Sahabat cewek kita bukanlah seseorang yang sekedar ada di sana buat saling pinjem-pinjeman baju atau jadi teman nge-mall bareng. Ia adalah seseorang yang tahu semua rahasia-rahasiamu dan bisa menenangkanmu ketika kamu tengah stress. Kamu akan merasa bahagia berada di dekatnya, dan tak perlu menyembunyikannya ketika sedih. Seperti hubungan romantis, sayangnya, pertemanan tidak selalu abadi. Walaupun merupakan hal yang sangat menyedihkan, kadang kala putus pertemanan adalah hal yang perlu kamu lalui.

Kadang, putus pertemanan bisa menjadi hal yang mudah (kamu dan dia sudah tak memiliki kesamaan lagi sehingga sama-sama menjauh), tetapi kadang-kadang, hal ini akan sulit (misal, jika kamu memang harus memutuskan atau mengusir seseorang dari hidupmu). Akan tetapi, kadang ini adalah bagian penting dari tumbuh dewasa, sehingga kamu harus melaluinya.

Kenali kapan kamu harus putus pertemanan

Hanya karena kamu bertengkar dengan seorang temanmu bukan berarti ini adalah akhir. Coba bicarakan baik-baik dengannya sebelum kamu melakukan sesuatu yang keterlaluan. Bisa saja, kamu hanya mengalami kesalahpahaman (yang memang sering!). Tetapi, jika ia melakukan sesuatu yang benar-benar jahat (misalnya, membicarakanmu dibalik punggungnya), maka mungkin sudah waktunya putus pertemanan dengannya dan move on. Ada banyak orang baik di luar sana sehingga jangan membuang-buang waktumu untuk orang yang hanya akan melakukanmu.

Bisa jadi juga alasanmu putus adalah perbedaan nila-nilai mendasar (misalnya, dia mulai mengkonsumsi obat-obatan terlarang) atau selalu tidak sepakat sehingga kalau ngobrol dengan dia harus selalu berhati-hati dan kamu tidak bisa lepas. Dengarkan kata hatimu apakah memang sudah waktunya putus pertemanan.

Bahas alasanmu

Tak ada yang suka menghadapi konfrontasi yang kikuk, tetapi penting untuk membuat temanmu tahu alasan kamu menjauh. Jika ia tidak tahu mengapa kamu mengabaikannya, dia tidak akan punya kesempatan untuk belajar dari kesalahan-kesalahannya. Selain itu, bayangkan menjadi sahabatmu dan harus mendapati diabaikan begitu saja tanpa tahu alasannya. Menjauh begitu saja tidak akan bermanfaat bagi siapa pun.

Karena itu, bicarakan padanya mengenai perilakunya yang berdampak buruk padamu. Ekspresikan ketidaknyamananmu tentang perilaku barunya jika itu alasannya. Jangan menyerangnya. Gunakan persaanmu sendiri untuk menjelaskan mengapa kamu ingin putus pertemanan.

Ijinkan dirimu berduka

Kehilangan seorang teman adalah hal yang buruk. Meskipun putus pertemanan ini adalah idemu, kamu mungkin akan sedih selama beberapa saat, dan kini mungkin rasa sedihmu akan diiringi dengan kesepian. Karena itu, tak mengapa jika kamu ingin menangis atau marah. Luapkan emosimu dengan menulis surat panjang untuknya, sebutkan semua yang ingin kamu ceritakan tapi tak bisa. Ini akan membantumu sembuh.

Setelahnya, rencanakan kesembuhanmu. Karena ia adalah bekas temanmu, kamu mungkin akan bertemu dengannya terus. Siapkan respon yang tepat. Berjaga-jagalah juga terhadap pertanyaan orang-orang di sekitarmu. Rawat dirimu dan perasaanmu dan hormati masa lalu kalian dengan tidak menyebar keburukannya walaupun sudah putus pertemanan.

Baca juga Pertemanan Yang Sehat Bukan Datang Saat Susah Saja! Kalau Ada Temen Yang Kayak Gini enaknya Diapain Sist?

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

6 Alasan Bahagia Pasangan Yang Mengenakan Pakaian Serasi

Setidaknya sekali seumur hidup pernahkah Anda melihat pasangan