Dengan semakin menjamurnya artikel-artikel clickbait, situs-situs parodi, dan berita-berita viral di internet, kita menjadi kebanjiran informasi. Sayangnya, beberapa pemilik media tidak bertanggung jawab yang hanya ingin mendapatkan keuntungan belaka tega membuat tulisan-tulisan bohongan yang bisa menarik pembaca. Jika kebohongan ini ada dalam bidang yang tidak penting, kerugianmu mungkin tak terlalu besar. Tapi bagaimana jika ternyata artikel hoax itu dalam bidang kesehatan? Bukankah itu bisa jadi berbahaya? Harus bertanya kepada siapakah kamu?

Jika kamu ingin aman dan tidak tertipu artikel hoax atau tanpa riset yang bisa dipertanggungjawabkan, simak deh hal-hal yang harus kamu cek berikut ini.

URL

Situs-situs yang memiliki domain .gov, .edu, atau .org (badan pemerintah, universitas, dan organisasi nirlaba) adalah yang biasanya bisa dipercaya. Domain .com untuk situs-situs berita (seperti NBC, CBS, Reader’s Digest) bisa juga dipertanggungjawabkan, jika reporter-reporter mereka menyeluruh dalam melaporkan. Namun waspadalah terhadap URL yang berakhir .co, yang biasanya dibuat mirip-mirip dengan outlet berita sungguhan (seperti ABCNews.com.co yang tak ada hubugannya sama sekali dengan ABC News).

Seksi “About Me” di Situsnya

Seksi tersebut seharusnya memberikanmu informasi tentang perusahaan apa yang menjalankan situs tersebut, misi-misinya, siapa yang ada dalam tim kepemimpinan, dan bagaimana cara mengontak mereka. Jika info ini tidak ada atau terlihat tidak bisa dipercaya, maka kemungkinan besar situs itu jyuga demikian.

Siapa yang Dikutip

Jurnalis yang baik akan mewawancarai beberapa sumber, termasuk pembuat studi jika berita itu  terkait dengan studi, sera ahl-ahli lain. Luangkan 30 detik dalam harimu untuk melakukan pencarian Google terhadap nama-nama itu. Jika kamu melihat gelar akademik pada narasumber, maka lebih mungkin artikel itu dipercaya daripada penyembuh homeopatik jika yang dikomentarinya adalah bidang-bidang medis.

Berita dari Sumber Lain

Jika sebuah berita kesehatan memang benar adanya, kamu akan bisa melihat outlet-outlet ternama lain memberitakan hal sama dengan tajuk yang mirip-mirip. Jika tidak, mungkin situs berita lain telah meriset dan menolaknya.

Bahasa yang Digunakan

Situs serius dengan berita-berita kesehatan yang dipertanggungjawabkan memakai bahasa yang informasional, analitis, dan logis, bukan emosional atau persuasif. Situs-situs yang punya agenda lain, seperti mendapatkan klik, atau menjual obat-obatan tertentu, akan mendorongmu untuk mempercayai sesuatu dengan bahasa yang kentara.

Judul yang Tampak Terlalu Bagus Untuk Jadi Kenyataan

Judul bisa jadi indikasi utama bisa atau tidaknya sebuah artikel atau berita dipercaya. Jika kamu mendapati judul itu bombastis, maka kamu harus curiga. Begitu pula jika judulnya berbunyi mustahil seperti “Kini, Anda Bisa Menyembuhkan Kanker Tanpa Operasi Hanya Dengan Perawatabn Seminggu di Rumah.” Judul-judul lain yang menarik seperti “Tomat Mengurangi Resiko Serangan Jantung” memang membuat kamu ingin mengeklik, tapi perhatikan apakah berita itu mengungkapkan konteks di awal, dan bukannya menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya dari fakta kesehatan yang seringkali memang lebih rumit dan tak semudah yang kita harapkan.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Trik Mencukur Bulu Kemaluan Dengan Aman 

Tumbuhnya bulu di area kemaluans ebenarnya merupakan hal