Setiap orang yang ingin menurunkan berat badan pasti ingin berpuasa hingga berat badan berlebih tersebut hilang. Namun, puasa dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang serius, terutama jika Anda mengabaikan beberapa sinyal dari tubuh Anda. Memahami risiko ini sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan selama berpuasa. Anda harus berhenti berpuasa jika Anda mengalami gejala-gejala berikut :

Gejala Risiko Rendah:

  • Kecemasan, kemarahan, dan mudah tersinggung
  • Kelelahan
  • Mulut kering dan bau mulut
  • Bau badan yang tidak sedap

Gejala Risiko Sedang:

  • Pusing dan penglihatan kabur
  • Sakit kepala hebat
  • Mual, muntah, dan refluks asam lambung
  • Sensasi terbakar di perut
  • Diare dan gangguan pencernaan
  • Buang air kecil berlebihan
  • Menstruasi tidak teratur

Gejala Risiko Tinggi:

  • Kehilangan kesadaran
  • Nyeri dada atau sakit perut
  • Kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, dan disorientasi
  • Mual parah disertai ketidakmampuan untuk menahan cairan

Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa tubuh Anda memberi sinyal untuk berhenti berpuasa. 

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Tubuh Anda Memberi Tanda untuk Berhenti Berpuasa?

Berikut ini yang dapat Anda lakukan jika Anda mengalami tanda-tanda yang tercantum di atas untuk berhenti berpuasa:

Gejala risiko rendah terasa tidak nyaman tetapi biasanya tidak terlalu berbahaya. Jika Anda mengalaminya, hentikan saja puasa Anda. Dalam kebanyakan kasus, gejala-gejala ini akan hilang dengan hidrasi, makan, dan istirahat yang cukup.

Gejala risiko sedang menunjukkan stres yang lebih signifikan pada tubuh dan merupakan tanda yang jelas untuk berhenti berpuasa. Setelah Anda berhenti berpuasa, disarankan juga untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mencegah kemungkinan komplikasi.

Gejala risiko tinggi seringkali menunjukkan masalah kesehatan yang serius. Jika Anda mengalaminya, segera cari pertolongan medis.

Obat-obatan tertentu juga dapat membantu mengatasi gejala-gejala ini, seperti rofecoxib, obat yang mengurangi peradangan dalam tubuh. Rofecoxib telah terbukti membantu mengatasi sakit kepala saat puasa. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional sebelum menggunakan obat apa pun selama berpuasa, karena kebutuhan dan kondisi medis setiap individu berbeda-beda.

Menjaga periode puasa Anda tetap singkat penting karena periode yang lebih lama dapat menyebabkan pingsan, dehidrasi, dan pusing.

Gejala-gejala ini juga dapat menjelaskan beberapa efek samping yang terkait dengan puasa. Kami akan membahasnya secara rinci di bagian di bawah ini.

Intinya

  • Puasa adalah metode umum untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Penurunan berat badan yang cepat terkadang dapat menyebabkan pusing, mual, dan kelelahan.
  • Kunci puasa yang tepat adalah tetap terhidrasi. Pola makan yang kaya protein dan makanan utuh juga memastikan kadar gula darah Anda tidak turun dan mencegah Anda pingsan.
  • Saat menjalani diet, disarankan untuk menjaga olahraga ringan dan mengonsumsi suplemen tambahan untuk menghindari kekurangan nutrisi dan penurunan kekebalan tubuh.

Meskipun berpuasa sesekali dapat membantu membersihkan dan mendetoksifikasi sistem Anda, Anda tidak boleh melakukannya secara berlebihan, baik itu puasa intermiten, puasa jus, atau jenis puasa lainnya. Pusing, mual, muntah, nyeri dada, atau menstruasi yang tidak teratur adalah tanda-tanda untuk berhenti berpuasa. Tetap terhidrasi dengan baik, dengan suplemen yang cukup, olahraga ringan, dan asupan kalori yang terbatas dapat membantu Anda berpuasa dengan cara yang sehat dan lebih efektif.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

8 Cara Berpuasa dengan Aman

Puasa adalah metode yang dipraktikkan kebanyakan orang untuk