Pernikahan seharusnya dilakukan ketika hati telah sama-sama mantap dan siap dengan komitmen serta resiko mengarungi hidup bersama. Akan tetapi, seperti segala hal yang lain di dunia ini, manusia boleh berencana, tetapi kehidupan akan membawa kita pada persimpangan-persimpangan sulit. Banyak dari pasangan yang pada akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pernikahan mereka karena memang sudah tidak memungkinkan lagi. Di antara alasan perceraian yang umum, banyak yang sebenarnya sangat memilukan.

Inilah berbagai alasan perceraian yang paling banyak terjadi:

Tidak Ada Komitmen

Salah satu alasan perceraian yang paling umum adalah kurangnya komitmen dalam hubungan rumah tangga. Hal ini membuat pasangan menjadi tidak bahagia. Setiap orang di dunia ini memang sibuk. Dengan pekerjaan yang menyita waktu sehingga menikmati kehidupan pun susah, wajar jika pasangan merasa kurang perhatian. Akan tetapi, jika kamu telah memutuskan menikah dan tidak bisa memberikan waktu yang cukup untuk pasanganmu, maka wajar jika mereka merasa terganggu. Jika kamu ingin hubunganmu tahan lama, maka prioritaskanlah pasanganmu.

Perdebatan

Terlalu banyak ketidaksetujuan dan cekcok dalam rumah tangga juga alasan perceraian yang umum. Biasanya, dalam sebuah hubungan, ada satu orang yang suka berargumentasi dan tidak tahu kapan waktunya berhenti. Ketidaksetujuan dalam hubungan memang boleh dan sehat. Tetapi, tanggungjawab setiap partnerlah untuk tetap tenang dan menjaga agar pertengkaran tidak membesar.

Masalah Keuangan

Masalah keuangan, sebagaimana terdengar remehnya di telinga, ternyata juga masih merupakan alasan perceraian yang cukup dominan. Hal ini seringkali terjadi ketika kedua pasangan sama-sama memiliki pekerjaan yang tidak stabil (misalnya bisnis, usaha mandiri atau kerja lepas). Masalah keuangan harus dihadapi dengan strategi yang matang. Keuangan rumah tangga yang carut marut memang tak heran bisa menjadi penyebab mood berantakan di rumah. Dalam hal ini, setiap pasangan yang berumah tangga wajib saling memahami dan turut aktif menciptakan keharmonisan ekonomi dengan caranya masing-masing.

Perselingkuhan

Bagi sebagian besar orang, selingkuh memang merupakan seuatu yang tidak bisa ditolerensi. Selingkuh emosional saja sudah begitu buruk dan menyakitkan, apalagi perselingkuhan fisik. Ketika telah sepakat untuk sama-sama menjadi pasangan dalam keluarga, tidak pernah ada alasan yang bisa dibenarkan untuk berselingkuh. Perselingkuhan adalah alasan perceraian yang bisa terjadi kepada siapa pun, karena itu sangat penting untuk saling menjaga kepercayaan masing-masing.

Belum Siap

Ketika kamu memang belum siap menikah, menunda adalah hal yang paling tepat. Banyak pernikahan muda yang berujung kepada perceraian. Dalam hal ini, seringkali pihak yang paling menderita adalah sang istri, terutama jika dari pernikahan tersebut telah lahir buah hati. Ketika kita masih belum siap, ekspektasi tidak realistis masih membayangi rumah tangga padahal komitmen dan tanggung jawab belum terbangun. Karena itu, disarankan menikah umur pertengahan duapuluhan atau bahkan hingga awal tigapuluhan untuk menghindari alasan perceraian yang ini.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

5 Cara Menumbuhkan Hubungan Finansial yang Sehat Dengan Pasangan Anda

Komunikasi terbuka dan tujuan bersama merupakan hal mendasar