permen-mint-dan-3-makanan-ini-justru-bikin-bau-mulut-lho-ladies

Kamu pasti pernah mendengan kabar bahwa saat berpuasa kita tidak diperbolehkan untuk menyikat gigi karena dapat membatalkan puasa kita, padahal saat kita berpuasa biasanya bau mulut akan kurang sedap yang disebabkan oleh keadaan mulut yang tidak dimasuki oleh makanan atau minuman sama sekali, lalu cara satu-satunya untuk menjaga aroma mulut agar tetap segar adalah dengan cara mengosok gigi agar tetap bersih karena meski makanan dan minuman membuat keadaan mulut menjadi lebih segar tapi di dalam Al-Quran dan Hadist disebutkan bahwa makan dan minum merupakan dua perkara yang jelas-jelas membatalkan puasa.

Lalu apakah menggosok gigi dan berkumur saat berpuasa dapat membatalkan puasa ? Sebenarnya menyikat gigi dan berkumur tidaklah membatalkan puasa seperti ada dalam Hadist yang artinya

“Seandainya tidak memberatkan umatkyu niscaya akan kuperintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu.” (HR. Abu Hurairah r.a)

 Namun sebenarnya yang daat membatalkan puasa saat menyikat gigi atau berkumur adalah saat menelan sisa air atau sesuatu lainnya dengan sengaja, karena segala sesuatu yang tertelan seperti air atau makanan saat puasa maka puasanya batal.
Menurut banyak ahli menyikat gigi atau bersiwak sangat dianjurkan saat sebelum imsak atau tidak dilakukan saat setelah imsak dan sebelum magrib untuk mencegah batalnya puasa akibat tertelannya air. Memang, sikat gigi di waktu puasa atau siang diperbolehkan selama hal itu dijamin tidak akan tertelan atau masuk ke kerongkongan dan perut. Hanya saja, sikat gigi hukumnya makruh. Ini sebaiknya dihindari dan tidak dilakukan agar puasa yang dilakukan memiliki pahala maksimal.
Sedangkan  untuk berkumur selama puasa diperbolehkan jika dilakukan dengan tidak berlebihan yang mana jika berlebihan dapat membuat air tertelan.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Praktik Terbaik untuk Memulai Bisnis Online yang Ramah Lingkungan

Kerangka praktik yang disengaja yang diadaptasi pada tahap