Kamu telah melihatnya, baik kamu benar – benar memperhatikannya atau tidak – isi dari setiap social media yang memiliki foto unik dengan pesan “every body is a bikini body”. Gerakan yang sangat menginspirasi seperti Instagram photo challenge #ShowMeYourBawdy (yang menunjukkan kesiapan tubuh kita menyambut musim panas, dengan apapun bentuknya) telah memenuhi media dan masuk ke laman facebook orang – orang terdekat kamu, dimana semua orang setuju bahwa hanya ada satu jenis tubuh yang pantas mengenakan bikini adalah omong kosong.
Selebriti, majalah, dan pemerintah juga menyetujuinya – Hillary Duff baru – baru ini berbicara dengan Today.com bahwa ia tidak pedulia jika terlihat tidak memenuhi standar kecantikan dan Women’s Health juga melarang penggunaan kata bikini body dari setiap artikel di majalahnya. Walikota kota London, Sadiq Khan, juga mengeluarkan peraturan yang melarang periklanan untuk menggunakan model tubuh yang tidak realistis dan mempromosikan tubuh tersebut sebagai bikini body.
Fat-shaming—yang tadinya hanya ucapan belaka di blog para feminis—sekarang tidak hanya didengarkan oleh wanita tetapi juga seluruh manusia di muka bumi. Pada bulan May, Facebook diharuskan meminta maaf kepada Cherchez la Femme secara public, sebuah grup di Australia yang mengadakan event “Feminism and Fat” dan memfitur model plus size Tess Holliday mengenakan bikini, dan Facebook dengan serta – merta melarang peredaran iklan tersebut karena tubuhnya dikatakan “dipertontonkan secara tidak bagus”. Yes: Cue uproar.
So…is the “bikini body” history? Apakah kita telah berevolusi dan mulai meninggalkan penggunaan kata tersebut? Bikini body yang berumur 50 tahun dibuat oleh para media iklan untuk menjual produk pelangsing tubuh.
Menurut laporan yang mendetail dari The Cut, kata tersebut pertama kali digunakan pada tahun 1961 oleh sebuah perusahaan bernama Slenderella International.
Karena tubuh wanita dalam pakaian renang telah berubah definisinya—untuk dikonsumsi oleh para pembaca—kecantikan ideal pun berubah dengannya. Tetapi inilah pesan yang harusnya bisa tersampaikan: Tubuhku disini bukan untuk dikonsumsi oleh kamu. Aku akan mengenakan bikini kapanpun aku mau.
Perjuangannya memang masih belum berakhir, jauh bahkan—ukurang yang masih disenangi adalah yang ada saat ini. Tetapi kepedulian terhadap gerakan ini semakin disorot oleh media dan mendapat dukungan dari banyak orang hingga penulis Lindy West telah menuliskannya dalam bukunya yang terbaru, Shrill. “Tubuh yang sempurna adalah kebohongan,” tulisnya. “Aku percaya akannya sangat lama, dan membiarkannya membentuk hidupku.”
Here’s to no more of that.
Facebook Comments