Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan akibat ketidakseimbangan konsumsi dan pengeluaran kalori. Menurut penelitian terbaru, terdapat peningkatan besar pada kelebihan berat badan dan obesitas pada masa kanak-kanak, yang meningkatkan risiko sindrom metabolik di masa dewasa, yang mencakup diabetes, hipertensi, dislipidemia, penyakit hati berlemak, dan penyakit ovarium polikistik.

Para ahli medis memperingatkan bahwa penyebab Diabetes Melitus Tipe 2 (T2DM) bersifat multifaktorial, dengan faktor genetik, fisiologis, dan gaya hidup seperti nutrisi dan olahraga, semuanya berkontribusi terhadap resistensi insulin dan kerusakan sel beta. T2DM pada anak-anak dan remaja menjadi lebih umum. Obesitas terjadi sebelum diabetes, dan keduanya dapat dihindari dengan intervensi dini. Obesitas telah dikaitkan dengan berbagai faktor seperti keturunan, lingkungan, metabolisme, perilaku, budaya dan status sosial ekonomi.  Kelebihan berat badan dan obesitas pada masa kanak-kanak telah dikaitkan dengan orang tua dan kakek-nenek yang kelebihan berat badan atau obesitas. Pengetahuan orang tua tentang gizi dan aktivitas fisik merupakan prediktor yang sangat kuat terhadap status berat badan anak. Anak-anak dengan orang tua tunggal dan stres keluarga yang tinggi ditemukan lebih banyak kelebihan berat badan.

Lingkungan saat ini juga memberikan banyak peluang untuk mengonsumsi makanan padat kalori dan tinggi lemak. Ketersediaan aplikasi dan kemudahan memesan makanan berkalori tinggi selama dan setelah pandemi telah meningkatkan angka obesitas secara signifikan. Sangat penting untuk mengatur berat badan dengan mengonsumsi makanan sehat dan mengeluarkan energi melalui aktivitas fisik.

Metode yang Direkomendasikan Ahli Untuk Mengatasi Obesitas Anak

  1. Jaga agar anak tetap aktif

Aktivitas fisik saat ini menurun drastis. Anak-anak kekurangan waktu atau tidak memiliki akses mudah ke taman, kebun, atau pantai. Daripada keluar rumah, mereka lebih banyak menghabiskan waktu bermain game di ponsel dan laptop. Kunjungi ruang terbuka mana pun dan habiskan waktu berkualitas dengan melakukan aktivitas fisik.

  1. Pantau kelebihan berat badan

Anak-anak berusia enam tahun dapat diperiksa untuk mengetahui adanya obesitas. Indeks massa tubuh (BMI) digunakan untuk menentukan apakah seorang anak kelebihan berat badan atau obesitas. Instruksi nutrisi dan aktivitas fisik, penetapan tujuan, strategi pengendalian stimulus, dan mendidik orang tua dalam modifikasi perilaku untuk mengurangi asupan kalori anak dan mengurangi perilaku menetap adalah contoh terapi berbasis keluarga untuk pengelolaan berat badan. Modul berbasis web digunakan untuk mendistribusikan informasi, mendukung tujuan yang dipersonalisasi, dan memberikan umpan balik kemajuan yang dipersonalisasi. Memantau perilaku target dan pencapaian tujuan merupakan komponen penting dari keberhasilan program berbasis internet. Telemedis dapat dimanfaatkan untuk pasien yang tinggal di daerah pedesaan atau yang mengalami kesulitan untuk datang langsung ke klinik.

  1. Mendukung inisiatif sekolah

Intervensi berbasis sekolah memungkinkan adanya pendidikan tentang kebiasaan sehat untuk mencegah obesitas. Obesitas dengan demikian mencegah diabetes dan masalah metabolisme lainnya.

  1. Perlu diingat bahwa penggunaan terapi farmasi terbatas

Bedah bariatrik adalah alternatif yang memungkinkan bagi remaja yang sangat gemuk dengan berbagai penyakit penyerta yang belum memberikan respons terhadap terapi perilaku dan obat-obatan

Baca Juga :

Merencanakan Kehamilan Saat Menderita Diabetes? Dengarkan Apa Kata Pakarnya

Cara Menangani Diabetes Pada Anak

3 Perubahan Gaya Hidup Prediabetes

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

13 Makanan Yang Membantu Meningkatkan Metabolism Anda Menurut Ahli Gizi (Bagian II)-end

Metabolisme tubuh adalah proses kimia dimana tubuh ajab