Beberapa orang meyakini bahwa hubungan ideal antara ibu dan anak, terutama anak perempuan, adalah ketika ibu dan anak bisa jadi sahabat bagi satu sama lain. Hubungan antara ibu dan anak yang seperti sahabat sejati ini mungkin tampak seperti skenario sempurna yang diinginkan semua orang.

Padahal, sebenarnya persahabatan antara ibu dan anak memiliki dampak negatif bagi kedua belah pihak. Ada beberapa alasan yang mengapa seorang ibu tidak boleh menjadi sahabat bagi anaknya :

  1. Anak seharusnya tidak menjadi tempat curhat bagi orang tua

Menjadi seorang teman atau bahkan sahabat, berarti saling bercerita satu sama lain dan berbagi rahasia satu sama lain. Mulai dari kegiatan sehari-hari, minat, hobi, sampai masalah emosional. Dan ketika ada seorang teman yang sedang terpuruk, tentu teman lain yang menjadi tempat mencurahkan isi hati atau curhat, akan menghibur dan memberikan dukungan.

Memang, hubungan pertemanan yang sehat tersebut akan menuntungkan, namun lain ceritanya apabila hubungan seperti itu terjadi antara ibu dan anak perempuan. Pasalnya, seorang anak seharusnya tidak dibebani dengan masalah dan kekhawatiran orang tua. Anak tidak boleh dibiarkan merasa bahwa perannya dalam keluarga menjadi terbalik, di mana dia harus bertindak seperti orang dewasa untuk menghibur atau mencari solusi dari masalah orang tuanya.

  1. Ibu dan anak harus punya batasan

Hubungan dengan seorang sahabat, bahkan sahabat terdekat sekali pun, masih memiliki batasan tertentu. Nah, batasan hubungan dengan sahabat tentu berbeda dengan batasan hubungan dengan orang tua. Karena, sebagai orang tua, kamu akan memberikan aturan tertentu yang harus dipatuhi oleh anak kamu. Sedangkan, dalam hubungan pertemanan, tidak ada aturan seperti itu. Ibu harus menjadi figur otoritas putrinya dan menunjukkan bahwa dia bertanggung jawab terhadap perannya sebagai orang tua. 

  1. Anak akan sulit mandiri

Saat anak kamu tumbuh dewasa, dia harus menjadi sosok yang bertanggung jawab atas semua tindakan dan ucapannya. Selain itu, gadis yang beranjak dewasa juga harus sudah bisa membuat pilihannya sendiri atas hidupnya. Nah, peran seorang ibu pun akan berubah seiring tumbuh kembang anak menuju dewasa. Hal ini berbeda dari peran seorang teman, karena peran teman akan tetap sama.

Ketika seorang ibu bersahabat dengan anaknya, maka anak akan sulit untuk hidup mandiri ketika dewasa.

  1. Kepribadian anak tidak berkembang dengan baik

Ketika orang tua terlalu dekat dengan anak, maka hal ini akan membuat kepribadian anak sulit berkembang. Ia tidak bisa mengembangkan kepribadian secara terpisah dari orang tua. Hal ini terjadi karena anak akan mengamati bagaimana cara kamu hidup, kemudian “mengumpulkan” ciri kepribadian, pemikiran, dan pendapat kamu untuk ditiru. 

Menjadi sahabat bagi anak akan membuat anak sulit menemukan jati dirinya. Anak tidak dapat belajar tentang bagaimana membentuk pendapatnya sendiri atau bagaimana membuat pilihan untuk hidupnya sendiri.

  1. Kamu dan akan terlalu bergantung satu sama lain 

Menjadi teman atau sahabat bagi anak mungkin adalah hal baik untuk waktu tertentu. Tapi, lama kelamaan, kamu dan anak kamu menjadi terlalu mengandalkan persahabatan yang kalian jalin. Ketika suatu saat nanti kamu bertengkar hebat dengan anak, maka tidak hanya persahabatan yang hancur, melainkan hubungan kamu sebagai ibu dan anak juga akan hancur. 

Itulah beberapa alasan mengapa hubungan persahabatan antara ibu dan anak bukanlah ide baik untuk diterapkan. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu ingin anak kamu menjadi sahabatmu?

Baca Juga :

6 Alasan Mengapa Kamu Perlu Punya Sahabat Lawan Jenis

Simak 6 Tips Mendekati Anjing Supaya Cepat Bersahabat

9 Tipe Teman di Dalam Circle Persahabatan

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar