Seorang hli gizi Bernama Charlene Thomas memberikan saran terkait makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi. Salah satunya adalahs ayuran. Dalam mengkonsumsi sayuran, Charlene mengatakan ada dua pertanyaan yang seringkali ditanyakan kepadanya. Pertanyaan pertama adalah bagaimana metode masak (mengolah) sayuran agar nutrisinya tetap terjaga. Pertanyaan kedua adalah bagaimana kiat agar kita dapat mengkonsumsi sayur lebih banyak?
Sayuran apa yang baik? Menurut Charlene, sayuran terbaik adalah sayuran yang benar-benar Anda makan, karena seringkali banyak seseroang yang lapar mata dan belanja dalam jumlah banyak. Mereka berpikir akan mengkonsumsi sayur tersebut, padahal tidak. Akibatnya justru sayuran tersebut berakhir di pembuangan sampah.
Namun, Charlene mengatakan penelitian menunjukkan metode memasak memang memengaruhi nutrisi. Namun, hal ini tidak sesederhana membandingkan sayuran mentah dengan sayuran matang. Metode memasak dapat mencakup mengukus, memanggang, merebus, atau menumis.
Jadi, apakah sayuran mentah lebih sehat daripada yang dimasak? Tidak selalu. Saat dimasak menggunakan api besar dalamw aktu cukup lama, akan banyak nutrisi yang terurai. Namun, proses memasak ini dapat melunakkan dinding sel sayuran, sehingga sayur akan lebih mudah untuk dicerna.
Seringkali makanan yang dimasak justru memiliki kandungan gizi lebih banyak dibandingkan sayuran mentah. Misalnya saja tomat yang dimasak akan melepaskan lebih banyak antioksidan likopen dibandingkan tomat mentah. Kandungan likopen ini diyakini mampu membantu mencegah kanker.
Wortel yang dimasak juga memiliki kandungan beta karoten lebih banyak yang dapat diserap tubuh. Antioksidan inilah yang berperan untuk mencegah peradangan dalam tubuh.
Metode Memasak Mana Yang Paling Sehat?
Semakin pendek waktu memasak, maka semakin banyak nutrisi yang tersimpan di dalam makanan. Memasak di air mendidih atau mengukus dianggap sebagai metode paling bergizi dan membutuhkanw aktu lebih sedikit.
Metode sehat lainnya yang dapat Anda coba saat memasak sayur adalah dengan metode blanching . Metode blanching dilakukan dengan merebus sayuran ke dalam air selama satu atau dua menit. Tapi jangan terlalu lama. Merebus sayuran terlalu lama juga dapat membuat sayur kehilangan nutrisi yang larut dalam air, termasuk vitamin C, B1, dan folat.
Nutrisi sayuran akan larut di dalam air dan air rebusan biasanya akan Anda buang. Untuk itulah sebaiknya air rebusan sayur diamfaatkan untuk membuat asup atau langsung diminum.
Bagaimana Dengan Rasanya?
Ahli gizi mengungkap bahwa taka da masalah mengolah sayur dengan sedikit lemak atau minyak goreng. Selain membuat rasanya lebih enak, sedikit minyak goreng membantu tubuh menyerap vitamin yang larut dalam lemak.
Itu berarti lebih banyak vitamin A dari labu, wortel, dan ubi jalar; lebih banyak vitamin D dari jamur; lebih banyak vitamin E dari paprika, sayuran berdaun hijau, dan asparagus; dan lebih banyak vitamin K dari sayuran hijau, brokoli, dan bawang bombai.
Untuk menggoreng atau menumis sayuran, gunakan minyak secukupnya agar sayuran tidak lengket pada wajan. Gunakan minyak secukupnya sesuai dengan jumlah sayur dan ukuran wajan.
Untuk memanggang, Anda kemungkinan membutuhkan lebih banyak minyak. Meskipun waktu memasaknya lebih lama, memanggang tetap akan mempertahankan beberapa nutrisi dan akan meningkatkan rasa karena adanya pemanasan gula alami.
Facebook Comments