Kram menstruasi umumnya digambarkan sebagai sensasi tumpul, berdenyut, atau kejang di perut bagian bawah atau area panggul. Dikenal juga sebagai kram menstruasi, kram ini disebabkan oleh kontraksi rahim selama menstruasi dan dipicu oleh pelepasan prostaglandin, zat mirip hormon yang menyebabkan nyeri dan peradangan.

Olahraga intensitas rendah, seperti berjalan, berenang, atau yoga, dapat membantu meredakan nyeri menstruasi dengan melepaskan endorfin, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi ketegangan dalam tubuh. Teruslah membaca untuk mengetahui olahraga terbaik untuk kram menstruasi, serta cara lain untuk mengatasinya.

  1. Kardio

Latihan aerobik atau kardiovaskular dapat meredakan nyeri haid jika dilakukan secara konsisten. Satu uji klinis terkini menemukan bahwa wanita yang melakukan latihan aerobik secara teratur (30 menit, tiga kali seminggu selama delapan minggu) mengalami pengurangan keparahan nyeri haid. Namun, efek ini tidak terlihat setelah empat minggu, yang menunjukkan bahwa rutinitas olahraga teratur adalah cara terbaik untuk meredakan gejala.

  1. Peregangan & yoga

Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa di antara wanita muda dengan dismenore primer, mereka yang berlatih yoga selama 30 menit per hari dua kali seminggu selama 12 minggu mengalami perbaikan signifikan dalam nyeri haid. Menurut penelitian terkini lainnya, meregangkan otot perut selama 10 hingga 15 menit juga cenderung meredakan nyeri haid.

  1. Latihan penguatan dasar panggul

Satu uji klinis acak membandingkan efek obat pereda nyeri asam mefenamat dengan olahraga pada mahasiswi yang mengalami dismenore sedang hingga berat. Kelompok latihan melakukan latihan peregangan perut dan panggul selama 15 menit tiga kali seminggu selama delapan minggu. Sebaliknya, kelompok asam mefenamat diberi 250 mg setiap delapan jam sejak awal menstruasi hingga nyeri hilang. Peneliti menyimpulkan bahwa kedua kelompok mengalami tingkat pengurangan nyeri yang sebanding.

  1. Latihan kekuatan

Meskipun sedikit penelitian yang ada mengenai manfaat latihan kekuatan untuk meredakan nyeri haid, latihan ini diketahui dapat meningkatkan aliran darah, melepaskan endorfin, dan mengurangi stres. Semua faktor ini dapat berkontribusi untuk mengurangi gejala nyeri.

Dalam hal mengelola kram menstruasi dan gejala lainnya, intensitas latihan Anda mungkin tidak sepenting seberapa sering Anda berolahraga. Menurut tinjauan sistematis baru-baru ini, melakukan yoga intensitas rendah dan latihan kardiovaskular intensitas tinggi secara signifikan mengurangi intensitas nyeri haid dibandingkan dengan tidak berolahraga. Para peneliti menemukan wanita dengan dismenore sedang hingga berat yang melakukan aktivitas selama 45 hingga 60 menit tiga kali seminggu, terlepas dari intensitasnya, mengalami penurunan tingkat nyeri hingga 25%, jumlah yang signifikan.

Tindakan Pencegahan Keselamatan Saat Berolahraga Selama Menstruasi

Saat berolahraga selama menstruasi, ada beberapa tindakan pencegahan yang perlu diingat untuk memastikan pengalaman yang aman. Pertama dan terpenting, dengarkan tubuh Anda dan sesuaikan intensitas latihan Anda. Terlebih lagi, gejala menstruasi berbeda-beda pada setiap orang, jadi sementara beberapa wanita mungkin merasa berenergi saat berolahraga, yang lain mungkin merasa lelah atau tidak nyaman selama menstruasi.

Dengarkan tubuh Anda dan lakukan apa yang terasa tepat untuk Anda. Misalnya, pada hari-hari pendarahan paling deras, angkat beban atau latihan kardio yang intens dapat meningkatkan aliran menstruasi Anda. Dalam hal itu, katanya, Anda mungkin ingin menyimpan aktivitas tersebut untuk nanti dalam siklus Anda.

Baca Juga :

10 Tips Kebersihan Menstruasi yang Tidak Boleh Anda Lewatkan!

4 Peralatan Menstruasi Tanpa Sampah yang Bisa Anda Coba

<strong>Memahami Menstruasi Pertama Anda: Durasi, Tanda Awal, dan Tips Perawatan Diri</strong>

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

7 Sayuran Berprotein Tinggi yang Harus Ditambahkan Wanita ke dalam Pola Makan Mereka

Pola makan nabati dianggap tidak memiliki sumber nutrisi