Tidak semua orang akan mengalami Alzheimer atau penyakit lain di usia senja, tetapi menjadi pikun adalah resiko banyak orang yang tutup usia saat sudah lanjut. Memang, resiko demensia yang paling besar, seperti usia dan sejarah keluarga, tidak bisa diubah, tetapi para ilmuwan sudah mengidentifikasi berbagai faktor lain yang bisa diubah atau dimodifikasi untuk mengurangi resiko demensia atau penurunan fungsi-fungsi kognitif.

Jika kamu punya berbagai kebiasaan buruk seperti berikut ini, maka resiko demensia yang kamu alami bisa benar-benar meningkat. Apa saja?

Tidak mengonsumsi minyak zaitun

Minyak zaitun memang kurang populer di negara kita sebagai bahan masak. Namun sesungguhnya, minyak zaitun adalah bahan kuliner utama sudah sejak sangat lama. Dan, ini bukan sekedar dikarenakan rasanya yang enak. Minyak zaitun juga sangat berguna buat kesehatan jika dikonsumsi secara benar dan tidak berlebih. Ada berbagai manfaat dari minyak zaitun termasuk mengurangi inflamasi, resiko serangan jantung dan depresi, serta resiko demensia. Bahkan pada faktanya, minyak zaitun dianggap sebagai salah satu makanan yang terbaik yang bisa meningkatkan kesehatan otak berkat kemampuannya meningkatkan fokus dan memori.

Pola makan yang tinggi lemak jenuh

Resiko demensia ternyata juga bsia meningkat karena lemak jenuh yang terlalu banyak dalam pola makanmu. Kamu pasti tahu bahwa pola makan yang kaya nutrisi dan seimbang sangatlah esensial untuk kesehatan jantung dan berat badanmu. Namun, banyak makanan yang meningkatkan kesehatan otak yang diremehkan. Otak butuh lemak sehat, proteein, vitamin, dan mineral untuk berfungsi dengan benar. Jika pola makanmu kebanyakan lemak jenuh, maka kamu lebih mungkin mengalami demensia. Gantilah mentega dengan lemak sehat, seperti minyak zaitun, dan kurangi konsumsi daging merah dan gantilah dengan ikan-ikanan.

 

Kebanyakan konsumsi gula

Ada sejumlah alasan mengapa kamu harus mengurangi konsumsi gula, dan berdasarkan penelitian terbaru, salah satunya adalah karena pola makan yang tinggi gula ternyata bisa memicu resiko demensia. Berdasarkan para peneliti,  ternyata mereka yang mengalami penyakit Alzheimer lebih cenderung memiliki masalah dengan enzim vital yang dinamai MIF akibat dari glikasi atau kondisi memiliki molekul gula di sistem otak. Sehingga, ini berarti bahwa ada hubungan antara Alzheimer’s dengan level gula darah yang tinggi.

Mengabaikan penyakit kronis

Hipertensi dan diabetes yang tidak ditangani adalah dua faktor resiko demensia yang paling besar. Diabetes bisa meningkatkan resiko demensia hingga sebesar 73 persen. Hipertensi juga bisa meningkatkan resiko Alzheimer’s dan demensia vaskular. Jika kamu tidak mengelola penyakit ini dengan pengobatan, pola makan yang tepat, dan olahraga, maka resikomu terserang demensia akan jadi semakin besar.

Jadi, berhentilah melakukan berbagai kebiasaan buruk di atas jika tidak mau hari esokmu jadi tidak menyenangkan karena demensia.

About the author

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Mulailah Rutinitas Perawatan Diri Anda Dengan Makan Sehat

Mengingat dunia yang berubah dengan cepat saat ini,