Mungkin ada beberapa alasan mengapa pasangan Anda terkadang merasa sakit atau jengkel. Beberapa di antaranya dapat disebabkan oleh masalah fisik, psikologis, atau mental yang tidak tertangani. Mari kita lihat kemungkinan alasannya:

1. Tingkat Stres Tinggi

Stres dapat membuat tubuh dan sistem Anda rusak. Jika pasangan Anda berada di bawah tekanan karena alasan profesional atau pribadi dan tidak tidur dan makan dengan benar, itu dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka. Semua alasan ini sering mengaburkan pikiran, memengaruhi persepsi, dan meningkatkan iritabilitas. Cara lain untuk memikirkannya adalah bahwa stres menurunkan bandwidth. Ketika bandwidth kita hampir habis, kita semua mudah kesal dan frustrasi.

Jika pasangan Anda berjuang untuk mengelola tingkat stres mereka, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan berlisensi untuk mendapatkan panduan. Juga, berempati kepada pasangan Anda dan bantu mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Akui dan validasi stres mereka.

2. Hilangnya Identitas

Apakah pasangan Anda selalu berusaha memenuhi harapan Anda atau berusaha mengikuti citra yang Anda miliki tentang mereka (atau diri mereka sendiri)? Seringkali, harapan yang tidak realistis seperti itu menciptakan tekanan pada pasangan Anda, menciptakan hilangnya identitas. Mereka mungkin berpikir bahwa kegagalan untuk memenuhi harapan yang tidak realistis seperti itu dapat membuat mereka tidak layak, dan mereka mungkin mengalami krisis identitas. Ini dapat menciptakan tekanan yang tidak perlu dan membuat mereka mudah tersinggung dan marah.

Orang yang pemarah dan pendendam sering kali mendapati diri mereka tersesat di dunia yang tidak adil. Mereka merasa diserang ketika seseorang menunjukkan betapa mereka tidak adil atau merasa bahwa orang lebih sering tidak adil kepada mereka. . Didorong oleh konflik terus-menerus antara apa yang seharusnya mereka dapatkan dan apa yang harus dilakukan orang lain untuk mereka, mereka sering kali merasa kecewa dan frustrasi.

3. Masalah Masa Lalu yang Belum Tertangani

Membawa masalah yang belum terselesaikan di hati Anda adalah beban berat untuk ditanggung. Seseorang dapat mengembangkan sikap agresif karena masalah yang tidak terselesaikan tersebut. Insiden pelecehan atau traumatis sering melukai pikiran dan pikiran, yang secara signifikan berdampak pada perilaku. Akibatnya, mereka sering menggunakan agresi sebagai cara membela diri.

Pasangan Anda mungkin merasa sedih ketika Anda mencoba mendiskusikan masalah masa lalu itu. Jangan biarkan pasangan Anda merasa tertekan, cemas, atau menarik diri. Carilah bantuan dari terapis atau psikolog untuk mengatasi tantangan tersebut.

4. Masalah Hormon

Terkadang, perubahan hormon dapat memicu perubahan suasana hati dan menyebabkan ledakan emosi. Wanita sering mengalami perubahan suasana hati karena sindrom pramenstruasi (PMS), yang juga menyebabkan kelelahan, perubahan nafsu makan, dan depresi. Bahkan menopause dikaitkan dengan perubahan suasana hati, insomnia, atau penurunan gairah seks.

Demikian pula, Irritable Male Syndrome (IMS), yang secara klinis disebut sebagai andropause, menurunkan kadar testosteron pada pria, menyebabkan depresi, menurunkan kepercayaan diri, dan mengurangi energi. Semua faktor ini dapat menyebabkan iritasi. Dalam kasus seperti itu, jujurlah dengan pasangan Anda dan beri tahu mereka apa yang Anda hadapi. Berempati terhadap pengalaman dan gejala pasangan Anda.

5. Ketidakmampuan Untuk Mengatasi Kegagalan

Tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan. Sementara beberapa orang melihat kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan, beberapa mungkin merasa sulit untuk menerima kekalahan. Masalah seperti kehilangan pekerjaan, penolakan, dan kehilangan kesempatan di tempat kerja (seperti promosi) dapat membuat pasangan Anda depresi.

Kegagalan seringkali disertai dengan berbagai emosi seperti malu, cemas, marah, sedih, dan malu. Emosi negatif ini dapat memperburuk masalah kemarahan pasangan Anda dan mengganggu kehidupan pernikahan Anda.

Ini bisa menjadi beberapa kemungkinan alasan untuk masalah kemarahan pasangan Anda. Hidup dengan pasangan yang marah, terutama ketika Anda terus-menerus marah atau negatif, dapat membuat Anda merasa putus asa. Meskipun terkadang Anda merasa kesepian, ada ruang untuk mengatasi masalah ini yang mengganggu hubungan Anda. Dengan intervensi dan bantuan yang tepat, pasangan Anda dapat belajar bagaimana mengelola kemarahan dan bersikap optimis. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi pasangan yang marah.

Baca Juga :

Hindari Mengatakan Hal Ini Ke Pasangan Jika Ingin Hubungan Selalu Langgeng

Selalu Lesu? Coba Deh Tingkatkan Energimu Secara Alamiah dengan Ini

Bingung Karena Kamu Merasa Selalu Lapar Seharian? Mungkin Karena Ini, nih!

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar