ini bisa sangat melelahkan dan menyiksa kehidupan berkeluarga. Roller coaster emosional dari suami dan istri, serta berbagai tekanan dari pihak luar, dapat membuat pernikahan terancam. 

Ketika menghadapi infertilitas atau kemandulan, kamu perlu mempraktikkan tips berikut agar pernikahan kamu dapat dipertahankan :

  1. Jangan sampai kehilangan gejolak asmara

Banyak pasangan yang berjuang untuk mendapatkan keturunan justru kehilangan gejolak asmara. Mereka berhubungan seks bukan karena ingin berhubungan, tetapi hanya karena tanggal kesuburan sudah tiba.

Alih-alih mengikuti periode kesuburan, tingkatkanlah gejolak asmara antara kamu dan pasangan dan lakukan hubungan seks ketika suasana mendukung, secara spontan. 

  1. Berlibur untuk healing bersama pasangan 

Menantikan keturunan adalah beban yang sangat berat bagi kedua belah pihak. Namun, kamu bisa “lari” sebentar dari kenyataan dengan berlibur untuk healing bersama pasangan. Luangkan waktu, dan pergilah untuk menenangkan diri bersama-sama. 

Kamu dan pasangan bisa memanfaatkan waktu berlibur ini untuk saling menyatakan perasaan masing-masing dan kembali menguatkan motivasi kamu untuk mempertahankan pernikahan. Kalian dapat saling mengingatkan bahwa tujuan utama pernikahan bukan mendapatkan keturunan, melainkan hidup berdua dan menua bersama orang tercinta.

  1. Sadari bahwa kamu dan pasangan berada di tim yang sama

Ketika menghadapi permasalahan yang berat, seperti masalah kemandulan, beberapa pasangan cenderung menyalahkan pasangan masing-masing. Padahal, suami dan istri berada di tim yang sama. Jika tidak ada kerja tim yang baik, maka kalian akan sulit untuk mempertahankan pernikahan. 

  1. Jernihkan pikiran kamu

Jangan biarkan diri kamu terjebak pada pikiran negatif yang masalah kemandulan, apalagi berusaha menyalahkan pasangan. Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif, seperti kelebihan dan usaha pasangan, misalnya. Ketika pikiran negatif datang, ingatlah hal-hal yang telah dilakukan pasangan untukmu selama hidup bersama. Hal ini dapat membantu kamu lebih bersyukur dan mampu bertahan menghadapi infertilitas. 

  1. Jangan berjuang sendiri

Pernikahan adalah kerja tim. Kamu dan pasangan berada dalam tim yang sama dan harus bekerja bersama-sama. Ketika masalah menjadi terlalu berat, kalian perlu terbuka pada bantuan orang lain, entah itu berkonsultasi dengan psikolog atau berbicara dari hati ke hati dengan kerabat atau keluarga yang dipercaya.

Jangan berjuang sendiri menghadapi infertilitas. Kamu tidak sendiri menghadapinya, tapi pasangan kamu pun mengalami masalah yang sama dan tengah berjuang bersamamu. Kalian harus ada untuk satu sama lain ketika merasa down atau putus asa. 

Jika kamu sedang menjalani perawatan, usahakan untuk melakukannya bersama pasangan. Jangan merasa berjuang sendiri atau pergi sendirian untuk mendapatkan perawatan. Karena, kehadiran pasangan akan membuat kamu dan pasangan merasa lebih baik. Tentu saja dalam sebuah kerja tim, berdua lebih baik daripada sendiri. Inilah yang perlu kamu terapkan dalam kehidupan pernikahan.

Nah, itulah beberapa hal yang dapat dilakukan saat kamu ingin mempertahankan pernikahan di tengah masalah infertilitas atau kemandulan. Jangan sungkan untuk meminta bantun profesional jika kamu merasa tidak mampu menghadapi masalah infertilitas. 

Baca Juga :

9 Seleb Ini Membuktikan Bahwa Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Menjadi Ibu

Selamat, Ini Tandanya Kamu Sangat Subur! Tapi Hati-Hati Yah Kalau Belum Mau Nambah Momongan

3 Mitos Mengenai Sunscreen yang Seharusnya Tak Perlu Lagi Kamu Percaya

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar