Terdapat berbagai mitos mengenai tabir surya yang berkembang di tengah masyarakat. Contohnya seperti penggunaan sunscreen dapat menyebabkan kanker. Padahal, sunscreen merupakan produk yang diformulasikan untuk menghindari dampak buruk dari sinar UV yang diterima kulit seperti kanker kulit.
Fakta yang ada ini tentunya membuat mitos tidak berdasar itu menjadi sebuah lelucon, mengapa ada yang percaya hal ini? Selain hal tersebut terdapat beberapa mitos lain mengenai sunscreen lainnya. Simak informasinya di bawah ini.
- Tidak perlu menggunakan sunscreen saat mendung atau musim hujan
Faktanya, sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari tetap ada dan dapat menembus kulit Anda meskipun tidak sekuat saat cuaca cerah. 90 persen sinar matahari saat cuaca berawan masih dapat menembus kulit Anda.
Jadi sangat penting untuk melindungi kulit Anda dari sinar matahari meskipun di luar tidak terlalu cerah. Akan ada saat-saat di mana cuaca tidak panas dan mungkin Anda akan tergoda menggunakan pakaian terbuka dan tidak menggunakan sunscreen. Jika sampai melakukan hal tersebut dan lengah maka Anda bisa mendapatkan dampaknya suatu saat nanti.
Selain itu, jika Anda berada di dekat air atau pasir, elemen-elemen ini akan memantulkan sinar matahari sehingga akan membuat kulit Anda terkena sinar UV tidak langsung dan meningkatkan peluang Anda untuk mengalami luka bakar.
- Tidak perlu menggunakan sunscreen saat berada di dalam ruangan
Seorang dermatologist mengatakan bahwa tidak menggunakan tabir surya saat Anda di dalam ruangan adalah sebuah kesalahpahaman. Berada di dalam ruangan memang menjaga kulit Anda supaya tidak gosong atau terbakar.
Tetapi perlu diingat jika sinar ultraviolet terdapat dua jenis yaitu UVB dan UVA. Di dalam rumah, Anda tidak perlu mengkhawatirkan jenis UVB. Tapi, pancaran sinar UVA tetap perlu diwaspadai karena ia bisa menembus melalui kaca.
Jendela kaca standar memblokir sinar UVB tetapi tidak sinar UVA yang merupakan jenis ultraviolet yang dapat menembus lebih dalam ke dalam kulit daripada sinar UVB. UVA diketahui sebagai faktor penyumbang utama photoaging yang merupakan perubahan yang terlihat sebagai bintik hitam, kerutan, dan kulit bertekstur kasar.
- Semakin tinggi SPF pada sunscreen maka perlindungannya juga semakin tinggi
Kebanyakan orang berpikir bahwa tabir surya dengan SPF atau faktor perlindungan matahari yang menyentuh angka 100 memberikan perlindungan matahari lebih dari tiga kali lipat dari SPF 30. Faktanya, tidak ada tabir surya yang mampu menghalangi 100% sinar UV.
Anda perlu mengetahui konsep SPF terlebih dahulu sebelum berharap lebih jauh lagi. Jadi, SPF merupakan faktor yang dapat mengukur kemampuan tabir surya untuk memblokir UVB. Misalnya, tabir surya dengan SPF 15 menyaring sekitar 93% UVB, SPF 30 menyaring sekitar 97%, dan SPF 50 menyaring sekitar 98% sinar UVB.
Selain itu, jumlah tabir surya yang diaplikasikan ke kulit sangatlah penting. Sebaiknya segera aplikasikan kembali ke kulit setelah 2 jam dari pemakaian sebelumnya. Pastikan tabir surya Anda memiliki formulasi “broad spectrum” yang berarti dapat melindungi terhadap sinar UVB dan UVA.
Baca Juga :
Ketahui Jenis-Jenis Sunscreen dan Cara Penggunaannya
5 Bagian Tubuh Penting Ini Sering Diabaikan Saat Memakai Sunscreen
Wanita Kulit Gelap Tidak Memakai Sunscreen? Awas, Bahaya!
Facebook Comments