Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa es krim jauh lebih manis saat dingin, sedangkan daging terasa lebih gurih saat dimakan hangat? 

Sebenarnya, perbedaan rasa hanyalah salah satu aspek perdebatan tentang makanan panas dan dingin. Untuk mengetahui lebih jauh, simak beberapa fakta yang menunjukkan bagaimana makanan panas dan dingin mempengaruhi tubuh kita. 

  1. Makan makanan dingin berarti mengonsumsi lebih banyak kalori

Baru-baru ini, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa ada kesalahpahaman yang menyatakan bahwa makanan panas memiliki lebih banyak kalori daripada makanan dingin, karena makanan panas membuat kamu kenyang lebih cepat. 

Namun, ternyata penelitian lain menemukan bahwa orang yang memilih hidangan dingin cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori. Jadi, jika ingin makan lebih sedikit kalori, sebaliknya kamu menikmati makanan panas atau hangat. Namun, hal ini tidak berlaku untuk salad sayur, ya. Kamu boleh mengonsumsinya saat dingin. 

  1. Tubuh kita lebih sulit mencerna makanan dingin

Makanan dicerna oleh tubuh kita dengan cara diubah suhunya seperti suhu inti tubuh kita. Artinya, saat kita makan sesuatu yang dingin, tubuh kita harus bekerja dua kali lipat. Pertama, tubuh harus menghangatkan makanan terlebih dahulu. Kedua, tubuh harus mencernanya. 

Sebagai contoh, sup panas hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk dicerna oleh perut kita. Di sisi lain, produk susu dingin, terutama es krim, akan memakan waktu mulai dari 30 menit hingga 2 jam untuk dapat dicerna tubuh.

Bagaimana jika tetap ingin mengonsumsi makanan dingin? Untuk membantu tubuh, kamu harus mengunyahnya lebih lama, atau menyimpannya di dalam mulut lebih lama sebelum ditelan, agar enzim dalam mulut dapat menghangatkannya.

  1. Makanan panas cenderung lebih bergizi

Makanan hangat memang lebih mudah dicerna oleh tubuh. Hal ini ternyata berpengaruh pada penyerapan nutrisi. Karena dicerna dengan cepat, semua nutrisi juga bisa diserap lebih cepat oleh tubuh. Tidak hanya itu, ketika beberapa sayuran, seperti tomat, dimasak, maka jumlah likopennya meningkat. Sereal pun demikian, lebih baik saat dikonsumsi panas daripada dingin. 

Namun, ada satu kelemahan dari memasak buah dan sayuran, yaitu ketika dimasak, vitaminnya bisa mencair. Jadi, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah memasaknya sesingkat mungkin, jangan terlalu lama. Cukup menghangatkannya saja, tidak perlu sampai terlalu matang.

  1. Air dingin lebih cepat diserap daripada panas

Berbeda dari nutrisi makanan, air justru diserap tubuh lebih cepat saat bersuhu dingin. Ada juga manfaat lain dari air dingin, yaitu membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang berolahraga setiap hari. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa air hangat akan membuat kamu minum dalam jumlah yang lebih sedikit. Tentu hal ini tidak baik karena bisa membuat seseorang jadi dehidrasi atau kekurangan cairan. Di sisi lain, minum air dingin bisa membuat orang lebih banyak minum. 

  1. Makanan panas membuat kamu kenyang lebih lama

Alasan mengapa makanan panas membuat kamu kenyang lebih lama adalah karena makanan panas tidak membuat nafsu makan kamu cepat kembali. Hal ini terjadi karena nutrisi yang dilepaskan dalam makanan kamu, membuatnya terasa jauh lebih enak. Karenanya, kecepatan kamu mengonsumsi hidangan pun berkurang dan perasaan puas kamu jadi meningkat dan. Saat kamu makan perlahan, otak kamu mendapatkan sinyal bahwa kamu mulai kenyang.

Nah, itulah fakta tentang makanan dan minuman dingin. Manakah yang lebih kamu suka?

Bava Juga :

6 Makanan Tinggi Protein yang Bisa Gantikan Daging

10 Cara Aneh Tapi Efektif untuk Menyimpan Makanan

8 Produk Makanan Ini Tinggi Protein dan Rendah Karbohidrat, Cocok Buat Diet

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

13 Makanan Yang Membantu Meningkatkan Metabolism Anda Menurut Ahli Gizi (Bagian II)-end

Metabolisme tubuh adalah proses kimia dimana tubuh ajab