Peristiwa di mana anak lebih dekat atau lebih menyukai salah satu orang tua, entah itu Ayah atau Ibu, sangatlah memilukan. Pasalnya, kedua orang tua sama-sama memberikan cinta dan perhatian besar kepada anak, tetapi tampaknya respons anak berbeda.

Ketika hal ini terjadi di keluarga kamu, jangan patah semangat dulu, karena ada banyak hal yang bisa kamu lakukan agar tetap bisa memainkan peran besar dalam kehidupan anak. Untuk itu, coba lakukan hal-hal berikut :

  1. Coba cari tahu mengapa anak lebih suka pada pasangan kamu

Jika kamu terlalu lama menghabiskan waktu dengan anak, ada kemungkinan mereka akan lebih tertarik untuk menghabiskan waktu bersama orang tua “lain”, yaitu pasangan kamu.

Sebaliknya, ketika kamu terlalu lama menghabiskan waktu bersama anak, ada kemungkinan dia akan lebih menyukai kamu karena dia merasa kamu adalah orang yang paling mengerti dia. Dengan begitu, dia menjadi tidak begitu dekat dengan pasangan kamu. 

  1. Ingat, semua akan berlalu

Saat balita, anak cenderung lebih memilih satu orang tua daripada yang lain.  Hal ini sangat dapat dimaklumi. Misalnya, jika ibu adalah orang yang selalu membacakan cerita pengantar tidur setiap malam, maka wajar jika anak lebih menyukai ibu daripada ayah. Selain itu, sulit bagi anak kecil untuk memahami tentang bagaimana cara mencintai dua orang sekaligus. Begitulah cara kerja otak mereka. 

Seiring dengan tumbuh kembang anak, rasa cinta kepada satu orang tua mungkin akan berubah. Ingat, hal ini hanya sementara, jadi kamu tidak perlu cemas, karena semua akan berlalu pada waktunya.

  1. Kendalikan perasaan kamu

Ketika kamu ingin melakukan sesuatu dengan anak kamu, tapi anak kamu lebih memilih pasangan kamu, maka jangan terlalu terbawa perasaan. Memang sangat wajar jika kamu merasa sakit hati, tetapi bukan berarti kamu boleh melampiaskan amarah kamu kepada anak. Jangan terlalu emosional dalam menghadapi masalah ini. 

Jika kamu ingin memberi tahu mereka bahwa kamu merasa sedih saat mereka terus memilih pasangan kamu, maka lakukan dengan tenang dan santai. Hindari pembicaraan yang penuh ketegangan. 

  1. Ingatlah bahwa kamu berharga 

Kamu mungkin merasa kesal ketika anak kamu memilih pasangan kamu, tapi jangan biarkan hal itu membuat kamu merasa rendah diri. Jangan berpikir bahwa kamu adakah orang tua yang buruk hanya karena anak lebih memilih pasangan kamu daripada kamu. Preferensi anak kamu dalam memilih menghabiskan waktu bersama salah satu orang tua, tidak menentukan nilai kamu sebagai orang tua. Karena, fase orang tua favorit anak sangat mungkin berubah. 

  1. Sebutkan sisi positif orang tua lainnya

Jika anak lebih suka padamu daripada pasangan kamu, maka kamu bisa mencoba untuk menekankan sisi baik pasangan kamu di depan anak. Ingatkan anak kamu tentang hal baik yang dilakukan pasangan kamu. Mungkin kamu bisa menceritakan kembali tentang bagaimana pasangan kamu menyiapkan kado bagi anak kamu. Atau kamu bisa menceritakan betapa hebatnya pasangan kamu di tempat kerja. 

Dengan menceritakan hal baik tentang pasangan kepada anak, maka anak akan menyadari bahwa pasangan kamu juga mencintainya.  

Baca Juga :

Ini 7 Alasan Mengapa Banyak Pasangan Hidup Bersama Sebelum Menikah

Ingin Quality Time dengan Pasangan? Coba Lakukan 8 Hal Ini

6 Tips Untuk Jalani Hidup Setelah Berpisah dengan Pasangan

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Hidup Sehat Terbebas Tanpa ‘Penghakiman’ Dan Dengan Kebebasan

Begitu banyak dari kita yang tidak mengejar impian