Kamu pasti pernah menjumpai hubungan asmara yang begitu rapuh di sekitar kamu. Misalnya, teman kamu baru saja putus dengan pasangannya, namun satu minggu kemudian, dia sudah menggandeng pasangan baru. Hal semacam itu menjadi lumrah alias normal dalam hubungan asmara modern.

Berbeda dengan hubungan asmara pada zaman dahulu yang cenderung kuat, penuh kepercayaan dan kesetiaan, hubungan asmara di era modern justru menjadi sangat rapuh. Selain faktor perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa hubungan modern begitu rapuh:

  1. Pasangan tidak siap menjalin hubungan yang serius

Banyak pasangan di luar sana yang tidak siap berkomitmen, berkorban, apalagi mencintai tanpa syarat. Pada umumnya, banyak orang yang tidak ingin menjadi pihak yang paling merugi, pihak yang paling menderita, atau pihak yang lebih mencintai pasangan. Ego semacam ini bisa menjadi penyebab hubungan asmara menjadi rapuh.

  1. Salah mengartikan perasaan cinta

Kita terlalu sering bertemu orang baru, entah itu berkenalan di sosial media atau bertemu di klub. Faktanya, tidak semua orang baru yang kita temui memahami kita dan mendukung kita di saat-saat terberat dalam hidup kita. 

Karena cenderung mudah bosan, orang akan dengan mudah mencari teman instan yang akan membangkitkan gairah mereka. Inilah yang membuat hubungan asmara di era modern menjadi rapuh. 

  1. Terjebak rutinitas

Saat awal menjalin hubungan, kita cenderung berusaha sekaut tenaga untuk mendapatkan hati gebetan. Tapi, setelah jadian dan menjalin hubungan, banyak orang yang justru melupakan kehidupan asmaranya dan hanya fokus pada urusan pekerjaan. Mereka tidak lagi memiliki waktu untuk membina hubungan, karena terlalu fokus mencari uang. 

  1. Bergantung pada teknologi

Teknologi telah memungkinkan orang yang jauh menjadi sangat dekat. Kamu bisa menelepon secara gratis ke mana saja dan kapan saja. Bahkan, kamu bisa menonton film bersama saat sedang berjauhan. 

Namun terkadang, pesan teks, pesan suara, panggilan telepon dan panggilan video bisa menggantikan komunikasi tatap muka yang tentu saja berbeda dari komunikasi virtual. Hal ini membuat pasangan tidak lagi ingin menghabiskan waktu bersama. Ketergantungan pada teknologi inilah yang bisa memicu rapuhnya hubungan. 

  1. Sulit untuk setia

Ada sebagian orang yang menganggap bahwa hidup dengan pasangan yang sama sepanjang usia adalah hal yang tidak mungkin. Mereka percaya bahwa mereka tidak bisa menetap di satu hati saja. Mereka takut mendedikasikan hidup mereka untuk satu orang. Pemikiran seperti ini membuat orang menjadi sulit untuk setia. Pada akhirnya, hubungan pun akan rapuh.

  1. Seks bebas

Generasi saat ini cenderung memisahkan hubungan seksual dan cinta. Pertama, orang akan berhubungan seks, dan kemudian setelah berhubungan intim, mereka baru akan menentukan apakah mereka ingin bersama dengan pasangan atau tidak.

Tentu saja hal ini tidak baik bagi hubungan mana pun. Pasalnya, ketika seks di luar nikah menjadi hal yang normal, maka hubungan yang penuh kasih sayang, pengorbanan, dan perhatian, menjadi sulit untuk didapatkan.

  1. Takut disakiti

Orang yang pernah patah hati, cenderung takut untuk memulai hubungan baru. Mereka takut disakiti, mereka selalu menyimpan curiga dan prasangka yang tidak perlu, takut patah hati lagi, dan banyak hal lain yang mereka takutkan. Rasa takut ini akan membuat hubungan menjadi rapuh, karena tidak didasari rasa saling percaya antar pasangan. 

Jika kamu ingin memulai hubungan baru, pastikan luka kamu dari hubungan sebelumnya sudah sembuh total, sehingga kamu tidak menyakiti pasangan baru kamu dengan prasangka buruk, atau bahkan membandingkan dia dengan mantan kamu. 

Baca Juga :

8 Fakta Kejam yang Tak Dapat di Sangkal dalam Hubungan Asmara

7 Cara Berpegangan Tangan dan Artinya dalam Hubungan Asmara

4 Aturan Mutlak Setiap Hubungan Asmara

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar