Salah satu tanda seseorang mengalami pubertas adalah tumbuhnya rambut kemaluan. Kita semua memilikinya, namun kita sebagai wanita merasa kurang nyaman dengan adanya rambut kemaluan ini. Bahkan menurut survey didapat hasil bahwa wanita mencukur rambut mereka sendiri setidaknya dalam jangka waktu empat minggu sekali.

Letaknya di area yang vital dan jumlahnya yang mungkin tidak banyak tentu membuat kita bertanya apa sebenarnya fungsi dari rambut kemaluan ini dan apa yang harus dilakukan jika rambut kemaluan ini tumbuh?

1. Melindungi area vital

“Rambut kemaluan hampir sama dengan semak yang berguna sebagai pelindung tubuh kita”, ungkap Jessica Shepherd, MD, seorang dokter bedah Ob-gyn dan bedah minimal invasif dari Baylor University Medical Center di Dallas. “Keberadaan rambut kemaluan akan membantu mengangkis bakteri dan patogen yang tidak diinginkan agar tidak masuk ke area vagina, sehingga membantumu terhindar dari infeksi ragi, vaginitis, dan UTI”

Diluar itu, sebenarnya para dokter dan ilmuwan tidak sepenuhnya meyakini mengapa ada rambut kemaluan, tapi ilmuwan dan para dokter meyakini bahwa salah satu fungsi rambut kemaluan ini adalah untuk menjaga alat kelamin tetap hangat.

2. Rambut kemaluan selalu ada

Apa kamu beranggapan bahwa rambut kemaluanmu baru saja tumbuh? Kamu salah, karena faktanya rambut kemaluan sudah ada sejak kita masih anak-anak, hanya saja namanya berbeda. “Saat masih anak-anak, ia dinamakan rambut Vellus. Rambut Vellus ini sangat halus, pendek, dan ringan”, kata Dr Sherry Ross, MD yang seorang peneliti. Semua anak punya, namun memang kita tidak bisa melihatnya. Rambut kemaluan berguna untuk menjaga suhu tubuh.

3. Waxing atau mencukur sama sama memiliki resiko

Banyak wanita yang merasa risih memiliki rambut dibagian kemaluannya. Apakah kamu salah satunya? Bagaimana caramu mengatasinya? Biasanya ada dua cara nih, yaitu cukur atau waxing. Tahukah kamu? Keduanya memiliki resikonya sendiri-sendiri.

“Waxing memiliki sedikit resiko untuk insiden rambut yang tumbuh ke dalam jika dibandingkan mencukur”, ungkap Dr. Ross. “Selain dapat terjadi iritasi dan rambut tumbuh ke dalam setelah ritual waxing ini, dapat terjadi juga folikulitis yang ditandai dengan munculnya benjolan merah yang jika tidak ditangani dengan benar dapat berkembang menjadi abses.

Satu hal yang harus diketahui, kalau kulit di bagian bawah kemaluan sangatlah sensitif dan rentan terhadap iritasi kulit. Jadi, jika kamu memilih jalan untuk mencukur, gunakan pisau baru, karena pisau lama justru dapat meningkatkan resiko terjadinya jerawat, benjolan merah, dan iritasi lainnya akibat bakteri yang tertinggal di pisau lama.

4. Mencukur atau tidak tidak ada hubungannya dengan higienitas

 

Menurut hasil survey yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Dermatology, 60% wanita beralasan mencukur rambut kemaluannya untuk kesehatan. Tetapi sebenarnya tidak ada hubungannya antara mencukur bulu kemaluan dengan tidak mencukur bulu kemaluan dengan

kebersihan maupun kesehatan. Dengan rambut kemaluan yang banyak, mungkin akan lebih sulit menjaga area kemaluan tetap kering, namun jika kamu mencukurnya, kamu akan lebih rentan terhadap bakteri, karena tidak ada rambut kemaluan yang menghalanginya.

5. Warna rambut yang berbeda

Jangan heran ya jika rambut di area kemaluan memiliki warna yang berbeda jika dibandingkan rambut pada area rambut dan ketiak. Ini normal kok, karena ada melanin yang mempergaruhi warna pada rambut.

 

Baca Juga Sebenarnya Bulu Miss V Lebih Baik Dicukur Atau Enggak?

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

7 Sayuran Berprotein Tinggi yang Harus Ditambahkan Wanita ke dalam Pola Makan Mereka

Pola makan nabati dianggap tidak memiliki sumber nutrisi