Akhir-akhir ini banyak perbincangan seputar alpukat dan manfaatnya bagi usus, kesehatan jantung, mata, otak, penurunan berat badan, serta kesehatan rambut dan kulit.

Alpukat adalah makanan super yang tinggi serat dan nutrisi penting seperti potasium, yang membantu kesehatan pencernaan. Ini juga merupakan makanan rendah fruktosa, yang berarti akan menghasilkan lebih sedikit gas di tubuh Anda.

Fakta menarik: Menurut dokumen sejarah, dokter yang merawat Raja Charles II di Inggris memperkenalkan alpukat ke dalam menu makanan Yang Mulia pada tahun 1672 karena ia percaya alpukat dapat menyehatkan dan menguatkan tubuh.

Ahli diet klinis bersertifikat, ahli teknologi daging, dan pendiri NUTR, Dt Lakshita Jain, mencantumkan alasan mengapa penting untuk memasukkan makanan super ini ke dalam makanan harian Anda.

Kesehatan Usus

Dua khasiat yang membuat alpukat unik adalah kaya akan serat dan lemak tak jenuh tunggal. Fakta menariknya adalah seratus gram alpukat (kurang dari setengah buah alpukat ukuran sedang) menyediakan 3,2 gram serat makanan (0,9 gram larut, 2,3 gram tidak larut). Ini memiliki kandungan serat makanan tertinggi dari semua buah yang banyak dikonsumsi.

Untuk menjaga usus kita tetap aman, kita memerlukan beragam serat, yang masing-masing memiliki fungsi berbeda di usus. Serat larut berfungsi sebagai kain pel di usus, menyerap cairan dan menghasilkan bahan lembut seperti gel sehingga feses lebih mudah keluar. Serat tidak larut bekerja seperti sapu, menyapu limbah dari usus dengan gerakan menyapu yang kasar. Serat, di sisi lain, mungkin berperan dalam mencegah kanker usus besar, menurunkan kolesterol, dan bahkan membantu penurunan berat badan selain menjaga kita tetap normal.

Konsumsilah setidaknya 28 gram serat setiap hari untuk memenuhi nilai referensi harian. Alpukat segar menyediakan 3 gram serat makanan untuk setiap porsi. Beberapa penelitian telah menyoroti hubungan bagaimana makan satu buah alpukat per hari dapat membantu meningkatkan kesehatan usus.

Keuntungannya? Dengan alpukat, Anda akhirnya menggabungkan buah-buahan dan sayuran lain untuk salad atau sandwich, sehingga asupan makanan segar Anda juga meningkat.

Penelitian

Menurut sebuah studi baru dari University of Illinois, memasukkan alpukat ke dalam makanan rutin Anda akan membantu meningkatkan kesehatan usus. Orang yang mengonsumsi alpukat setiap hari sebagai bagian dari makanannya memiliki lebih banyak mikroba usus yang memecah serat dan menghasilkan zat yang membantu kesehatan usus, menurut para peneliti. Dibandingkan dengan orang yang tidak menerima makanan alpukat sebagai sampel, mereka memiliki keragaman mikroba yang lebih banyak.

163 orang dewasa berusia antara 25 dan 45 tahun dilibatkan dalam penelitian ini, semuanya kelebihan berat badan atau obesitas tetapi sehat. Separuh peserta diminta mengonsumsi satu kali makan dengan alpukat, sementara separuh lainnya mengonsumsi makanan serupa tanpa alpukat. Orang yang makan alpukat setiap hari memiliki lebih banyak keanekaragaman mikroba di ususnya dibandingkan mereka yang tidak. Konsentrasi asam empedu pada kelompok tersebut juga lebih rendah, yang mungkin berdampak negatif pada kesehatan usus.

Kesimpulan

Alpukat cukup lembut sehingga bisa digunakan dalam hidangan manis dan gurih. Dengan banyaknya cara menikmati alpukat, siapa pun yang mencari manfaat kesehatan tambahan dapat menemukan banyak cara kreatif untuk mendapatkan hasil maksimal dari alpukat. Buat olesan, tambahkan ke smoothie Anda, iris di sandwich Anda, potong kasar untuk salad… pilihannya tidak terbatas. Pastikan Anda menggunakan buah matang dan memakannya segar. Cobalah untuk tidak memilih makanan alternatif beku atau makanan kemasan.

Anda mungkin berhati-hati: Ya, buah ini mengandung kadar lemak yang tinggi, tetapi ini adalah lemak baik dan mengenyangkan yang akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan bahkan mungkin menyebabkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu, jika Anda memperhatikan faktor-faktor lainnya.

Baca Juga :

<strong>4 Alasan Alpukat Membantu Menurunkan Berat Badan</strong>

<strong>Manfaat Alpukat untuk Kesehatan dan Kecantikan yang Perlu Anda Ketahui</strong>

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Melahirkan  Di Usia 20 atau 30 an? Yuk Pahami Keuntungan Dan Resikonya (Bagian II) – end

Melahirkan di usia 30 an sebenarnya tak seburuk