Vagina adalah organ yang membersihkan dirinya sendiri dan merupakan rumah bagi bakteri penting yang mencegah berbagai infeksi. Namun, bukan berarti Anda mengabaikan kebersihan pribadi. Mengikuti beberapa tips sederhana untuk kebersihan vagina dapat menjaganya tetap sehat dan harum. Jika vagina Anda tidak berbau harum dan menyebabkan rasa sakit, itu mungkin merupakan tanda-tanda infeksi, dan memerlukan intervensi medis segera. Dalam artikel ini akan dibahas apa saja penyebab infeksi vagina.
Vagina Vs. Vulva
Vagina dan vulva adalah dua bagian berbeda dari alat kelamin wanita. Vulva adalah istilah yang digunakan untuk semua bagian yang terlihat di luar area pribadi wanita, seperti “bibir” luar dan dalam, klitoris, dan lubang vagina. Di sisi lain, vagina adalah bagian dalam, tabung elastis yang panjangnya 7,5-10 cm. Dari sinilah bayi keluar saat persalinan normal.
Sekarang, Anda seharusnya sudah memahami cara menjaga kesehatan vagina. Namun, masih ada beberapa mitos tentang kesehatan vagina yang perlu Anda ketahui. Bantahlah mitos-mitos tersebut di bagian selanjutnya.
Apa Penyebab Infeksi Vagina?
Catatan: Istilah ‘vaginitis’ digunakan untuk menggambarkan kondisi yang dapat menyebabkan peradangan atau infeksi pada vagina Anda. Istilah ‘vulvovaginitis’ digunakan untuk menggambarkan peradangan pada vagina dan vulva (bagian luar alat kelamin Anda).
Penyebab umum infeksi vagina adalah:
Infeksi bakteri – Pertumbuhan berlebih bakteri tertentu yang sudah ada di vagina dapat memicu vaginosis bakterial.
Infeksi jamur – Infeksi yang disebabkan oleh jamur bernama Candida albicans.
Parasit protozoa – Dapat menyebabkan infeksi vagina yang disebut trikomoniasis.
Menopause – Dapat menyebabkan atrofi vagina yang dapat mengakibatkan penipisan dan kekeringan vagina.
Iritasi – Sabun, sabun mandi, parfum, dan alat kontrasepsi vagina tertentu dapat menyebabkan iritasi vagina. Pakaian ketat juga dapat memicu ruam dan peradangan pada vagina, jadi sebaiknya kenakan pakaian yang menyerap keringat. Pertimbangkan juga sandal jepit!
Ini adalah beberapa pemicu utama infeksi dan iritasi vagina. Sebelum kita membahas cara alami menjaga kesehatan vagina, mari kita pahami apa itu pH kewanitaan.
Apa Itu pH Kewanitaan?
Nilai pH normal vagina atau kewanitaan adalah antara 3,8 dan 4,5. pH adalah ukuran tingkat asam atau basa suatu zat. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14. pH kurang dari 7 bersifat asam, sedangkan pH di atas 7 bersifat basa.
Idealnya, pH vagina Anda bersifat asam. Namun, nilai ini mungkin menunjukkan beberapa perubahan sebelum menstruasi dan setelah menopause.
Tingkat pH vagina yang tinggi, misalnya sekitar 4,5, merupakan tempat yang ideal untuk infeksi vagina. Penyebab umum pH kewanitaan yang tidak seimbang adalah:
- Hubungan seksual tanpa pengaman
- Antibiotik
- Douching
- Aliran menstruasi
Karena pH vagina yang tidak seimbang dapat memicu infeksi dan iritasi vagina, penting untuk menjaga kesehatan vagina Anda.
Penting untuk memahami perbedaan antara vagina dan vulva untuk menjaga kebersihan dan menjalankan tips perawatan kesehatan ini dengan benar. Pelajari lebih lanjut di bagian selanjutnya.
Mitos Umum Tentang Kesehatan Vagina
Mitos paling umum tentang kesehatan vagina adalah bahwa keputihan merupakan tanda infeksi. Seperti yang disebutkan dalam artikel ini, perubahan keputihan dapat mengindikasikan infeksi, tetapi keputihan yang normal adalah sehat. Biasanya, keputihan yang bening atau putih tanpa bau menyengat atau rasa tidak nyaman umumnya merupakan tanda kesehatan. Di sisi lain, keputihan yang berbau busuk, rasa terbakar, gatal, atau perubahan pH dapat mengindikasikan vagina yang tidak sehat.
Mitos umum lainnya adalah bahwa infeksi jamur vagina merupakan tanda kebersihan yang buruk. Meskipun kebersihan yang buruk dapat menyebabkannya, hal ini tidak selalu terjadi. Kondisi ini juga dapat terjadi karena antibiotik, perubahan hormon, atau bahkan stres.
Facebook Comments