas efek laktogenik wortel. Namun, Anda harus mengonsumsi wortel dalam jumlah sedang karena asupannya yang berlebihan dapat menyebabkan karotenemia. Dalam kondisi ini, kulit Anda dapat berubah menjadi oranye karena kandungan beta-karotennya.

3. Bawang putih

Bawang putih populer karena khasiat terapeutik dan obatnya. Dalam beberapa budaya, bawang putih umumnya digunakan karena efek galaktagognya. Anda dapat menambahkan bawang putih ke dalam makanan Anda untuk menambah rasa dan mendapatkan manfaat kesehatannya. Namun, bawang putih dapat mengubah rasa ASI dan dapat memicu kolik pada bayi. Oleh karena itu, waspadalah terhadap perubahan pola makan dan perilaku bayi Anda setelah mengonsumsi bawang putih.

4. Biji jintan

Ibu menyusui sering mengonsumsi biji jintan karena dapat meningkatkan produksi ASI. Anda dapat mengonsumsi air jintan atau menggunakannya sebagai bumbu untuk berbagai olahan. Namun, sebaiknya gunakan herba ini dalam jumlah kecil sebagai bahan makanan.

5. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau merupakan sumber zat gizi mikro, serat makanan, dan senyawa bioaktif yang sangat baik yang dapat meningkatkan pemulihan pascapersalinan dan nutrisi ibu. Selain itu, sayuran ini mengandung fitoestrogen yang dapat meningkatkan produksi ASI. Anda dapat menambahkan beberapa sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kangkung, dan sawi, ke dalam makanan Anda dan menikmati manfaatnya. Namun, pastikan untuk mencuci sayuran secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghindari kontaminasi bakteri.

6. Pare

Meskipun pahit, manfaat kesehatan dan khasiat obat pare tidak ada bandingannya. Bukti anekdot menunjukkan bahwa pare bahkan dapat meningkatkan produksi ASI. Anda dapat mengonsumsi kari pare dan keripik panggang untuk mendapatkan manfaatnya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa komponen momordicine dalam pare dapat menurunkan glukosa darah. Oleh karena itu, sebaiknya batasi atau hindari mengonsumsi pare jika Anda sudah mengonsumsi insulin, karena dapat meningkatkan efek insulin dan dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang ekstrem.

7. Ikan salmon

Ikan salmon rendah merkuri yang kaya akan protein berkualitas tinggi, vitamin D, B12, dan nutrisi asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi ibu dan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi salmon secara teratur dapat meningkatkan suplai ASI dan meningkatkan komposisi ASI. Cuci dan masak salmon dengan benar untuk mengurangi potensi risiko paparan bahan kimia berbahaya yang terakumulasi oleh ikan dari badan air yang tercemar.

8. Kelor

Tanaman kelor, yang juga dikenal sebagai kelor, banyak dikonsumsi di beberapa wilayah Asia dan Afrika. Daun dan polong kelor kaya akan zat gizi mikro, seperti kalsium dan zat besi. Ibu menyusui membutuhkan zat gizi ini untuk pemulihan dan kesehatan pascapersalinan. Selain itu, kelor dapat memperbanyak ASI dengan merangsang kelenjar susu. Anda dapat memasukkan kelor ke dalam menu laktasi Anda dengan menambahkan polong atau daunnya ke dalam sup, semur, dan kari pilihan Anda. Namun, jika Anda berisiko mengalami pembekuan darah, hindari konsumsi kelor, karena dapat merangsang pembekuan darah.

Baca Juga :

Kiat Nyaman Berpuasa Saat Menyusui

Inilah Cara Terbaik Menyusui Bayi Prematur

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Masalah Kulit Akibat Ketidakseimbangan Hormon, 5 Tanda Peringatan yang Tidak Boleh Diabaikan

Apakah Anda merasa terganggu saat menyadari kulit Anda