Saat bulan Ramadhan tiba, Sebagian ibu menyusui nampaknya akan dilanda rasa dilemma karena ingin tetap berpuasa, namun di sisi lain muncul rasa khawatir jika ikut berpuasa akan mempegaruhi produksi ASI dan kandungan gizinya.
Sebenarnya, ibu menyusui dapat tetap berpuasa dengan nyaman, asal ibu menyusui memahami beberapa hal sebelum memulai berpuasa.
Saat berpuasa, sebenarnya tubuh akan tetap memproduksi ASI sama seperti saat tidak berpuasa, sehingga ibu tak perlu khawatir jika asupan kalori yang dikonsumsi tidak akan memberikan perbedaan terkait jumlah ASI yang di produksi.
Jika dari segi jumlah ASI yang di produksi aman, lalu bagaimana dengan kandungan gizinya? Sebenarnya puasa dapat menyebabkan turunnya kandungan kadar mineral, vitamin, magnesium, zinc, dan lainnya. Namun, hal ini sebenarnya tidak memberikan dampak terhaap bayi yang disusui, sehingga puasa tetap dapat dilakukan.
Boleh atau tidaknya ibu hamil untuk berpuasa sebenarnya tergantung pada usia si kecil, karena bayi yang berusia di bawah 6 bulan masih belum mendapatkan asupan makanan tambahan, sehingga dibutuhkan ASI Ekslusif untuk bayi. Berbeda dengan bayi yang berada di aras 6 bulan atau bahkan di atas 1 tahun yang telah mengkonsumsi makanan selain ASI, sehingga ibu menyusui dapat berpuasa lebih nyaman. Bagaimana kiat berpuasa saat menyusui?
Menghindari Aktivitas Yang Terlalu Menguras Energi
Selama berpuasa, ibu dapat tetap beraktivitas, namun disarankan untuk beraktivitas ringan dan menghinari aktivitas yang terlalu berat. Aktivitas yang terlalu berat dapat menyebabkan tubuh cepat lelah, sementara ibu harus tetap menyusui tanpa adanya asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Istirahatlah yang cukup untuk menghemat tenaga.
Makan Sahur
Sahur menjadi salah satu bekal untuk lancarnya kita menjalankan ibadah puasa, karena makanan saat sahur lah yang dapat memenuhi nutrisi sepanjang hari. Jadi, perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur.
Ibu yang tengah menyusui sangat membutuhkan makanan dengan kandungan nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak, serat, serta vitamin dan mineral. Ada beberapa makanan yang dianjurkan bagi ibu menyusui yang berpuasa, diantaranya :
- Sayuran kaya serat, seperti kentang, jamur, kol, tomat, wortel, jagung, dan lainnya
- Buah-buahan yang kaya vitamin, seperti jeruk, piasang, alpukat, nanas, strawberry, hingga manga
- Seafood dan daging
- Kacang-kacangan
- Telur, susu, dan olahannya
Mengkonsumsi Air Yang Cukup
Ibu menyusui yang berpuasa dapat membuat ibu menyusui rentan mengalami dehidrasi. Untuk itu, penuhi cairan tubuh dengan minum air putih yang banyak minimal 8 gelas per harinya dengan pembagian 2-3 gelas saat sahur dilanjutkan 5-6 gelas saat berbuka.
Tetap Memberikan ASI
Walaupun berpuasa, tetaplah memberikan ASI seperti biasa kepada si kecil. Semakin sering ASI diberikan, maka tubuh juga akan memproduksi ASI lebih banyak, sehingga jangan takut ASI akan berkurang saat berpuasa.
Jika ibu adalah ibu bekerja yang menyusui si kecil secara langsung, cobalah untuk memompa ASI pada malam hari dan berikan pada anak di siang hari agar kebutuhan ASI si kecil tetap terpenuhi.
Kapan Ibu Menyusuin Harus Berhenti Berpuasa?
Walaupun menyusui saat berpuasa tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kuantitas maupun kualitas ASI, namun kondisi ibu dan bayi tentu akan berbeda. Ibu perlu mempertimbangkan untuk berpuasa sat si kecil masih berusia di bawah 6 bulan karena di usia ini bayi masih membutihkan ASI Ekslusif dan belum mendapatkan asupan makanan tambahan lainnya.
Kondisi akan berbeda jika bayi berada di atas 1 tahun yang telah mendapatkan makanan pendamping ASI, sehingga menyusui lebih jarang dilakukan dan si kecil tidak hanya bergantung pada ASI
Baca Juga :
Inilah Cara Terbaik Menyusui Bayi Prematur
Tips Turunkan Berat Badan Setelah Menyusui
Cari Tahu Gejala dan Cara Mengatasi Kolesterol Selama Kehamilan
Facebook Comments