Tahap “bulan madu” adalah masa-masa manis di mana setiap pasangan merasa hidup dalam kebahagiaan yang seakan tidak ada habisnya. Tapi ketika romansa memudar, pasangan siap  menghadapi kenyataan bahwa tidak ada hubungan yang selamanya manis.

Beberapa orang yang sudah melewati masa-masa manis dalam hubungan mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan dan mencari momen manis lagi dengan cara mencari orang baru. Mereka mungkin tidak paham bahwa sebenarnya terjebak dalam fase bulan madu cenderung merusak hubungan. Berikut alasannya :

  • Hubungan mengalami perubahan alami dari cinta yang penuh gairah menuju cinta yang penuh kasih

Ketika kamu mulai berkencan, kamu mengalami fase cinta yang penuh gairah. Tetapi setelah beberapa waktu berlalu, cinta kamu berubah menjadi cinta kasih yang memiliki tingkat keintiman yang jauh lebih tinggi. Hubungan berkembang secara alami dan setiap pasangan harus menerimanya. Tetapi jika kamu tidak belajar menghadapi kenyataan bahwa hubungan kamu memiliki masa pasang surut yang harus dilalui, mungkin hubungan kamu akan gagal dan tidak mampu bertahan lama

  • Cinta yang penuh gairah tidak akan bertahan seumur hidup

Meskipun mungkin menyenangkan untuk merasakan jatuh cinta di mana kamu merasa sebagai orang yang paling bahagia di dunia ketika memikirkan pasangan kamu, ketahuilah bahwa perasaan yang kuat ini tidak akan bertahan selamanya. Jujur saja, perasaan ini sebenarnya bisa sangat melelahkan karena duniamu hanya berputar untuk satu orang saja.

Akhir masa “bulan madu” dalam sebuah hubungan, bukan berarti kamu menjadi bosan satu sama lain, melainkan hubungan kamu sudah meningkat menjadi lebih intim. Kamu mulai nyaman satu sama lain dan semakin percaya pada hubungan yang kamu jalani. Kamu masih bisa mempertahankan bagian-bagian yang paling menyenangkan dari fase “bulan madu”, seperti menggoda pasangan kamu, atau kencan romantis.

  • Kamu mungkin bosan dan bingung dengan perkara jatuh cinta

Rata-rata orang mengingat betapa asyiknya romansa bulan madu dalam hubungan mereka dan berusaha keras untuk merasakan romansa itu lagi. Padahal, perasaan dan kebutuhan hubungan kamu berkembang. Demam cinta dan jatuh cinta seharusnya bukan lagi kebutuhan utama. Justru perasaan aman, keintiman dan komitmenlah yang patut kamu perjuangkan dalam hubungan kamu. Inilah yang jauh lebih berharga untuk keberlangsungan hubungan kamu.

  • Kamu mungkin lelah karena berusaha tampil baik sepanjang waktu

Selama periode bulan madu, kamu mungkin menunjukkan sisi terbaikmu kepada pasangan dan menyembunyikan sifat-sifat aslimu. Kemungkinan besar kamu takut jika kamu menunjukkan wajah aslimu di depan pasangan, pasangan kamu akan kabur atau menolakmu. Ya, tidak ada yang salah dengan menunjukkan sisi terbaik di depan pasangan, tapi hal ini bisa jadi sangat melelahkan jika kamu harus melakukannya sepanjang waktu.

Dalam sebuah hubungan, kedua belah pihak harus memiliki kesempatan untuk melihat pasangan mereka sebagaimana aslinya. Masing-masing harus melihat sisi baik dan sisi buruk untuk menuju tingkat emosional dan keintiman yang mendalam. Ketika hubungan berkembang menuju tahap ini, pasangan akan menjadi lebih nyaman satu sama lain dan bebas mengekspresikan diri.

Baca Juga :

https://www.tampilcantik.com/5-tanda-kamu-terjebak-toxic-relationship/

https://www.tampilcantik.com/cara-menjaga-hubungan-jarak-jauh-ldr-di-tengah-pandemi-virus-covid-19/

https://www.tampilcantik.com/teori-ilmiah-yang-menjelaskan-alasan-mengapa-kita-bisa-menyukai-sebagian-orang-dan-tidak-menyukai-orang-lain/

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar