Makan, atau tidak, itulah dilema dengan karbohidrat – nutrisi yang menyebabkan kita makan berlebihan. Kebanyakan dari kita suka membenci karbohidrat. Tapi, ada cara cerdas untuk mengatur asupannya. Ini disebut carb cycling. Strategi diet yang efektif ini memungkinkan Anda memanfaatkan kekuatan karbohidrat untuk meningkatkan metabolisme, meningkatkan tingkat energi, dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan. Carb cycling sangat populer di kalangan atlet dan binaragawan. Namun, kini para pecinta kebugaran mengikutinya untuk mencapai tujuan kebugaran tertentu, baik itu menghilangkan lemak tubuh atau membentuk otot. Tapi apa sebenarnya carb cycling itu? Apakah Anda diperbolehkan memasukkan karbohidrat tinggi ke dalam diet ini? Jangan khawatir! Artikel ini akan membawa Anda mempelajari seluk beluk diet carb cycling, fungsinya, manfaatnya, contoh rencana makan, dan serangkaian resep lezat untuk Anda coba. Teruslah membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentangnya.

1. Dapat Membantu Pertumbuhan Otot Dan Kinerja Olahraga

Mengonsumsi banyak karbohidrat sehat memberi tubuh Anda energi dan glukosa yang dibutuhkan untuk kinerja olahraga dan pemulihan. Hal ini dapat membantu otot Anda mengisi kembali kadar glikogennya, sehingga berpotensi meningkatkan kinerja Anda dan mengurangi kerusakan otot. Selain itu, sebuah penelitian yang melibatkan binaragawan kompetitif yang memanfaatkan refeed karbohidrat (periode di mana mereka mengonsumsi lebih banyak karbohidrat) menemukan bahwa hal ini dapat meningkatkan penurunan lemak. Hari-hari pemberian kembali karbohidrat dapat meningkatkan simpanan glikogen, membantu kinerja latihan, dan membantu Anda pulih secara mental dari rutinitas olahraga.

2. Dapat Membantu Penurunan Berat Badan

Diet rendah karbohidrat membantu Anda menghilangkan lemak dengan membiarkan tubuh Anda menggunakan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi. Namun, tidak ada cukup penelitian yang menunjukkan bagaimana menggabungkan diet rendah karbohidrat dan tinggi karbohidrat membantu penurunan berat badan. Namun, bukti anekdotal menunjukkan bahwa penerapan carb cycling bersamaan dengan defisit kalori dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

3. Dapat Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Pola makan yang mengandung karbohidrat rendah hingga sedang dapat meningkatkan sekresi insulin dan penyerapan glukosa, sehingga meningkatkan sensitivitas insulin. Sebaliknya, pola makan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan lebih banyak lonjakan kadar gula darah. Oleh karena itu, memperbanyak hari rendah karbohidrat dan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat hanya pada hari-hari olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

4. Dapat Meningkatkan Kadar Kolesterol

Diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak dapat membantu meningkatkan konsentrasi kolesterol plasma. Menurut sebuah penelitian, diet rendah lemak yang dilakukan selama tiga minggu diikuti dengan diet tinggi karbohidrat dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Para peneliti menemukan bahwa hal itu juga meningkatkan toleransi glukosa. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat di antara hari-hari rendah karbohidrat dapat membantu mengatur kadar kolesterol. Namun mekanismenya masih belum jelas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Ingatlah bahwa carb cycling tidak sama dengan diet rendah karbohidrat dan memerlukan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, selalu bekerja sama dengan ahli diet terdaftar untuk merencanakan asupan karbohidrat dan makanan Anda. Bagian selanjutnya akan memberi Anda gambaran tentang bagaimana menjadwalkan asupan karbohidrat, makanan yang dimakan, dan perencanaan makan.

Baca Juga :

Segala Sesuatu yang Ingin Anda Ketahui Tentang Microblading, Tapi Takut Bertanya

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Vitamin D Selama Kehamilan: Pentingnya, Dosis, dan Makanan

Vitamin D, yang juga dikenal sebagai kalsiferol atau